Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 16 Januari 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 16 Januari 2023


Yosua 22:1-9

Suku-suku yang di Seberang Yordan Pulang.


Waktu yang kita lalui haruslah kita isi sebaik-baiknya untuk melakukan kehendak Tuhan. Jikalau kita tidak mengisinya, maka waktu itu berlalu dan kita tidak dapat meraihnya kembali.


Oleh karena itu, selagi masih ada waktu, mari kita hidup melakukan kehendak Tuhan. Pada akhirnya kita boleh bersukacita, karena kita kedapatan menjadi hamba yang baik dan setia di hadapan Tuhan.


Haruslah kita insyafi bahwa kehidupan kita di dunia ini ada akhirnya, dan seluruh apa yang menjadi tanggung jawab yang patut kita kerjakan juga ada akhirnya.


Hal ini penting untuk kita renungkan setiap hari, agar kita memiliki kesungguhan, ketekunan dan kesetiaan di dalam melakukan bagian kita.


Adakalanya kita tidak sadar betul akan hal tersebut, sehingga kita membiarkan kehidupan kita begitu saja, dan pada akhirnya kita menyesal karena sesungguhnya kita belum melakukan bagian yang Tuhan tentukan bagi kita.


Yosua 22:1-9


1 Lalu Yosua memanggil orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu,


2 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah memelihara segala yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, dan telah mendengarkan perkataanku dalam segala yang kuperintahkan kepadamu.


3 Kamu tidak meninggalkan saudara-saudaramu selama waktu ini, sampai sekarang, tetapi kamu setia memelihara perintah TUHAN, Allahmu, kepadamu.


4 Tetapi sekarang TUHAN, Allahmu, telah mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu, seperti yang dijanjikan-Nya kepada mereka. Oleh sebab itu, pulanglah ke kemahmu, ke tanah milikmu, yang telah diberikan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, di seberang Yordan.


5 Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."


6 Lalu Yosua memberkati mereka dan melepas mereka pergi. Maka pulanglah mereka ke kemah mereka.


7 Kepada suku Manasye yang setengah telah diberikan Musa bagian mereka di Basan; kepada suku yang setengah lagi telah diberikan Yosua bagian mereka di antara saudara-saudara mereka di sebelah barat sungai Yordan. Lagi pun ketika Yosua melepas mereka pergi ke kemah mereka, setelah memberkati mereka,


8 maka ia berkata kepada mereka, demikian: "Pulanglah ke kemahmu dengan kekayaan yang banyak dan dengan sangat banyak ternak, dengan perak, emas, tembaga, besi dan dengan pakaian yang sangat banyak. Bagilah dengan saudara-saudaramu jarahan yang dari musuhmu itu."


9 Maka pulanglah bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu dan mereka pergi meninggalkan orang Israel, keluar dari Silo di tanah Kanaan untuk pergi ke tanah Gilead, tanah milik mereka yang didiami mereka sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa.


Suku Ruben, Gad dan sebagian suku Manasye, telah mendapatkan tanah di sebelah timur Sungai Yordan dari pesan Tuhan melalui Musa.


Namun, Tuhan memerintahkan mereka untuk turut menyebrang beserta bangsa Israel yang lain sampai seluruh suku mendapat tanah mereka masing-masing.


Setelah mereka semua mendapat tanah masing-masing, maka di saat ini Yosua memanggil ketiga suku ini untuk kembali ke sebelah timur Sungai Yordan yang adalah tanah mereka yang begitu baik.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Kesetiaan kita itu teruji di dalam melakukan apa yang Tuhan kehendaki ketika kita lakukan dengan tuntas.


Yosua 22:1-4

1 Lalu Yosua memanggil orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu,


2 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah memelihara segala yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, dan telah mendengarkan perkataanku dalam segala yang kuperintahkan kepadamu.


3 Kamu tidak meninggalkan saudara-saudaramu selama waktu ini, sampai sekarang, tetapi kamu setia memelihara perintah TUHAN, Allahmu, kepadamu.


4 Tetapi sekarang TUHAN, Allahmu, telah mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu, seperti yang dijanjikan-Nya kepada mereka. Oleh sebab itu, pulanglah ke kemahmu, ke tanah milikmu, yang telah diberikan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, di seberang Yordan.


Suku Ruben, Gad dan sebagian suku Manasye bukan mencari Yosua untuk mengatakan bahwa mereka sudah selesai menjalankan tugas mereka, tetapi justru Yosualah yang memanggil mereka.


Mereka menjalankan perintah Tuhan sampai tuntas, dan pada akhirnya sampai Yosua memanggil mereka kembali ke tanah yang Tuhan sediakan bagi mereka, yaitu di bagian timur Sungai Yordan.


Itulah gambaran kesetiaan umat Tuhan kepada Tuhan. Mereka menyelesaikan tanggung jawab perintah Tuhan sampai tuntas, sampai Tuhan memanggil mereka dan berkata, “Hai hambaku yang baik dan setia..”


Sebagai orang percaya, Tuhan memanggil kita di dalam panggilan yang kudus dan sangat berharga, yaitu agar kita hidup di dalam kehendak-Nya, dan menjalankannya dengan penuh kesetiaan, seperti orang yang menerima lima dan dua talenta.


Mereka menjalankannya dengan sungguh-sungguh, sehingga menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan.


Pada satu kali kelak, kita akan menyelesaikan seluruh perlombaan yang Tuhan sediakan bagi kita, dan Tuhan akan memanggil kita dan berkata, “Hai, hambaku yang baik dan setia..”


Itulah kehidupan orang percaya, yaitu mengikut Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan dengan setia dan tidak putus, sampai pada akhirnya Tuhanlah yang akan memanggil kita.


Kesetiaan diukur ketika kita telah menyelesaikan segala sesuatu yang Tuhan ingin kita lakukan dalam hidup kita.


Mari kita rindukan kehidupan sebagai orang percaya yang setia, sampai akhir hayat hidup kita, sampai kita berjumpa dengan Juruselamat kita, Tuhan Yesus, Gembala yang baik.


Dia yang telah setia, memberikan nyawa-Nya bagi kita, Dia juga yang akan menyambut kita. Kita akan bersukacita karena kita sudah melakukan apa yang menyenangkan hati Juruselamat kita.


Rindukah Engkau menyenangkan hati Juruselamatmu yang telah mati bagimu?


2. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama merupakan tolak ukur hidup takut akan Tuhan.

Yosua 22:5 & 8

5 Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."


8 maka ia berkata kepada mereka, demikian: "Pulanglah ke kemahmu dengan kekayaan yang banyak dan dengan sangat banyak ternak, dengan perak, emas, tembaga, besi dan dengan pakaian yang sangat banyak. Bagilah dengan saudara-saudaramu jarahan yang dari musuhmu itu."


Suku Ruben, Gad dan sebagian suku Manasye itu akan menyeberang kembali Sungai Yordan dan berpindah ke timur.


Artinya mereka dipisahkan oleh Sungai Yordan dari Yosua dan suku-suku yang lain, yang tinggal di barat Sungai Yordan.


Ayat di atas adalah pesan Yosua sebelum mereka berpisah. Mereka telah setia, menyelesaikan tanggung jawab mereka, tetapi mereka harus tetap belajar mengasihi Tuhan dalam hidup mereka.


Namun, bukan itu saja. Yosua juga mengingatkan bahwa mereka itu kaya, ternak, perak, tembaga, besi bahkan pakaian pun sangat banyak. Yosua berpesan agar mereka berbagi dengan saudara-saudara mereka.


Yosua mau berkata, “Hendaklah Engkau mengasihi saudara-saudaramu sebagaimana Engkau mengasihi dirimu sendiri.”


Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri, adalah dua perintah yang berjalan bersama-sama.


Keduanya merupakan tolak ukur dari hidup yang takut akan Tuhan.


Kita tidak bisa memilih hanya mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi orang lain. Kita tidak bisa memilih hanya mengasihi orang lain, tetapi tidak berbakti kepada Tuhan.


Jikalau kita orang yang takut akan Tuhan, maka tolak ukur yang dapat kita lihat adalah apakah kita mengasihi Tuhan dengan menuruti segala petunjuk dan perintah-Nya, bersandar kepada-Nya, dan melayani-Nya dengan segenap hati dan jiwa kita?


Kedua, apakah kita rela mengasihi sesama kita, dan berbagi dengan orang lain? Apa yang Tuhan berikan kepada kita sebagai berkat, biarlah juga menjadi berkat bagi orang lain.


Itulah ciri-ciri orang yang takut akan Tuhan, yaitu hidup di dalam kasih, karena Kristus telah memberikan teladan kepada kita.


Dia mengasihi kita dengan memberikan nyawa-Nya bagi kita. Karena Roh Kudus yang tinggal dalam kita, maka ketika kita hidup bagi Dia, kita menghasilkan buah Roh Kudus yang pertama yaitu kasih.


Oleh karena itu, biarlah kita mengasihi dengan kasih yang tulus, bukan kasih yang munafik. Bukan kasih yang hanya dengan perkataan saja, tetapi kasih dalam perbuatan.


Kita boleh menjadi terang di dunia ini, dan orang dapat melihat kebaikan Tuhan melalui kehidupan kita, sehingga nama Bapa kita di sorga dimuliakan.


Mari lakukan apa yang menjadi bagian kita. Tuhan menyertai kita.


Doakan dan renungkan.


* Kepada suku Ruben, Gad dan sebagian suku Manasye itu Yosua berkata, “Hendaklah engkau mengasihi saudara-saudaramu sebagaimana engkau mengasihi dirimu sendiri.”


* Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, adalah dua perintah yang berjalan bersama-sama.


Tolak ukur hidup takut akan Tuhan