Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 16 Februari 2023

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Kamis, 16 Februari 2023 

Habakuk 1:1-17

Keluhan Nabi Karena Ketidaksetiaan

Kita harus bercermin di dalam kehidupan, untuk mengenal diri sendiri dan menjadi bijaksana. Cermin yang sangat indah yang telah diberikan Tuhan kepada kita adalah firman Allah.

Ketika kita membaca firman Allah, maka kita sedang bercermin kepada firman-Nya dan berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan.

Tuhan memberikan hukum-hukum karena keberdosaan manusia, supaya manusia berdosa itu dapat menyadari keberdosaannya. Hukum Tuhan itu membawa manusia datang kepada Tuhan, dan bergantung kepada kasih karunia Tuhan.

Hukum Tuhan menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang berdosa.

1 Timotius 1:8-11

8 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,

9 yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,

10 bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat

11 yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.

Dunia ini memiliki banyak peraturan karena ada orang-orang yang melakukan pelanggaran, sehingga hukum itu ada karena keberdosaan manusia. Orang benar tidak perlu hukum, karena dia akan berjalan sesuai hukum.

Semua orang yang hidup di bawah hukum, berada di bawah penghakiman dan murka Tuhan, sebab semua orang telah berdosa. Semua orang yang hidup di bawah kasih karunia Tuhan Yesus, berada di dalam keselamatan Tuhan dan menjadi anak Allah yang dikasihi.

Sangat penting untuk mengenal hukum Allah yang begitu suci, dan datang kepada kasih karunia Allah, maka kita akan menjadi orang yang diselamatkan Tuhan.

Habakuk 1:1-17

1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk.

2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?

3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.

4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.

6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.

7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.

8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa.

9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.

10 Raja-raja dicemoohkannya dan penguasa-penguasa menjadi tertawaannya. Ditertawakannya tiap tempat berkubu, ditimbunkannya tanah dan direbutnya tempat itu.

11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.

13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?

14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?

15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.

16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.

17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?

Nabi Habakuk menuliskan tentang pergumulannya dengan Tuhan terkait dengan apa yang dia lihat dari bangsanya, bangsa Yehuda. Bangsa tersebut tidak lagi hidup dalam kebenaran dan keadilan Tuhan.

Pelayanan dari Nabi Habakuk terjadi sebelum Yehuda jatuh ke dalam tangan Babel, yaitu pada tahun 586 sebelum masehi.

Apa yang dikatakan Habakuk itu, antara kejatuhan kota Niniwe ke dalam tangan Babel terjadi pada tahun 612, atau kejatuhan Mesir ke dalam tangan Babel tahun 605. Tahun 597, Nebukadnezar raja Babel itu merebut Yerusalem.

Hal itu terjadi pada waktu pelayanan Nabi Habakuk di mana Tuhan menyatakan bahwa Dia menggerakkan orang Kasdim untuk merebut Yehuda. Habakuk melihat kejahatan bangsa Yehuda, dia merasa Tuhan berdiam saja.

Ketika ia mendapatkan jawaban Tuhan bahwa akan bangkit bangsa Kasdim menyerbu Yehuda, Habakuk melihatnya sebagai sesuatu yang mengherankan.

Habakuk berpikir bahwa mengapa Tuhan memakai bangsa Babel yang jahat, tidak percaya, dan kejam untuk menyerbu umat Tuhan.

Pergumulan Habakuk ini seringkali menjadi pergumulan dan pertanyaan kita. Mengapa kejahatan sepertinya dibiarkan Tuhan, dan orang-orang percaya diizinkan menderita oleh orang-orang yang jelas menentang Tuhan?

Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Kerusakan manusia itu menjadikan hukum yang adil tidak berdaya dan hanya kasih karunia Allah di dalam Kristus yang mengubah seseorang menjadi manusia baru.

Habakuk 1:2-4

2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?

3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.

4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

Habakuk sudah menyampaikan kebingungannya, akan apa yang terjadi dengan bangsa Yehuda. Umat Tuhan telah menerima hukum-hukum Tuhan, dan hukum itu baik, benar, dan kudus. Namun, yang dilihat oleh Habakuk adalah sesuatu yang bertentangan.

Habakuk berkata bahwa hukum Tuhan yang adil itu telah kehilangan kekuatannya, karena orang fasik mengepung orang benar, sehingga keadilan muncul terbalik.

Habakuk ingin memberitahukan kepada kita bahwa kerusakan manusia membuat hukum yang benar, kudus, dan adil menjadi tidak berdaya.

Roma 7:12

Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.

Tidak ada salahnya dengan hukum taurat. Itu berasal dari Tuhan yang maha kudus.

Roma 7:13-14

13 Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Hukum-hukum Allah itu adalah hukum kehidupan, bukan kematian, tetapi karena kita manusia sudah terjual di bawah kuasa dosa, maka hukum itu menjadi kebinasaan dan kematian bagi kita. Hukum tidak sanggup menolong kita.

Roma 8:3

Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Hukum tidak berdaya oleh kedagingan manusia, maka hukum tidak bisa menolong manusia. Namun, ada satu jalan, yaitu ketika Yesus Kristus mengubahkan diri kita menjadi manusia baru, memiliki hati yang baru, maka kita akan hidup di bawah hukum Allah yang membawa kehidupan kepada kita.

Jika kita masih terjual di bawah kuasa dosa, maka hukum Tuhan tidak sanggup menolong kita. Oleh karena itu, Allah mengutus Yesus Kristus ke dalam dunia, dan hukum-hukum Allah tidak dimaksudkan bahwa kita sanggup memenuhi segalanya, karena kita orang berdosa.

Hukum Allah mau memberitahukan kepada kita untuk bercermin, agar kita tahu bahwa kita adalah manusia yang berdosa dan kita memerlukan kasih karunia Tuhan.

Kerusakan manusia membuat hukum-hukum tidak sanggup menolong manusia. Yang sanggup menolong manusia hanya satu, yaitu kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus.

Siapa yang percaya kepada-Nya akan diberikan Roh Kudus di dalam hatinya, dan Roh Kudus itulah yang memimpin setiap orang masuk ke dalam kebenaran. Oleh karena itu, terimalah kasih karunia Tuhan, sebab karena kasih-Nya kita boleh hidup di dalam hukum-hukum Allah yang indah itu.

2. Tuhan bekerja di dalam segala sesuatu untuk membentuk umat-Nya agar hidup sesuai rancangan-Nya.

Habakuk 1:5-6 & 12-13

5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.

6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.

12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.

13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?

Tuhan mengatakan bahwa kita akan heran karena Tuhan akan menggerakkan orang-orang Kasdim, yaitu orang Babel. Orang Babel ini adalah orang yang tidak percaya Tuhan dan kejam, tetapi Tuhan memakai orang-orang yang seperti ini untuk membentuk umat-Nya.

Orang Kasdim menyerbu Yehuda itu ada di dalam otoritas Tuhan, bukan semata-mata karena kebiasaan orang Kasdim.

Semuanya itu karena Tuhan yang menggerakkan mereka, sehingga ketika orang Kasdim berbuat melampaui apa yang ditugaskan Tuhan, mereka pun akan dibinasakan oleh Tuhan. Serbuan orang Kasdim dan Babel kepada bangsa Israel itu sudah diberitahukan Tuhan melalui Musa.

Ulangan 28:49-51

49 TUHAN akan mendatangkan kepadamu suatu bangsa dari jauh, dari ujung bumi, seperti rajawali yang datang menyambar; suatu bangsa yang bahasanya engkau tidak mengerti,

50 suatu bangsa yang garang mukanya, yang tidak menghiraukan orang tua-tua dan tidak merasa kasihan kepada anak-anak;

51 yang akan memakan habis hasil ternakmu dan hasil bumimu, sampai engkau punah; yang tidak akan meninggalkan bagimu gandum, air anggur atau minyak, ataupun anak lembu sapimu atau anak kambing dombamu, sampai engkau dibinasakannya.

Tuhan sudah mengatakan hal ini karena Tuhan sudah tahu bagaimana Ia harus membentuk umat-Nya. Habakuk mempertanyakan mengapa Tuhan memakai bangsa yang kejam ini.

Jawaban Tuhan adalah karena Tuhan ingin membentuk umat-Nya menjadi umat yang kudus, adil, dan benar. Penuh belas kasihan kepada orang lain dan penuh dengan kesetiaan.

Tuhan bisa memakai segala sesuatu untuk bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.

Kita sebagai orang percaya pasti mengalami pengalaman yang mungkin tidak nyaman dan membuat kita bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi. “Bukankah saya adalah orang percaya yang melayani dan mencintai Tuhan, mengapa ini semua terjadi?”

Tuhan yang memanggil kita adalah Tuhan yang penuh hikmat dan Dia tahu bahwa kita perlu dilatih dan dibentuk supaya menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. Ketika Tuhan mendidik kita, janganlah kita menjadi lemah.

Janganlah kita menjadi tawar hati, kaki kita tidak tegap serta tangan kita tidak kuat, tetapi Alkitab mengatakan, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu!”

Tuhan yang mendidik kita adalah Tuhan yang menyertai kita. Ketika Habakuk berbicara hal ini, Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya.

Bangsa Babel boleh berbangga dengan kekuatannya, tetapi mereka sedang melawan Tuhan dan berlaku melampaui apa yang Tuhan tetapkan bagi mereka. Oleh karena itu, mereka akan berjumpa dengan kemurkaan Tuhan.

Pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak akan melampaui kekuatan kita, karena Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi kita, dan melalui itu kita dibentuk oleh Tuhan.

Doakan dan renungkan

*Hukum Allah mau memberitahukan kepada kita untuk bercermin, agar kita tahu bahwa kita adalah manusia yang berdosa dan kita memerlukan kasih karunia Tuhan.

*Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh hikmat dan Dia tahu bahwa kita perlu dibentuk supaya menjadi yang Tuhan inginkan. Ketika Tuhan mendidik kita, janganlah kita menjadi lemah.

Bercermin pada firman Tuhan.