Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Sabtu, 17 December 2022
Mazmur 8:1-9
Manusia Hina sebagai Makhluk Mulia
Firman Tuhan mengatakan bahwa barangsiapa yang berada di dalam Kristus Yesus, dia menjadi ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu, tetapi yang baru sudah datang.
Hal itu hanya bisa terjadi di dalam Yesus Kristus, karena diluar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Semua orang yang mempunyai mata yang sehat pasti dapat melihat. Namun, kita akui bahwa yang dapat melihat belum tentu dapat melihat dengan tepat atau memaknai sesuatu yang dengan persis.
Semua itu tergantung dari apa yang ada di dalam jiwa orang tersebut. Misalnya, tergantung kepada kecerdasan ilmu pengetahuan yang dia miliki, atau , tergantung kepada kecerdasan perasaannya yang dia miliki.
Jadi kecerdasan atau dengan bahasa lain, celik. Misalnya kecerdasan ilmu pengetahuan atau celik secara emosi, sangat mempengaruhi orang di dalam respons apa yang dia lihat dan dengar.
Bagaimana seseorang dapat merespon Tuhan dari apa yang dia lihat?
Tentu hal ini melampaui keterbatasan manusia, dan kita tidak boleh lupa, manusia sudah dicemari oleh dosa, alih-alih ia merespon Tuhan.
Manusia menciptakan tuhan bagi dirinya dan menolak Tuhan yang memperkenalkan atau menyatakan diri-Nya. Bagaimana dengan Anda?
Mazmur 8:1-9
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Mazmur 8 adalah sebuah mazmur yang sangat terkenal di kalangan orang-orang percaya dan mazmur ini salah satu mazmur yang sangat indah.
Dalam mazmur ini kita mendapatkan hirarki yang jelas dan utuh, yakni Tuhan, manusia dan ciptaan yang lain.
Manusia meninggikan dan memuliakan Tuhan, dan manusia menguasai ciptaan yang lain. Penguasaan manusia atas ciptaan yang lain karena manusia itu diciptakan oleh Tuhan di dalam gambar dan rupa Tuhan.
Artinya manusia dipercayakan oleh Allah dan bertanggung jawab kepada Allah.
Manusia tidak boleh merasa diri lebih besar daripada Allah, karena bisa menguasai ciptaan yang lain.
Manusia tidak boleh menjadi orang yang berpusat kepada dirinya sendiri seakan-akan dia allah itu sendiri, karena semua itu adalah kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Hanya melalui iman, seseorang dapat celik rohani untuk mengenal Tuhan.
Mazmur 8:2-3
2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Raja Daud adalah seorang raja yang dekat dengan Tuhan, raja yang mengenal Tuhan dan mengalami cinta Tuhan yang begitu besar dalam hidupnya dan dia sangat mengasihi Tuhan.
Bukan berarti dia adalah seorang yang sempurna, dia pun sama dengan kita, dia juga bisa gagal dalam hidup ini.
Di dalam mazmur ini dia menceritakan betapa agungnya Tuhan dari apa yang dia lihat dari ciptaan-Nya.
Untuk dapat melihat keindahan Tuhan, dari segala sesuatu yang dia lihat bukan hanya tergantung dari alam semestanya, tapi tergantung dari batin seseorang.
Raja Daud bukan hanya berbicara tentang keagungan Tuhan melalui apa yang dia lihat melalui ciptaan-Nya, tetapi raja Daud juga berbicara hal yang lain.
Raja Daud berkataDari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Bagaimana kita membandingkan antara alam semesta yang begitu dahsyat dengan bayi? Tentu itu sesuatu yang berbeda jauh bukan?
Bagaimana melihat anak-anak atau bayi itu sebagai sebuah kekuatan? Apa yang raja Daud maksudkan disini, Tuhan Yesus pernah mengatakan kalimat seperti ini:
Matius 18:3-4
3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Yang Tuhan Yesus maksudkan adalah bahwa orang itu haruslah orang yang beriman. Menjadi seperti anak-anak berbeda denganchildishatau kekanak-kanakan, tetapichild like, menjadi seperti anak-anak.
Artinya menjadi orang-orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menerima penyataan Tuhan dengan percaya kepada-Nya.
Itulah karakteristik anak-anak, mereka rendah hati dan mudah menerima apa yang diberitahukan kepada mereka.
Ketika raja Daud berbicara mengenai Tuhan, maka raja Daud berbicara tentang iman. Bahwa iman membuat seseorang itu memiliki sebuah kekuatan karena dia mengenal Tuhan.
Dengan iman yang seperti itu, orang-orang percaya menjadi orang yang menang di dalam Tuhan.
Seringkali kita bergantung kepada kekuatan lahiriah, ketika kita melihat orang pandai, berkuasa punya banyak uang dan harta benda, kita berpikir bahwa orang seperti inilah yang sesungguhnya memiliki kekuatan.
Manusia bukan hanya tentang materi, tetapi kekuatan rohani, yaitu kekuatan Tuhan di dalam hidupnya. Ada berapa banyak orang yang kita lihat begitu kuat, tapi ketika badai datang, mereka langsung jatuh.
Hidupnya begitu merana dan mengalami kesulitan yang luar biasa, karena dia tidak berdiri di atas batu karang yang kokoh, yaitu Yesus Kristus.
Orang percaya adalah orang yang Tuhan berikan iman yang menerobos itu sehingga melalui iman, bisa celik rohani di dalam menilai segala sesuatu.
Dengan celik rohani kita menjadi orang percaya yang apapun terjadi kita bisa bersukacita di dalam Tuhan, kita bisa bersyukur dalam segala hal. Karena kita mengenal siapakah Tuhan yang kita percaya.
2. Seorang yang celik rohani, barulah dapat melihat keajaiban kasih karunia Tuhan.
Mazmur 8:4-6
4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Inilah orang yang celik rohani, ketika melihat sesuatu yang luar biasa, mereka tidak menyembah sesuatu yang luar biasa itu, tapi yang dia lihat adalah kasih karunia Tuhan.
Raja Daud berkata “apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.”
Raja Daud tidak menyamakan manusia dengan ciptaan luar biasa yang lain, tetapi raja Daud melihat bahwa manusia mendapat kasih karunia melampaui ciptaan yang lain.
Dikatakan Tuhan menciptakan manusia sama seperti Allah, dalam arti di dalam gambar dan rupa Allah, memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Itulah maksud raja Daud, “apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?”. Di dalam puncaknya Allah mengingat kita adalah ketika Dia memberikan Yesus Kristus.
Di dalam puncaknya manusia mengalami kemuliaan yaitu ketika dia menjadi serupa dengan Yesus Kristus, tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi daripada itu karena Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.
Ketika kita mengenal Yesus, kita mengenal kasih karunia Tuhan. Ketika kita mengenal kasih karunia, maka kita baru bisa bersyukur apapun yang kita hadapi.
Karena kita tahu kita yang telah jatuh di dalam dosa, di dalam Kristus kita menjadi ciptaan yang baru.
Tuhan merenovasi kita, Tuhan memberikan kita hati yang baru. Tuhan memberikan kita Roh Kudus di dalam diri kita sehingga kita bisa melihat segala sesuatu di dalam perspektif Tuhan.
Disitulah kita bisa mengagumi akan kasih karunia Tuhan.
Berbahagialah orang yang dapat melihat kasih karunia Tuhan di dalam hidupnya.
Hal itu terjadi ketika dia mengenal Yesus Kristus, karena di dalam Kristus, Allah memberikan kasih karunia demi kasih karunia kepada kita.
Doakan dan renungkan.
* Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
* Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Ciptaan yang dilayakkan Penciptanya