Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 03 Januari 2023

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 3 Januari 2023


Yosua 2:1-24

Pengintai-pengintai di Yerikho


Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah untuk membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, karena di dalam segala sesuatu, Tuhanlah yang menjadi pusatnya.


Baik kejahatan dan kebaikan manusia, apa pun yang terjadi, seluruhnya harus membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Itulah yang menjadi tujuan hidup kita sebagai orang percaya. Sebuah tujuan hidup yang paling agung dan mulia.


Mengapa Allah yang penuh kasih dapat menghukum manusia dengan hukuman yang tak terperikan?


Atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini, ada orang-orang yang berpendapat bahwa pada akhirnya Allah tidak akan menghukum manusia, tetapi semua manusia akan diselamatkan.


Apakah Allah yang menghukum bertentangan dengan Allah yang penuh kasih? Tidak sama sekali.


Ketika Allah membiarkan kejahatan dan dosa manusia yang begitu merusak tanpa penghakiman dan hukuman, justru Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang tidak mengasihi.


Semua orang telah berbuat dosa dan upah dosa adalah maut. Allah sudah memberitahukan konsekuensi dari dosa. Namun, Allah tidak berdiam diri.


Roma 6:23b

tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


Dosa merusak manusia, maka Allah memberitahukan bahwa terhadap dosa ada penghakiman dan hukuman, tetapi keselamatan adalah semata-mata kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus.


Tidak ada kemungkinan seorang selamat dari kebinasaan, hanya satu-satunya jalan, yaitu kasih karunia Allah di dalam Kristus.


Yosua 2:1-24


1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.


2 Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."


3 Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."


4 Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,


5 dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."


6 Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.


7 Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.


8 Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh


9 dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.


10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di

seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.


11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.


12 Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,


13 bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."


14 Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."


15 Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.


16 Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu."


17 Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --


18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.


19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.


20 Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."


21 Perempuan itu pun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.


22 Mereka pun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.


23 Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.


24 Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."


Rahab adalah seorang penduduk kota Yerikho. Dia dikenal sebagai perempuan sundal. Namun, dua pengintai ini justru bermalam di rumah Rahab.


Rahab dan penduduk kota Yerikho ternyata sudah mendengar peristiwa-peristiwa dahsyat yang Tuhan lakukan dalam perjalanan bangsa Israel, salah satunya menyebrangi Laut Teberau.


Tuhan mengalahkan bangsa-bangsa yang ada, dan itu membuat kota Yerikho menjadi takut dan gentar.


Rahab bukan bangsa Israel, tetapi dia menjadi percaya kepada Tuhan. Hal ini terlihat bagaimana dia sangat menyetujui akan apa yang akan Tuhan lakukan kepada kota Yerikho.


Rahab meminta perlindungan kepada dua pengintai. Apa yang Rahab lakukan sebetulnya mendapat kasih karunia Tuhan, karena semua itu terjadi mulai dari dua pengintai menginap di rumahnya.


Rahab bukan saja dilindungi oleh bangsa Israel sehingga keluarganya pun tidak binasa, tetapi Rahab juga dipakai oleh Tuhan menjadi leluhur dari Mesias, yaitu Yesus Kristus. Dia menjadi istri Salmon, orang Israel.


Begitu indah anugerah Tuhan yang Tuhan berikan kepada Rahab.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Iman itu nyata di dalam pengakuan dan perbuatan kita.


Yosua 2:8-13
8 Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh


9 dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.


10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di

seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.


11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.


12 Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,


13 bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."


Rahab mendapat kasih karunia Tuhan bukan karena jasanya, tetapi karena dia boleh percaya kepada Tuhan.


Kepercayaan Rahab adalah sebuah pengakuan bahwa Tuhan itu adalah Allah di langit di atas, dan Allah di bumi di bawah.


Tuhan bangsa Israel adalah pencipta dan mengatasi segala sesuatu. Itulah yang menjadi iman kepercayaan Rahab, yang bukan orang Israel.


Rahab malah berkata, “..bersumpahlah kiranya demi TUHAN,…”artinya Rahab percaya bahwa Tuhan itu hakim yang paling tinggi di atas segala sesuatu, sehingga sumpah tersebut dalam nama Tuhan.


Di sinilah bagaimana Rahab dari imannya itu menimbulkan perilaku atau perbuatan di mana dia melindungi dua pengintai ini, karena Rahab mendengar perbuatan-perbuatan Tuhan.


Iman itu nyata melalui pengakuan dan perbuatan kita. Iman itu timbul karena kita mendengar firman Allah. Firman Allah itu menceritakan perbuatan-perbuatan Allah.


Puncaknya adalah perbuatan Allah ketika Allah mengutus Yesus Kristus menjadi Juruselamat dan Tuhan kita, menebus kita di atas kayu salib dan bangkit dari antara orang mati, hidup selama-lamanya, untuk memberikan hidup yang kekal kepada kita.


Melalui firman Tuhan itu, kita boleh percaya. Kepercayaan itu nyata ketika kita mengaku dengan bibir kita, bahwa kita percaya kepada-Nya.


Di dalam perbuatan kita, kita ikut melayani Tuhan, mengambil bagian dalam rencana Tuhan, sebagai kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita.


Itulah yang memberikan kita satu keyakinan bahwa kita adalah umat Tuhan.


Demikian lah yang terjadi pada Rahab. Rahab menjadi umat Tuhan karena kasih karunia Tuhan, sehingga dia boleh beriman kepada Tuhan.


2. Kasih karunia keselamatan Tuhan cemerlang di tengah-tengah manusia yang binasa.


Yosua 2:17-21

17 Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --


18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.


19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.


20 Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."


21 Perempuan itu pun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela.


Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih karunia. Kejahatan dan keberdosaan manusia tidak mengurangi betapa ajaibnya kasih karunia Tuhan. Kejahatan dan dosa manusia tidak dapat menahan kasih karunia Allah.


Ini yang terlihat di dalam peristiwa Rahab. Tuhan akan menghukum Yerikho karena dosa-dosa mereka, tetapi di tengah Allah menghukum orang-orang ini, kasih karunia Allah begitu cemerlang. Allah memilih Rahab untuk diselamatkan.


Alkitab mencatat bahwa Rahab harus menggantungkan tali kirmizi, maka semua orang di dalam rumahnya tidak akan binasa.


Keselamatan kita bukan karena kehebatan dan kebenaran kita, tetapi semata-mata kasih karunia Tuhan.


Kasih karunia Tuhan diberikan kepada orang-orang yang Tuhan panggil, bukan karena dia baik, tetapi karena kemurahan Tuhan.


Rahab adalah seorang perempuan sundal, tetapi dari seorang yang tidak diperhitungkan oleh manusia, yang dianggap paling binasa dari yang binasa, justru Tuhan pakai menjadi leluhur dari Yesus Kristus. Dalam silsilah Yesus Kristus, ada nama Rahab.


Orang yang paling binasa seperti Rahab, bisa selamat semata-mata kasih karunia Tuhan. Alkitab mengatakan ketika kita masih berdosa dan menjadi musuh Allah, Kristus sudah mati bagi kita.


Berita kasih karunia Tuhan adalah betapa pun kita binasa, tetapi ketika kita mengalami kasih karunia Tuhan, kita adalah orang-orang yang diselamatkan Tuhan.


Oleh karena itu, di tengah dunia yang gelap ini, mari kita mengalami terang Tuhan. Kita mengalami keselamatan di dalam Yesus Kristus, seperti Rahab.


Doakan dan renungkan.


* Rahab bukanlah bangsa Israel, tetapi dia mendengar kedahsyatan Tuhan dan ia percaya. Dengan iman ia berani melindungi kedua orang pengintai.


* Dengan iman, Rahab dan keluarganya tidak binasa, bahkan ia dipakai Tuhan menjadi salah satu leluhur dari Mesias, yaitu Yesus Kristus.


Tindakan iman yang menuntut keberanian