Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Jumat, 03 Februari 2023
Yunus 1:1-17
Yunus Mengingkari Panggilan Tuhan
Kita sebagai orang percaya pastifamiliardengan kata “panggilan” Tuhan.
Alkitab mengatakan kita sebagai orang percaya adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang Tuhan.
Hidup sebagai orang percaya adalah hidup sesuai dengan panggilan Tuhan. Bagaimana respons Anda ketika Anda mendengan panggilan Tuhan?
Apakah Anda merasa panggilan Tuhan itu sebagaipriviledgebagi kita, karena panggilan itu mengandung kasih Tuhan kepada kita?
Apakah Anda pernah lari dari panggilan Tuhan dalam hidup Anda?
Sesungguhnya panggilan Tuhan bagi kita pada hakekatnya bahwa Ia menghendaki Engkau dan saya memiliki hai seperti hati-Nya, yaitu hati Tuhan. Agar kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus.
Mungkin ada terlintas di dalam pikiran kita, mengapa saya harus memikirkan kepentingan orang lain juga?
Atau mengapa saya harus menjadi berkat bagi orang lain? Bukankah setiap orang punya tanggung jawab masing-masing?
Mungkin kita berpikir asal saya tidak merugikan orang lain, bukankah itu sudah cukup?
Memang betul setiap orang punya tanggung jawab masing-masing, panggilan Tuhan bagi kita bukan mengurangi tanggung jawab masing-masing.
Panggilan Tuhan itu adalah cara Tuhan membentuk kita agar kita semakin hari semakin serupa dengan Yesus Kristus.
Panggilan Tuhan kepada kita tidak pernah salah, yang seringkali salah adalah kita salah sangka kepada panggilan Tuhan.
Yunus 1:1-17
1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.
17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Hari ini kita mulai melakukan perjalanan iman kita bersama dengan kitab Yunus. Yunus itu hidup pada abad ke-8 sebelum Kristus, dia berasal dari kerajaan utara yang disebut sebagai Israel atau Samaria.
Ia melayani pada jaman raja Yerobeam yang kedua, yakni pada tahun 793-753 sebelum Kristus.
Peristiwa disini terjadi di antara masa raja Yerobeam kedua sampai kepada kejatuhan kota Niniwe pada tahun 612 sebelum Kristus.
Yunus melayani pada masa yang sama dengan nabi Amos dan nabi Hosea. Tuhan memanggil Yunus untuk memberitakan penghakiman Tuhan atas Niniwe, ibukota dari Asyur.
Niniwe terletak 500 mil dari kerajaan utara Isreal, dan ada di tepi timur sungai Tigris.
Berita penghakiman Tuhan sesungguhnya merupakan juga peringatan Tuhan kepada kota Niniwe, dan peringatan Tuhan lahir bagaimana Tuhan mengasihi bangsa-bangsa, bukan hanya mengasihi bangsa Israel.
Namun, yang menyedihkan adalah Yunus lari dari panggilan Tuhan.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Yunus 1:1-4
1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Yunus dipanggil Tuhan untuk menjadi nabi Tuhan, menyampaikan firman Allah kepada kota Niniwe.
Firman Allah yang disampaikan adalah berita penghakiman. Yunus adalah seorang Israel, keturunan Ibrani, dia tidak mau pergi ke kota Niniwe.
Niniwe itu adalah kota besar, ibukota daripada kerajaan Asyur. Kita ketahui bahwa bangsa Asyur sebuah bangsa yang menjadi musuh bagi bangsa Israel dan perilaku mereka memang bukan perilaku orang yang percaya.
Kemungkinan Yunus ingin bangsa itu dibinasakan, tetapi Yunus tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang memberitakan penghakiman, tapi Tuhan juga adalah Tuhan yang menyelamatkan.
Daripada Yunus pergi ke Niniwe menyampaikan firman Allah, maka Yunus lebih memilih ke jalan yang berbeda, yang bertentangan.
Yunus bukan ke Niniwe sesuai dengan panggilan Tuhan, tetapi dia pergi ke Tarsis. Dia berpikir daripada dia menyampaikan firman Tuhan, sebaiknya dia pergi berdagang, karena Tarsis adalah kota besar untuk perdagangan yang luar biasa.
Sebetulnya apa yang terjadi kepada Yunus? Yunus tidak rela jikalau Niniwe diselamatkan oleh Tuhan.
Yunus tidak memiliki perasaaan belas kasihan, karena dia merasa bangsa Asyur adalah bangsa yang tidak berbelas kasihan, tetapi Tuhan adalah Tuhan yang berbelas kasihan. Oleh karena itu, Yunus tidak mau pergi kesana.
Firman Tuhan mengajar kepada kita sebagai orang percaya bahwa kasih Allah itu tidak bersyarat. Tuhan memberikan hujan kepada orang percaya, tetapi Tuhan memberikan hujan kepada orang tidak percaya.
Tuhan memberikan berkat kepada orang yang baik, tetapi Tuhan juga memberikan berkat kepada orang yang jahat.
Tuhan kita adalah Tuhan yang murah hati, Tuhan yang berbelas kasihan kepada umat manusia.
Bukankah jikalau Tuhan tidak berbelas kasihan, Tuhan akan memusnahkan seluruh orang-orang yang menentang Dia?
Ketika kita berkata demikian sesungguhnya kita adalah bagian daripada orang-orang itu sebelum kita menjadi percaya, tetapi Bapa kita di Surga tidak seperti itu.
Bapa kita di Surga adalah Bapa yang murah hati, Bapa yang berbelas kasihan.
Oleh karena itu, mari kita tidak meniru Yunus di dalam perilakunya, tetapi mari kita berbelas kasihan dengan orang lain.
Kita belajar dari Yesus Kristus, ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak yang tidak bergembala, maka Alkitab mencatat, jatuhlah belas kasihan Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan hatimu? Apakah Engkau memiliki hati seperti hati Yesus yang jatuh belas kasihan melihat orang akan binasa, melihat orang sedang menderita, mengalami kesusahan, atau sedang bergembira di dalam kebinasaan mereka.
Jadilah seperti Kristus, itulah yang berkenan kepada Tuhan, hendaklah engkau bermurah hati sebab Bapa mu di Surga adalah murah hati.
2. Pada akhirnya segala sesuatu yang terjadi harus membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
Meskipun manusia berkeras tidak hendak memuliakan Tuhan.
Yunus 1:9-15
9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Kalau kita membaca kisah ini, maka Alkitab berulang kali mengatakan bahwa Yunus pergi jauh dari hadapan Tuhan, tetapi Yunus tidak pernah bisa lari daripada Tuhan. Ia pergi ke Tarsis, dia meninggalkan panggilan Tuhan.
Meninggalkan panggilan Tuhan itu menunjukkan bahwa Yunus memang tidak mau memuliakan Tuhan dalam hidupnya, karena di dalam panggilan Tuhan terkandung bagaimana kita hidup memuliakanNya.
Yunus hidup jauh daripada Tuhan, itu adalah hidup yang tidak memuliakan Tuhan. Jikalau Engkau hidup jauh daripada Tuhan, Engkau tidak pernah bisa memuliakan Tuhan.
Alkitab mencatat Yunus tidak pergi ke Niniwe, dan dia membawa bencana kepada orang satu kapal dengannya.
Alkitab mencatat bagaimana orang-orang di kapal itu pada akhirnya harus memanggil nama Yehovah, yaitu Tuhan.
Melalui pelarian Yunus Tuhan dipermuliakan, apakah karena pelariannya sehingga Tuhan dipermuliakan?
Tidak sama sekali, tetapi firman Tuhan mau mengajarkan kepada kita bahwa Engkau dan saya tidak pernah bisa lari daripada Tuhan.
Engkau yang ingin menjadi diri sendiri, tidak pernah bisa menentang Tuhan, berusaha tidak memuliakan Tuhan dan Tuhan tidak dipermuliakan.
Pada akhirnya segala seusatu yang terjadi di dalam dunia ini harus memuliakan nama Tuhan, karena Dia lah yang menciptakan segala sesuatu.
Dia bekerja di dalam segala sesuatu dan pada akhirnya semua menuju kepada Dia. Yunus tidak ingin memuliakan Tuhan, dia melawan dan menentang Tuhan, tetapi dia tidak bisa lari.
Tuhan bisa memakai segala cara membawa kemuliaan bagi nama-Nya.
Bukankah kita menjadi orang bijaksana ketika kita tahu seperti ini. Marilah kita hidup memuliakan nama Tuhan, tidak hidup jauh daripada Tuhan.
Tidak hidup meninggalkan panggilan kita, karena kita sadar apapun yang kita kerjakan pada akhirnya segala sesuatu membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
Ingatkah Engkau akan peristiwa penyaliban Yesus Kristus? Pemimpin agama ingin mempermalukan Kristus, pemimpin bangsa Roma ingin menghancurkan Kristus.
Apapun niat mereka, bagaimana pun mereka melawan sang Mesias, melawan kehendak Tuhan, tidak ingin memuliakan Tuhan, pada akhirnya Tuhan dipermuliakan di dalam salib Yesus Kristus.
Tidak ada seorang pun yang dapat menahan kemuliaan Tuhan. Oleh karena itu, sebagai orang percaya, bijaksanalah kita.
Jikalau kita berkata,”ya Tuhan, saya ingin memuliakan Engkau, karena kalau saya tidak ingin memuliakan Engkau,Engkau memakai segala sesuatu untuk memuliakan nama Mu, dan Engkau tidak pernah dirugikan, yang rugi adalah kami.”
Doakan dan renungkan.
* Tetapi Yunus melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis.
* Kata Yunus kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
Takut tapi tidak taat