Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 01 Desember 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 1 Desember 2022


Hosea 8:1-14

Keruntuhan Israel Sebagai Akibat Kedurhakaan


Kita bersyukur kepada Tuhan karena di dalam Kristus jerih payah kita tidak akan sia-sia, sebab apa yang kita lakukan di dalam Dia akan bernilai kekal.


Ibrani 9:14

betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.


Perbuatan yang sia-sia secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai perbuatan orang mati.


KIta memahami apa yang dapat diperbuat oleh orang mati adalah tidak ada, hampa, kosong semata-mata, maka diterjemahkan sebagai perbuatan yang sia-sia.


Mengapa Tuhan Yesus perlu mencurahkan darah-Nya yang mahal dan kudus itu? Hal itu dilakukan untuk menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia.


Banyak orang yang melakukan perbuatan sia-sia sebagai sebuah keisengan.


Mereka berkata hanya iseng atau sekedar bersenang-senang untuk melakukan perbuatan yang sia-sia.


Mereka berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tidak mempunyai impact apa-apa dalam hidup mereka.


Apakah benar bahwa perbuatan yang sia-sia tidak mempunyai impact dalam hidup kita?


Hosea 8:1-14


1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.


2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"


3 Israel telah menolak yang baik — biarlah musuh mengejar dia!


4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.


5 Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,


6 orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Sungguh, akan menjadi serpih anak lembu Samaria itu!


7 Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.


8 Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang.


9 Sebab mereka telah pergi ke Asyur, bagaikan keledai hutan yang memencilkan diri; Efraim telah membagi-bagi hadiah cinta.


10 Sekalipun mereka membagi-bagi hadiah itu di antara bangsa-bangsa, sekarang ini Aku akan mengumpulkan mereka, dan sebentar lagi mereka akan berhenti mengurapi raja dan para pemuka.


11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.


12 Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.


13 Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!


14 Israel telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis.


Lawan kata dari hidup yang berkualitas adalah hidup yang tidak berkualitas dan perbuatan yang bermakna memiliki lawan kata perbuatan yang sia-sia.


Bangsa Israel melakukan perbuatan yang sia-sia, bukan karena Tuhan yang membawa kesia-siaan itu.


Mereka memilih jalan kesia-siaan itu dengan membangun ibadah mereka sendiri, ibadah buatan manusia yang tidak sesuai dengan rancangan Tuhan.


Itulah bangsa Israel yang memulainya adalah raja Yerobeam dan memisahkan diri daripada Yehuda.


Banyak manusia yang membangun ibadah mereka sendiri dan tidak sesuai dengan rancangan Tuhan.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Perbuatan yang sia-sia bukannya menghasilkan hal yang kosong, melainkan berbalik menghancurkan kehidupan kita.


Hosea 8:7

Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.


Menabur angin itu hampa, jikalau mau menabur ya menabur benih. Menabur angin tidak akan mendapatkan hasil apa-apa dan Alkitab memberitahukan kepada mereka bahwa orang yang menabur angin akan menuai puting beliung.


Perbuatan-perbuatan hampa dan sia-sia itu tidak hilang begitu saja, dia akan kembali sebagai puting beliung sebagai badai kehidupan yang siap membinasakan kita.


Jangan menganggap enteng perbuatan sia-sia yang kita anggap sebagai perbuatan iseng dan untuk kesenangan saja.


Banyak orang yang awalnya iseng, tetapi lama-lama dia terjerat dan keisengan itu yang membinasakan dirinya sendiri.


Mereka mungkin akan berkata hal itu terjadi karena sebuah kekhilafan. Khilaf mempunyai arti tidak sadar dan sedang ditelan oleh kebinasaan melalui perbuatan yang sia-sia.


Orang yang menabur angin akan menuai puting beliung yang siap membinasakan. Tinggalkanlah perbuatan yang sia-sia, dan marilah kita melayani Tuhan.


Mari kita melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan, karena orang-orang yang melakukan kehendak Bapa akan hidup.


2. Kehidupan orang percaya yang kompromi dengan dunia ini menjadikan kehidupannya tidak berharga.


Hosea 8:8-9


8 Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang.


9 Sebab mereka telah pergi ke Asyur, bagaikan keledai hutan yang memencilkan diri; Efraim telah membagi-bagi hadiah cinta.


Bangsa Israel sudah jauh dari Tuhan terlihat dari perbuatannya, ketika mereka menghadapi pergumulan hidup mereka tidak mencari Tuhan melainkan bangsa Asyur dan bangsa Mesir.


Mereka menjual diri dan mempersembahkan perkakas-perkakas kepada orang-orang Asyur atau Mesir.


Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang tidak dihargai oleh bangsa-bangsa lain dan menjadi budak serta orang-orang terbuang di Asyur bahkan sampai ke Mesir.


Jangan pernah berpikir jikalau kita kompromi dengan nilai-nilai hidup duniawi maka kita akan dihargai, dan menjadi orang yang tidak berharga jika tidak memberikan sumbangsih apa-apa sebab kita sama dengan dunia ini.


Janganlah kita serupa dengan dunia, berubahlah di dalam pembaruan akal budimu agar kita tahu apa yang Tuhan kehendaki di dalam hidup kita.


Jangan pernah menjadi sama dengan dunia ini, jika kita menjadi sama dengan dunia maka kita akan menjadi sampah.


Jadilah garam dan terang, maka kita akan terus berharga dan memberikan berkat serta banyak orang menjadi lebih mengenal Tuhan.


Panggilan Tuhan bukanlah panggilan kesia-siaan, panggilan Tuhan adalah panggilan bagi kemuliaan Tuhan Yesus di dalam kehidupan kita.


Marilah menghargai hidup kita yang sudah ditebus oleh darah Yesus yang mahal, supaya nilai hidupmu mempunyai nilai yang kekal.


Doakan dan renungkan.


* Jangan menganggap enteng perbuatan sia-sia yang kita anggap sebagai perbuatan iseng dan untuk kesenangan.


* Sebab perbuatan hampa dan sia-sia tidak hilang begitu saja, dia akan kembali sebagai puting beliung yang siap membinasakan.


Hidup tidak untuk disia-siakan