Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 26 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Sabtu, 26 November 2022 


Hosea 3:1-5

Diterima Kembali, tetapi Dianggap Sepi


Seseorang menilai apa yang dilihat dan apa yang didengar sangat dipengaruhi oleh kualitas batiniah seseorang.


Ketika batiniah seseorang dicelikkan oleh kuasa Roh Kudus, maka orang itu dapat menilai segala sesuatu sebagaimana seharusnya.


Oleh karena itu, kita bersyukur sebagai orang percaya, Tuhan telah memperbaharui hati kita sehingga kita sanggup menilai segala sesuatu sebagaimana seharusnya.


Betapa banyak orang menurunkan nilai diri dan hidupnya, karena salah menilai apa yang ada disekitarnya.


Misalnya ketika seseorang menganggap bahwa materi atau uang adalah segalanya dalam kehidupan ini, atau menganggap kesenangan itu adalah segala-galanya, dan banyak hal yang lain.


Mari kita renungkan, apakah nilai kehidupan kita hanya itu saja? Ternyata anggapan itu pada kenyataannya tidak memberikan kehidupan yang utuh dalam kehidupan kita.


Berapa banyak orang percaya juga menjadi orang-orang yang hidup secara duniawi dengan menjadikan dirinya orang Kristen biasa-biasa saja? Apakah yang menjadi anggapannya?


Tentu anggapannya ada yang jauh lebih berharga di dunia ini daripada hal-hal kerajaan Sorga, sehingga nilai-nilai yang dipakai bukan lagi nilai-nilai kerajaan Sorga, tetapi nilai-nilai yang di dunia ini.


Apakah dunia ini dapat mencukupi nilai seorang manusia?


Hosea 3:1-5


1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."


2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.


3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."


4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.


5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.


Tuhan memakai nabi Hosea bukan saja untuk menyampaikan pesan firman Tuhan secara perkataan, tetapi nabi Hosea harus mempertunjukkan pesan Tuhan melalui dirinya sendiri.


Demikianlah Tuhan dengan pelbagai cara menyampaikan firman-Nya kepada manusia, dan Tuhan melakukannya dengan berulang-ulang menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan mengasihi kita.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Ketika orang percaya hidup duniawi, maka ia diperbudak oleh dunia ini dan dunia tidak pernah meningkatkan kualitas kehidupan seseorang.


Hosea 3:1-2

1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."


2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.


Apa yang Tuhan perintahkan kepada nabi Hosea untuk mengambil perempuan sundal, itu adalah gambaran bagaimana Tuhan memperlakukan umat Tuhan.


Meskipun umat Tuhan menjauhi Tuhan, bahkan menyeleweng kepada ilah-ilah lain, tetapi kasih Tuhan tidak berubah kepada umat Tuhan.


Hal ini memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang setia. Apa yang Allah perintahkan kepada Hosea terkait dengan perempuan sundal itu, supaya Hosea mencintainya.


Maka dikatakan Hosea itu membayar, atau membeli dia dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.


Kita bisa mengerti dalam dua penilaian, yang pertama, yang disebut dengan lima belas syikal perak, ini adalah harga setengah dari pembelian seorang budak.


Satu setengah homer jelai itu adalah asupan atau tunjangan atau ransum bagi budak orang Romawi.


Pengertian yang kedua, satu setengah homer itu adalah lima belas efa dimana 1 efa setara dengan satu syikal.


Maka ketika dibeli oleh Hosea, perempuan itu seharga tiga puluh syikal, yang adalah nilai penebusan seorang budak menurut kitab keluaran 21:32.


Apakah gambaran dari pembelian ini? Gambarannya adalah ketika kehidupan orang Israel masih secara duniawi dan kepada ilah-ilah lain, maka mereka mempunyai kualitas hidup yang sangat rendah.


Tuhan memberikan satu gambaran bahwa Hosea hanya membeli perempuan sundal itu seharga seorang budak.


Kita ingat tiga puluh keping perak, harga Siapakah itu? Itulah harga Yudas menjual Tuhan Yesus ketika dia mengkhianatiNya.


Seberapa Yudas memberikan nilai kepada Tuhan Yesus? Seberapa pemimpin agama memberikan penilaian kepada Tuhan Yesus? Hanya seharga seorang budak.


Yesus yang kaya rela menjadi miskin dan dihargai tiga puluh keping perak. Itu adalah gambaran sebetulnya kepada siapa Kristus berkorban, untuk kita orang-orang berdosa.


Orang-orang berdosa sedang menurunkan kualitas hidupnya, menjadi kualitas hidup seorang budak karena harganya hanya tiga puluh keping perak.


Kehidupan duniawi dan berdosa tidak pernah meningkatkan kualitas hidup Anda dan saya, karena kehidupan yang serupa dengan dunia ini justru menurunkan kualitas hidup kita.


Manusia berbeda dengan hewan, berbeda dengan ciptaan lainnya. Manusia memang punya awal ketika dia dikandung oleh ibunya, tetapi manusia memiliki kekekalan kedepannya.


Allah menciptakan manusia bukan dalam gambar dunia ini, tetapi di dalam gambar dan rupa Tuhan. Ketika Anda dan saya menjadi serupa dengan dunia ini, sesungguhnya kita sedang menurunkan nilai hidup kita.


Oleh karena itu, jangan menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja karena kita ingin hidup duniawi.


Mari menjadi orang Kristen rohani, di dalam perilaku, penilaian dan perkataan kita.


Kita sedang meningkatkan kualitas hidup kita yang sesungguhnya yang Tuhan inginkan, menjadi nilai yang kekal di mata Tuhan.


2. Didikan Tuhan adalah ekspresi kasih Tuhan agar kita kembali kepada Tuhan dengan menghormati Tuhan.


Hosea 3:3-4

3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."


4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.


Ketika umat Tuhan bangsa Israel terjerat oleh dosa, mereka menyeleweng, menyembah ilah-ilah lain.


Maka Tuhan tidak berdiam diri, Tuhan mendisiplin umat Tuhan, dengan membuang mereka ke tanah pembuangan.


Ketika mereka dibuang, firman Tuhan berkata, “engkau harus diam padauk”, tidak berarti ketika umat Tuhan dibuang, maka mereka dibuang jauh daripada Tuhan.


Meskipun mereka tidak ada di tanah perjanjian, tetapi saat Tuhan mendisiplin/membuang mereka ke tanah pembuangan,sesungguhnya Tuhan bersama-sama mereka.


Meskipun mereka bukan di tanah perjanjian, mereka sedang mengalami pendisiplinan Tuhan atau pendidikan oleh Tuhan.


Apa yang Tuhan lakukan sesungguhnya adalah ekspresi kasihNya, sehingga setelah umat Tuhan mengalami didikan, mereka kembali atau bertobat mengenal dan menghormati Tuhan.


Dalam hidup kita sebagai orang percaya, ingatlah satu hal, bahwa kita bukanlah anak-anak gampang menurut Alkitab.


Artinya bukanlah anak-anak yang tidak dididik atau dibiarkan oleh Tuhan, semaunya kita. Ketika Engkau percaya Yesus, Engkau menjadi anak-anak Allah maka Bapa di Sorga membersihkan kita.


Ketika ada hal-hal yang perlu didisiplin oleh Tuhan maka Tuhan akan mendisiplin kita, tetapi bukan berarti Allah membuang kita.


Dia ada bersama-sama kita supaya kita bertobat dan kembali kepada Tuhan, menghormati Dia.


Ketika hidup kita mengalami disiplin Tuhan, marilah kita tidak menjadi orang yang tawar hati atau kecewa, tetapi menjadi orang yang bijak, yang menginstropeksi diri kita.


Lalu dalam anugerah Tuhan kita bertobat, meninggalkan segala keberdosaan, segala pelanggaran dan penyelewengan, hidup keduniawian dan kita kembali kepada Tuhan.


Itulah yang Tuhan inginkan ketika Dia mendisiplin hidup Anda dan saya, mari kita kembali kepada Dia.


Doakan dan renungkan.


* Allah menciptakan manusia bukan dalam gambar dunia, tetapi di dalam gambar dan rupa Tuhan.


* Tetapi ketika Anda dan saya menjadi serupa dengan dunia ini, sesungguhnya kita sedang menurunkan nilai hidup kita, menjadi kualitas hidup seorang budak.


Jangan serupa dengan dunia