Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 18 Desember 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 18 Desember 2022


Lukas 1:5-25

Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yohanes Pembaptis


Menjelang peristiwa natal kita mendapatkan ada banyak hal yang Allah kerjakan yang menunjukkan Allah berkasih karunia.


Kehidupan kita tidak pernah luput dari kasih karunia Tuhan, tanpa kasih karuniaNya kita tidak bisa hidup sebagaimana kita hidup hari ini.


Lukas 18:1

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.


Bagaimana pandangan Anda mengenai berdoa? Mengapa Tuhan Yesus memberikan perumpaan dengan pesan agar kita tidak jemu-jemu berdoa atau kita tidak menjadi tawar hati atau bosan untuk berdoa?


Pada umumnya ketika berdoa, meskipun tidak semua orang Kristen berharap bahwa doa itu dijawab dengan cepat dan jawabannya adalah ya.


Namun ternyata ada orang-orang Kristen tertentu merasa berdoa menjadi beban dalam hidupnya.


Karena doa itu diperintahkan oleh Tuhan, sehingga doa menjadi sebuah keharusan yang membebani dan menjadi sebuah aktifitas yang hampa.


Karena mungkin saja ada orang-orang Kristen yang berdoa dengan setengah hati. Bagaimana kita menyingkapi tentang berdoa ini?


Lukas 1:5-25


5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.


6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.


7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.


8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.


9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.


10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.


11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.


12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.


13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.


14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.


15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;


16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,


17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."


18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."


19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.


20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."


21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.


22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.


23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.


24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:


25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."


Apa yang terjadi dengan Zakharia bersama istrinya yang bernama Elisabet, yaitu mereka sampai usia lanjut tidak menerima seorang anak pun dari Tuhan, padahal mereka adalah orang-orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan.


Tidak mempunyai anak pada zaman itu merupakan sebuah aib yang besar, apalagi Zakharia adalah seorang imam.


Terkait dengan masalah yang penting ini, Zakharia dan Elisabet berdoa kepada Tuhan dan tentu doa mereka adalah permohonan yang sangat panjang sejak mereka muda dan kita tidak tahu apakah ketika mereka berusia cukup tua mereka tetap mendoakannya.


Apakah yang mereka doakan merupakan hal yang sia-sia di dalam penantian yang cukup panjang itu?


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Pengharapan itu nyata melalui perintah berdoa yang Tuhan perintahkan kepada kita.

Lukas 1:13-14

13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.


14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.


Ketika Zakharia mendapat tugas melayani bait suci untuk membawa ukupan sebagai imam, dia melihat penglihatan, di mana malaikat menampakkan diri dan itulah pesan dari malaikat kepada Zakharia yaitu doanya telah dikabulkan.


Doa dalam kurun waktu yang begitu panjang yang cukup melelahkan dari seorang Zakharia dan istrinya Elisabet di dalam mereka menantikan seorang anak dari Tuhan. Dan ternyata doa mereka tidak sis-sia.


Usia mereka bukan usia muda, usia mereka adalah usia yang lanjut. Secara umum dan secara alamiah orang yang lanjut usia memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk memperoleh seorang anak, jikalau tidak dikatakan mustahil.


Itulah yang dirasakan oleh Zakharia, dia menyadari mereka sudah tua. Apakah mungkin mereka masih bisa memperoleh seorang anak?


Disitulah Zakharia karena tidak mempercayai Tuhan memberikan tanda kepada dia, di mana Zakharia menjadi bisu tidak bisa berbicara.


Dari bagian Firman Tuhan yang kita baca ini, ternyata kita belajar satu hal, bahwa doa merupakan sebuah jalan pengharapan yang Tuhan sediakan bagi kita.


Dari jawaban doa yang Tuhan berikan kepada Zakharia ada suatu jawaban yang supraalamiah atau tidak pada umumnya, karena Zakharia dan Elisabet sudah tua.


Apa artinya? Artinya berdoa itu merupakan pengharapan yang sejati bagi setiap kita, di tengah-tengah kemustahilan atau di tengah-tengah hukum alam yang kita tidak bisa lampaui.


Tetapi doa itu suatu penerobosan kepada Allah yang supraalamiah yang melampaui segala sesuatu atau yang transenden.


Sehingga di tengah kegelapan atau pintu yang tertutup, doa adalah pintu yang terbuka, karena Tuhan yang memerintah kepada kita untuk berdoa.


Dan Dia mau mendengar dan berkenan memperhatikan doa-doa kita. Itulah yang Tuhan Yesus katakan, “ Mintalah dalam nama-Ku, maka Aku akan memberikannya.”


Ketika Tuhan Yesus berkata jangan jemu-jemu berdoa, sesungguhnya Tuhan mau katakan kepada kita, bahwa Tuhan tidak jemu-jemu mendengar seru doa kita.


Dan Tuhan tidak jemu-jemu untuk menjawab seluruh doa kita seberapapun mustahilnya, bagi Dia tidak ada yang mustahil.


Oleh karena itu mari kita melihat doa merupakan pengharapan yang sejati di dalam kehidupan kita yang sangat terbatas ini.


2. Tuhan memberi dengan maksud dan tujuannya.


Lukas 1:15-17

15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;


16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,


17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."


Zakharia dan Elisabet tidak mempunyai anak sampai usia tua. Apakah ini sebuah peristiwa yang bersifat insidentil ataukah Allah yang penuh hikmat yang penuh rencana atas hidup Zakharia dan Elisabet.


Sampai mereka mempunyai anak, baru kita mengerti, bahwa sesungguhnya keterlambatan mereka mempunyai anak, bukanlah karena Tuhan lalai atau tidak mempedulikan mereka, namun Tuhan punya rencana atas hidup mereka.


Tuhan menjawab sesuai dengan waktu Tuhan, yaitu waktu yang sangat krusial, terkait dengan kelahiran Yesus Kristus.


Anak yang diberikan kepada Zakharia dan Elisabet, bukan sekedar jawaban dari permohonan doa mereka, tetapi anak yang diberikan adalah sebuah rencana yang Tuhan ingin berikan di dalam kehidupan mereka melalui anak itu.


Dari peristiwa ini kita celik mata rohani kita, bahwa ketika kita berdoa, mungkin Tuhan tidak menjawab langsung, oleh karena itu kita bukan saja mau melakukan kehendak Tuhan, tapi kita juga mau ikut waktu-Nya Tuhan.


Bagaimanapun kita memahami waktu adalah sesuatu yang sangat krusial dalam hidup kita bukan?


Ada banyak hal yang tidak sesuai waktu menjadi kehilangan maknanya. Tuhan menjawab doa kita sesuai dengan waktu-Nya, kalau sesuai dengan waktu-Nya maka itu sesuai dengan maksud dan tujuan-Nya.


Setiap pemberian Tuhan kepada kita, apapun pemberian-Nya mari kita hayati bahwa Tuhan memberikan kepada kita bukan tanpa maksud dan tujuan.


Pemberian yang tanpa maksud dan tujuan adalah sebuah pemberian yang tidak berarti atau hampa dan kita percaya bahwa Tuhan kita tidak demikian.


Apa yang kita miliki, ingatlah! Tuhan memberi dengan maksud dan tujuan-Nya. Mari kita menggunakan apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita, seturut dengan kehendak, maksud dan tujuan-Nya.


Sehingga dengan demikian, apa yang Tuhan berikan kepada kita menjadi efektif serta memuliakan Tuhan dan menjadi berharga dan bernilai kekal.


Tuhan memberi tidak pernah tanpa maksud dan tujuan-Nya. Oleh karena itu, mari kita selalu merindukan kita hidup di dalam kehendak Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Tetapi malaikat itu berkata, "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.


* Berdoa merupakan pengharapan yang sejati bagi setiap kita, di tengah-tengah kemustahilan atau hukum alam yang tidak bisa kita lampaui.


Doa adalah jalan pengharapan dari Tuhan