Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 19 Januari 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 19 Januari 2023


Yosua 24:14-33

Yosua dan Eleazar Mati dan Dikuburkan, Tulang-tulang Yusuf Dikuburkan


Bapa di surga memiliki kerinduan agar kita bisa berbuah lebat di dalam Kristus, dan Dia ingin kita bersukacita karena kita sudah diselamatkan.


Kita bisa diteguhkan imannya karena kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Kita pasti sering mendengar kalimat seperti ini: “Ada sebab, ada akibat. Tidak ada api, tidak ada asap.”


Segala sesuatu pasti ada penyebabnya, dan bisa saja sesuatu yang terjadi itu adalah sebuah akibat dari sesuatu yang lain.


Apa tanda bahwa saya ini adalah orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus sehingga saya boleh percaya kepada Yesus Kristus?


Dilahirkan kembali mencelikkan mata rohani kita untuk percaya kepada Tuhan Yesus.


Namun, adakalanya tidak ada tanda lahiriah yang mencolok. Ada orang yang lahir baru bisa berekspresi menangis terharu, tetapi ada juga yang tidak demikian.


Setelah menjadi orang Kristen, apakah ada tanda-tanda yang dapat dilihat atau dialami sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali?


Jikalau HP kita di isi baterai dengan tegangan tinggi, apa yang terjadi dengan HP kita? HP kita bisa terbakar.


Tetapi jika HP tersebut diisi dengan tegangan yang sesuai dengan kapasitasnya maka HP tersebut akan menjadi berguna. Itulah yang disebut dengan sebab akibat.


Tidak mungkin bagi seseorang yang dijamah oleh kasih Tuhan yang indah itu tidak memberikan impact apa-apa dalam kehidupannya.


Yosua 24:14-33


14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.


15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"


16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!


17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,


18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."


19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.


20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."


21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."


22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"


23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."


24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."


25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.


26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.


27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."


28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.


29 Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun.


30 Lalu ia dikuburkan di daerah milik pusakanya, di Timnat-Serah yang di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.


31 Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang mengenal segenap perbuatan yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.


32 Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka.


33 Juga Eleazar bin Harun mati, dan dia dikuburkan di bukit yang diberikan kepada Pinehas, anaknya itu, di pegunungan Efraim.


Bagian ini adalah kelanjutan dari firman Tuhan yang terdapat dalam kitab Yosua 24:1-13.


Yosua mengisahkan karya Tuhan dari nenek moyang mereka sampai kepada bangsa Israel yang telah menetap di tanah perjanjian.


Tuhan ingin mereka dapat mengenal-Nya dan pekerjaan-Nya serta bisa melihat aliran kasih-Nya, meliputi hati mereka.


Kasih Tuhan itulah yang menggerakkan dan menggentarkan hati orang-orang Israel.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Menerima anugerah Tuhan dan hidup bersungguh-sungguh di dalam Tuhan adalah pasangan yang tidak dapat dipisahkan.


Yosua 24:14

Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.


Yosua sudah lanjut usia dan tidak bisa menemani umat Tuhan selama-lamanya. Sebelum perpisahan dengan umat Tuhan, Yosua mengonfimasi akan iman dari bangsa Israel.


Mereka bukan hanya harus mengasihi Tuhan sepanjang perjalanan dan semasa perang, tetapi mereka harus tetap mengasihi Tuhan di tanah yang damai, subu, dan diberkati, yaitu tanah perjanjian.


Mereka bisa masuk tanah perjanjian semata-mata karena anugerah Tuhan.


Anugerah Tuhan dan hidup bersungguh-sungguh di dalam Tuhan adalah pasangan yang tidak pernah terpisahkan, karena anugerah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel bagaikan benih yang hidup.


Mereka menghasilkan buah yang menyenangkan hati Tuhan, yaitu buah kasih untuk mengasihi Tuhan dalam hidup mereka.


Kita sebagai orang percaya digambarkan sebagai umat Tuhan, yaitu bangsa Israel pada masa lalu, sebagaimana orang Israel masuk tanah perjanjian semata-mata anugerah Tuhan, karena Tuhan yang berperang bagi mereka.


Tuhan mengalahkan sekian banyak raja-raja dan kerajaan. Demikian juga kita menjadi umat Tuhan, orang percaya, karena Kristus telah mengalahkan kuasa maut dan dosa sehingga kita boleh menjadi milik-Nya.


Itulah anugerah yang Tuhan berikan, itulah benih hidup yang diberikan-Nya di dalam Roh Kudus.


Kehidupan yang sungguh-sungguh mengasihi dan mengikuti Tuhan, itulah buah dari benih yang hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita.


Jika kita sungguh mengasihi Kristus, maka akan menghasilkan buah-buah roh, bukan dengan kekuatan tetapi dengan kerelaan dipimpin oleh Roh Kudus untuk mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh.


Ketika buah itu muncul, maka kita akan tahu bahwa sudah ada benih yang muncul yang di tanam di dalam kita, yaitu benih Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.


Kita adalah orang yang diselamatkan Tuhan, maka kita akan berjalan dengan iman dan tidak tergoyahkan untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini.


2. Tidak ada sepotong janji Tuhan yang Tuhan tidak sanggup genapi, Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya.


Yosua 24:32

Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka.


Tulang-tulang Yusuf dikisahkan dalam kitab:


Kejadian 50:24-26


24 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."


25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."


26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.


Janji Tuhan begitu lama sejak zaman Abraham, kemudian kepada Yakub, dan Yusuf. Yusuf percaya 100% kepada janji Tuhan meskipun itu terjadi begitu lama.


Yusuf berkata bahwa Tuhan pasti akan memberikan kamu pulang ke tanah perjanjian dan tulang-tulangku jangan lupa di kubur di tanah perjanjian.


Keluaran 13:17-19


17 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."


18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.


19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."


Apa yang kita baca dari kitab Yosua ini memberitahu bahwa apa yang telah Tuhan janjikan pada masa lalu itu tergenapi. Tulang-tulang Yusuf dikuburkan di tanah perjanjian, Tuhan menggenapi janji-Nya.


Yosua 24:14

Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.


Berapa lama janji Tuhan kepada Yusuf sampai akhirnya tulang-tulang itu dikuburkan di tanah perjanjian. Tulang itu berjalan di padang belantara yang tidak menentu, tetapi Tuhan memimpin dengan tiang api dan tiang awan hingga mereka berjejak di tanah perjanjian dengan Tuhan yang berperang.


Mereka bisa menguburkan tulang-tulang Yusuf karena Tuhan yang menggenapinya.


Alkitab mengatakan tidak ada satupun janji Tuhan yang tidak dipenuhi, meski sudah berapa lama Allah berjanji tetapi Allah tidak pernah melupakan dan mengingkari janji-Nya.


Bagaimana kita mengalami janji itu bukan tergantung kepada Tuhan, karena Tuhan selalu memegang janji-Nya.


Hal itu bergantung kepada kita, apakah kita mau memegang janji Tuhan sebagaimana Yusuf memegang janji Tuhan.


Yusuf tahu bahwa Tuhan tidak akan pernah mengingkari janji mengenai tulang Yusuf untuk di bawa ke tanah perjanjian.


Tuhan selalu menggenapinya meskipun Yusuf sudah meninggal sekian lama. Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya kepada kita sampai ke seluruh keturunan kita.


Dia yang berjanji adalah Dia yang setia kepada janji-Nya, Dialah Tuhan kita, Yesus Kristus sang Gembala yang baik.


Mari kita selalu berpegang kepada janji-Nya, apapun kondisi hidup kita tidak akan mempengaruhi janji Tuhan, sebab Dia berdaulat untuk menggenapi-Nya.


Doakan dan renungkan.


* Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"


* Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!


Aku saja atau sudah seisi rumah beribadah?