Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 23 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 23 November 2022


Hosea 1:1-11-2:1(1:12)

Judul; Keluarga Hosea Sebagai Gambaran Israel Tidak Setia; Janji Keselamatan


Apakah kita sudah melihat betapa ajaibnya kasih karunia Tuhan di dalam Kristus untuk menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya?


Ketika kita melihat bagaimana kebinasaan seluruh manusia, maka kita bisa menghargai Tuhan yang telah memberikan keselamatan di dalam Kristus.


Hosea adalah nabi yang menyampaikan firman Allah kepada bangsa Israel pada tahun 753 sampai dengan 722 sebelum Kristus.


Berita yang disampaikan Hosea tertuju bagi kerajaan utara maupun kerajaan selatan. Ia melayani pada masa kerajaan selatan dengan raja Uzia, raja Yotam, raja Ahas, dan raja Hizkia.


Kerajaan utara adalah masa akhir daripada raja Yerobeam kedua. Berita nabi Hosea yang utama adalah pemberitaan akan kasih penebusan Allah yang luar biasa itu.


Pelayanan nabi Hosea sebelum Yehuda terbuang ke Asyur, dan pada masa raja Yerobeam bin Yoas membuat bangsa Israel memiliki kehidupan yang gelap.


Mereka menyembah anak-anak lembu yang dibuat oleh mereka sendiri sebagaimana dilakukan oleh Yerobeam bin Nebat saat memisahkan diri dari Rehabeam.


1 Raja-raja 12:32

Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.


Perilaku raja menjadi perilaku bangsa Israel, mereka berselingkuh secara rohani. Apakah Tuhan membenci mereka?


Kitab Hosea adalah berita kasih penebusan dari Tuhan bagi bangsa Israel yang sudah menyeleweng.




Hosea 1:1-11-2:1(1:12)


1 Firman TUHAN yang datang kepada Hosea bin Beeri pada zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel.


2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."


3 Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.


4 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.


5 Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel."


6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.


7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."


8 Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.


9 Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."


10 Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."


11 Orang Yehuda dan orang Israel akan berkumpul bersama-sama dan akan mengangkat bagi mereka satu pemimpin, lalu mereka akan menduduki negeri ini, sebab besar hari Yizreel itu.


1 (1-12) Katakanlah kepada saudara-saudaramu laki-laki: "Ami!" dan kepada saudara-saudaramu perempuan: "Ruhama!"


Ketika kita membaca bagian firman Tuhan ini, kita mungkin bingung atau keberatan dengan apa yang Tuhan perintahkan kepada Hosea sebagai seorang nabi, yaitu mengawini seorang perempuan sundal.


Mungkin kita akan berpikir, mengapa seorang nabi seperti Hosea harus mengawini perempuan sundal?


Apa yang Tuhan perintahkan kepada nabi Hosea itu merupakan gambaran bagaimana Tuhan memperlakukan bangsa Israel yang sudah bersundal, berselingkuh, atau menyeleweng dengan beribadah kepada ilah yang lain.


Kita akan terkesima dengan bagaimana Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk mencari orang benar, melainkan orang yang berdosa.


Apa yang Hosea lakukan adalah sebuah gambaran kecil dari sebuah perbuatan Allah yang besar.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Berbahagialah kita yang mendapat hak istimewa untuk menghayati anugerah Tuhan.


Hosea 1:2-3


2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."


3 Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.


Hosea adalah seorang nabi, kata nabi sendiri mempunyai arti sebagai seorang perpanjangan dan penyampai firman Allah kepada orang lain.


Hosea juga disebut sebagai hamba Allah, seorang yang melakukan apa yang Tuhan perintahkan.


Perintah Tuhan kepada Hosea adalah dia harus mengawini seorang perempuan sundal. Perintah ini tentu saja adalah perintah yang tidak mudah bagi seorang Hosea, tetapi ia tetap melakukannya.


Ketika dia melakukannya, dia juga menderita di dalam mentaati apa yang Tuhan perintahkan kepadanya.


Namun, sebagai seorang nabi maka Hosea wajib menyampaikan apa yang Tuhan ingin sampaikan.


Seorang nabi biasanya menyampaikan secara perkataan mengenai apa yang Tuhan ingin sampaikan.


Tuhan memakai suatu gambaran mengenai bagaimana kondisi bangsa Israel dan bagaimana Allah memperlakukan bangsa Israel.


Seringkali manusia lebih mudah memahami sesuatu yang didramakan daripada apa yang dituliskan.


Bangsa Israel juga baru bisa mengerti betapa bejatnya mereka itu digambarkan dengan perempuan sundal.


Bangsa Israel juga mulai mengerti betapa besar kasih Tuhan untuk mengembalikan bangsa yang bersundal itu menjadi umat Tuhan kembali.


Apa yang dilakukan Hosea adalah sebuah pengorbanan bagi Tuhan.


Hosea adalah seorang yang berbahagia, sebab dia dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan akan kasih karunia Tuhan.


Tuhan juga tidak memanggil kita untuk lepas daripada harga yang harus dibayar sebagai murid Kristus.


Bagaimana respon kita sebagai saksi Kristus di tengah dunia ini?


Filipi 1:29

Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,


Jikalau kita boleh menderita bagi Kristus, maka hal itu merupakan kasih karunia Tuhan dan sebuah hak istimewa yang Tuhan berikan kepada kita.


Oleh karena itu, kita bisa mewartakan dengan jelas akan kasih karunia Tuhan bagi dunia ini.


Tanpa kerelaan dan kesiapan untuk menderita bagi Kristus, maka kita tidak akan pernah dapat melayani Dia sebagaimana mestinya.


Kita seringkali memilih-milih jalan mana yang kita mau dan yang tidak kita mau jalani.


Tuhan bisa saja memimpin dijalan yang tidak familiar bagi kita, tetapi jalan itu adalah kasih karunia Tuhan agar kita bisa dipakai seperti Hosea kepada bangsa Israel untuk menyatakan kasih Tuhan.


2. Kegagalan bangsa Israel mengikuti Tuhan telah menjadi berkat Injil kepada bangsa-bangsa lain.


Hosea 1:10-11


10 Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."


11 Orang Yehuda dan orang Israel akan berkumpul bersama-sama dan akan mengangkat bagi mereka satu pemimpin, lalu mereka akan menduduki negeri ini, sebab besar hari Yizreel itu.


Bagian firman Tuhan ini berbicara mengenai Allah yang sudah menggenapkan janji tentang Mesias.


Hal ini berbicara tentang orang-orang tebusan Tuhan, yaitu gereja Tuhan. Gereja Tuhan tidak hanya terdiri dari orang-orang Yahudi, tetapi juga dari orang-orang non Yahudi yaitu orang-orang pilihan Allah.


Kegagalan bangsa Israel justru membuat Injil keluar dan diberitakan kepada bangsa-bangsa lain.


Jikalau bangsa Israel tidak gagal dalam menghidupi kehidupan sebagai umat Tuhan, apakah Injil tidak akan diberitakan ke tempat lain?


Roma 11:11-12

11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.


12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.


Jika bangsa Israel sungguh-sungguh ikut Tuhan maka Injil tidak akan diberitakan kepada bangsa lain.


Tetapi yang Tuhan rindukan adalah bangsa Israel sebagai umat Tuhan menjadi saksi daripada Kristus di tengah dunia ini.


Kegagalan mereka tidak menggagalkan Tuhan, Tuhan tetap bisa memakai cara yang lain supaya Injil boleh diberitakan ke bangsa lain.


Ketika kita boleh menjadi umat Tuhan oleh darah Yesus, kita harus sangat bersyukur kepada Tuhan.


Kita adalah orang-orang yang mendapatkan perlakuan istimewa dari Tuhan, sebab kita boleh menjadi bagian dari umat Tuhan.


Kita sudah ditebus oleh darah Yesus, maka kita harus menjadi orang percaya yang rendah hati dan berhutang Injil kepada orang lain.


Marilah kita mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh dan belajar menaruh hati Tuhan ke dalam hati kita, dan mengasihi jiwa-jiwa yang masih membutuhkan keselamatan yang dari Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Oleh pelanggaran bangsa Israel, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.


* Di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."


Keselamatan bagi seluruh bangsa