Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 04 Januari 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 4 Januari 2023


Yosua 3:1-17

Menyeberangi Sungai Yordan


Tuhan tidak menciptakan manusia sebagai robot, Dia memberikan satu kemerdekaan di dalam segala sesuatu, tetapi manusia lebih memilih untuk jatuh di dalam dosa.


Namun, di dalam Kristus kita dimerdekakan dan kita boleh hidup di dalam rencana dan kekuatan Tuhan.


Bagaimanakah cara mengikuti Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Tuhan tidak membentuk kita menjadi robot dan menyetir hidup kita bukan sesuai dengan apa yang kita mau.


Jikalau sesuai dengan apa yang kita mau, apakah hal tersebut bisa disebut sebagai mengikut Tuhan?


Alkitab mengajar kepada kita bahwa kita harus mengenal Tuhan dan bertumbuh di dalam kebenaran firman Tuhan.


Itulah yang membuat kita dewasa di dalam Kristus, sehingga seluruh penilaian, penghakiman, dan keputusan kita dipengaruhi oleh firman Tuhan dan misi-Nya, dan mengikuti Dia dengan sungguh-sungguh.


Yosua 3:1-17


1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.


2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,


3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --


4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya — maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."


5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."


6 Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.


7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.


8 Maka kauperintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian itu, demikian: Setelah kamu sampai ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan itu."


9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu."


10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu:


11 sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.


12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku.


13 Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."


14 Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.


15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai —


16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.


17 Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.


Pembacaan firman Tuhan hari ini mengisahkan persiapan bangsa Israel untuk menyeberang sungai Yordan memasuki tanah perjanjian.


Tuhan tidak memberitahukan bahwa Dia akan melakukan mukjizat dalam menyeberangi sungai Yordan, dan Yosua tetap memimpin bangsa Israel menyeberanginya dengan iman.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Melangkah dengan iman di jalan yang sesuai dengan tujuan Tuhan.


Yosua 3:1-6


1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.


2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,


3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --


4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya — maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."


5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."


6 Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.


Peristiwa ini adalah persiapan Yosua untuk memasuki tanah perjanjian, mereka harus menyeberangi sungai Yordan.


Yosua mempunyai iman bahwa Tuhan pasti akan melakukan sesuatu kepada sungai Yordan itu, dia meyakini hal tersebut karena dia sedang berjalan di dalam rencana Tuhan.


Dia tahu tujuan Tuhan, yaitu memasuki tanah perjanjian dan sungai Yordan adalah rintangan bagi mereka.


Tetapi apapun rintangannya ia percaya bahwa Tuhan pasti turun tangan di dalam perjalanan yang sesuai dengan tujuan-Nya.


Ketika Yosua sedang mempersiapkan semuanya itu, Tuhan berbicara kepada Yosua bahwa Tuhan akan melakukan perkara yang luar biasa dan melalui hal tersebut Yosua dipercaya oleh bangsa Israel sebagaimana mereka percaya kepada Musa.


Ketika hidup kita menghadapi segala tantangan dan kesulitan, satu hal yang sangat penting adalah kita mengerti tujuan dan rencana Tuhan.


Kita akan menuju kepada rencana dan tujuan Tuhan, kita tidak perlu khawatir akan tantangan dan kesulitan.


Percayalah bahwa ketika kita berjalan menuju rencana dan tujuan Tuhan, maka Dia tidak akan membiarkan kita melainkan Dia akan selalu menyertai kita.


Bahkan dalam kesulitan Dia akan membuka jalan bagi kita. Penting sekali untuk kita berjalan dan mengarahkan hidup kita kepada-Nya.


Hidup dalam rencana, tujuan, dan iman kepada Tuhan, karena Dia adalah Tuhan yang selalu terlibat di dalam kehidupan kita.


2. Kuasa penyertaan Tuhan mengatasi situasi dan kondisi.


Yosua 3:15-16


15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai —


16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.


Ketika bangsa Israel menyeberang sungai Yordan, Alkitab memberitahukan bahwa sungai Yordan dalam musim penuai ini sedang pasang.


Airnya meluap ke tepian, artinya waktu bangsa Israel menyeberang sungai Yordan bukanlah waktu yang tepat ketika sungai sedang surut.


Sementara sungai itu sedang meluap airnya, karena sedang musim menuai. Tapi sItuasi dan kondisi tidak bisa menahan rencana Tuhan.


Dia bekerja begitu baik, tidak peduli air itu sedang pasang atau tidak sebab umat Tuhan harus menyeberang. Dia membendung air itu, sehingga mereka bisa menyeberangi sungai Yordan.


Kuasa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh situasi dan kondisi, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Situasi dan kondisi yang terburuk sekalipun tidak dapat menahan kebaikan Tuhan kepada kita, Tuhan berkuasa dan sanggup menggenapi rencana-Nya.


Kita sering berkata bahwa situasi dan kondisinya tidak baik dan menjadi pesimis dan tidak menaati Tuhan.


Alkitab berkata bahwa situasi dan kondisi apapun yang kita hadapi, tetaplah berjalan di dalam rencana Tuhan, tidak ada yang dapat menahan kuasa Tuhan.


Air sungai Yordan yang sedang meluap dan pasang itu menjadi kering sehingga bangsa israel bisa menyeberang dengan baik.


Ketika kita berjalan dalam rencana Tuhan, maka tidak ada halangan yang sanggup menahan Tuhan yang bekerja di dalam rencana-Nya.


Doakan dan renungkan.


*Segera sesudah para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya di sungai Yordan maka berhentilah air itu mengalir. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.


* Situasi dan kondisi apapun yang kita hadapi, tetaplah berjalan di dalam rencana Tuhan, karena kuasaNya selalu sanggup untuk mewujudnyatakan rencanaNya.


Halangan tidak merintangi rencanaNya