Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 11 Januari 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku  

RENUNGAN HARIAN  

GKY MANGGA BESAR  

Rabu, 11 Januari 2023  


Yosua 10:1-15

Pertempuran Dekat Gibeon; Yosua Merebut Bagian Selatan Kanaan


Kekuatan merupakan bagian dari kehidupan manusia, tetapi salah menaruh kekuatan bisa menjadi bencana dalam kehidupan.


Dunia mengukur kekuatan seseorang itu dari materi, kekuasaan, dukungan, persenjataan, atau teknologi yang dimiliki dan dikuasai.


Banyak orang menjadikan hal-hal tersebut sebagai tolak ukur dari kekuatannya, dan mengejar semua itu untuk mengalami yang disebut dengan kekuatan pada dirinya sendiri sehingga dia memiliki kepercayaan diri.


Bagaimana dengan kekuatan orang-orang percaya? Apa yang dikejar oleh orang-orang percaya dalam hal mendapatkan kekuatan di dalam kehidupannya?


Tentu tidaklah salah jika kita memiliki harta benda, kekuasaan, teknologi, pengetahuan, dan dukungan. Apakah yang kita kejar untuk mendapatkan kekuatan di dalam dunia ini?


Yosua 10:1-15


1 Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek, raja Yerusalem, bahwa Yosua telah merebut Ai dan telah menumpasnya — seperti yang dilakukannya terhadap Yerikho dan terhadap rajanya, demikianlah juga dilakukannya terhadap Ai dan terhadap rajanya — dan bahwa penduduk kota Gibeon telah mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Israel dan diam di tengah-tengah mereka,


2 maka sangat takutlah orang, sebab Gibeon itu kota yang besar, seperti salah satu kota kerajaan, bahkan lebih besar dari Ai, dan semua orangnya adalah pahlawan.


3 Sebab itu Adoni-Zedek, raja Yerusalem, menyuruh orang kepada Hoham, raja Hebron, kepada Piream, raja Yarmut, kepada Yafia, raja Lakhis, dan kepada Debir, raja Eglon, mengatakan:


4 "Datanglah kepadaku dan bantulah aku, supaya kita menggempur Gibeon, karena telah mengadakan ikatan persahabatan dengan Yosua dan orang Israel."


5 Lalu kelima raja orang Amori itu berkumpul dan bergerak maju: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon, mereka beserta seluruh tentara mereka. Mereka berkemah mengepung Gibeon dan berperang melawannya.


6 Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal, mengatakan: "Jangan menarik tanganmu dari pada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan, telah bergabung melawan kami."


7 Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.


8 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorang pun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."


9 Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba, setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal.


10 Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda.


11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.


12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"


13 Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.


14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.


15 Kemudian Yosua dan seluruh orang Israel yang menyertainya pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.


Bangsa Gibeon adalah bangsa yang sangat diperhitungkan oleh bangsa Amori dengan raja-raja mereka.


Bangsa Gibeon adalah bangsa yang lebih besar daripada orang-orang Ai dan penduduknya adalah para pahlawan.


Kerjasama antara Gibeon dan Israel menjadi ketakutan bagi orang-orang Amori, sehingga mereka berkoalisi untuk menggempur Gideon agar tidak menjadi ancaman.


Orang-orang Amori sangat memperhitungkan kekuatan Gideon berdasarkan kuantitas dan kekuatan lahiriah yang ada pada bangsa Gideon.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh Tuhan.


Yosua 10:1-4


1 Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek, raja Yerusalem, bahwa Yosua telah merebut Ai dan telah menumpasnya — seperti yang dilakukannya terhadap Yerikho dan terhadap rajanya, demikianlah juga dilakukannya terhadap Ai dan terhadap rajanya — dan bahwa penduduk kota Gibeon telah mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Israel dan diam di tengah-tengah mereka,


2 maka sangat takutlah orang, sebab Gibeon itu kota yang besar, seperti salah satu kota kerajaan, bahkan lebih besar dari Ai, dan semua orangnya adalah pahlawan.


3 Sebab itu Adoni-Zedek, raja Yerusalem, menyuruh orang kepada Hoham, raja Hebron, kepada Piream, raja Yarmut, kepada Yafia, raja Lakhis, dan kepada Debir, raja Eglon, mengatakan:


4 "Datanglah kepadaku dan bantulah aku, supaya kita menggempur Gibeon, karena telah mengadakan ikatan persahabatan dengan Yosua dan orang Israel."


Adoni-Zedek adalah raja kota Yerusalem, mereka adalah orang-orang Amori. Ketakutan Adoni-Zedek terhadap bangsa Israel yang bekerjasama dengan Gideon membuatnya mengajak raja-raja orang Amori untuk berkoalisi dan menggempur kota Gideon.


Kita bisa melihat bagaimana mereka memandang kekuatan dari sebuah bangsa. Mereka memandang kekuatan dari bangsa Israel setelah bangsa tersebut mengalahkan kota Ai.


Mereka mau menggempur kota Gideon, tetapi Gideon bekerjasama dengan bangsa Israel. Bangsa Amori telah dikalahkan oleh orang Israel bersama dengan orang-orang Gideon.


Alkitab mencatat bahwa kekuatan orang Israel bukan berdasarkan kekuatan fisik atau kuantitas mereka.


Mereka berperang bukan dengan kekuatan manusia, tetapi dengan kuasa Allah yang maha tinggi.


Pasukan dari koalisi 5 raja orang Amori ini dikalahkan dan mereka menyerah. Kita sebagai orang percaya memang memiliki kekuatan fisik, akal budi, materi, dan lainnya, tetapi kita tidak boleh bias.


Sejak zaman Perjanjian Lama kekuatan orang percaya bukanlah berdasarkan keperkasaan diri atau kekuatan lahiriah, tetapi kekuatan orang percaya adalah pekerjaan Roh Tuhan di dalamnya.


Tuhan Yesus berkata bahwa jikalau kuasa Allah turun yaitu Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menjadi saksiku di berbagai tempat.


Inilah kekuatan orang percaya, kekuatan yang tidak menghancurkan tetapi mengubahkan, menjadi berkat, dan menolong orang lain boleh mengenal kasih Tuhan.


Janganlah menaruh kekuatan kita kepada hal yang salah, karena kehidupan kita sebagai orang percaya akan memberikan pengaruh yang sangat minim dan tidak berpengaruh apa-apa.


Taruhlah kekuatan kita kepada Roh Kudus maka segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita akan menjadi efektif dan menyatakan kuasa Injil.


Kehidupan kita yang sederhana bisa menjadi berkat rohani yang besar bagi dunia ini, karena semua itu bukan dikerjakan dengan kekuatan sendiri melainkan oleh roh Tuhan yang tinggal di dalam kita.


Kita tidak bekerja dengan kekuatan, keperkasaan, akal budi, atau materi melainkan dengan kekuatan Roh Kudus yang bekerja mengefektifkan segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.


2. Tuhan tidak membiarkan orang percaya masuk ke dalam peperangan rohani sendirian tanpa adanya penyertaan Tuhan.


Yosua 10:7-11


7 Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.


8 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorang pun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."


9 Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba, setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal.


10 Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda.


11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.


Kisah ini membuat kita mengingat kembali kisah peperangan orang Israel dengan bangsa-bangsa lain.


Allah sangat terlibat dalam peperangan orang Israel dengan orang Amori. Allah berkata:“Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorang pun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."


Alkitab berkata bahwa Tuhan mengacaukan mereka di depan orang Israel dan timbullah kekalahan besar.


Ketika mereka sedang melarikan diri di depan orang Israel di Bet-Horon, Tuhan melempari mereka dengan batu besar dari langit sampai ke Azeka sehingga mereka mati.


Lebih banyak yang meninggal karena hujan batu daripada yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.


Usaha orang Israel sangat minim dibalik pekerjaan Allah, sebab Allah berjanji akan menyerahkan, memberikan kuasa, mengacaukan, dan melempari mereka dengan batu.


Tuhan tidak berdiam diri ketika melihat bangsa Israel berperang dengan bangsa-bangsa lain, Dia tidak membiarkannya atau hanya memberikan semangat saja.


Alkitab dengan jelas memberitahukan bahwa Tuhan mempunyai rencana dan akan menyerahkan mereka kepada bangsa Israel.


Allah sudah bekerja sebelum terjadi peperangan dan ketika peperangan itu terjadi Allah juga terlibat secara aktif.


Dialah yang mengalahkan musuh-musuh umat-Nya. Kita sebagai orang percaya mungkin tidak melakukan peperangan jasmani.


Tetapi peperangan jasmani dalam Perjanjian Lama adalah sebuah gambaran dari peperangan rohani antara orang percaya dengan kuasa si jahat.


Dalam melawan peperangan rohani, kita harus mengingat bahwa Tuhan mempunyai rencana dalam kehidupan orang percaya.


Dia akan menyerahkan semua musuh-musuh, berperang melawannya, dan apa yang dia kerjakan lebih banyak dari apa yang kita kerjakan.


Di dalam segala aspek kehidupan kita pasti ada yang namanya mengalami peperangan rohani.


Siapapun kita, entah yang masih sekolah, bekerja, atau berbisnis pasti mengalami peperangan rohani.

Alkitab berkata bahwa si iblis itu sedang mengaum-aum seperti singa dan mencari mangsa.


Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus berjaga-jagalah, bersiap sedialah, kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah.


Tuhan yang telah membangkitkan Yesus Kristus dengan kuasa-Nya itu yang akan bekerja di dalam kehidupan orang percaya.


Kuasa yang maha besar, kebangkitan Tuhan Yesus mengalahkan maut dan kuasa si jahat. Tuhan berkata bahwa Ia menyerahkan musuh ke dalam tanganku.


Saat kita menjalankan kehidupan, janganlah salah untuk menaruh kekuatan, bukan kepada dunia atau materinya, melainkan karena Roh Tuhan yang tinggal di dalam kita.


Mari hidup dipimpin dan dipenuhi oleh Roh Kudus, mengizinkan kuasa Roh Kudus bekerja seutuhnya di dalam hidup kita.


Dan menyaksikan bagaimana Tuhan menyerahkan kemenangan itu ke dalam tangan kita, agar kita boleh memuliakan-Nya.


Doakan dan renungkan.


* Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"


* Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, kira-kira sehari penuh. Belum pernah terjadi hal seperti itu dimana TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.


Perhatikan, Siapa yang berperang untuk kita.