Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 12 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Sabtu, 12 November 2022


Kisah Para Rasul 21:17-26

Paulus di Tirus dan Siprus (part 2)


Melayani Tuhan dengan menjadi berkat bagi orang lain bukanlah perkara mudah, tetapi justru itulah panggilan yang Tuhan berikan kepada kita.


Oleh karena itu, kita tidak bisa melayani Tuhan dengan kekuatan atau dengan hikmat kita, kita perlu berjalan bersama dengan Tuhan.


Pengabdian kita sebagai orang Kristen adalah kepada Tuhan. Namun, harus kita sadari bahwa kehidupan kita itu berada di antara manusia dengan keanekaannya, termasuk di antara orang Kristen.


Itulah mengapa kita memerlukan kasih dan hikmat, serta merelakan diri untuk belajar beradaptasi agar kita boleh dipakai Tuhan menjadi berkat bagi orang lain.


Kita tetap harus berpegang kepada kebenaran, tetapi dalam kasih. Kebenaran tidak dapat di kompromikan. Namun, kasih memampukan kita memahami orang lain.


Banyak hal terkait budaya atau kebiasaan manusia tidak bertentangan dengan kebenaran. Namun, mungkin saja hal itu bukan kebiasaan kita sebagai orang Kristen, maka kasih memampukan kita tidak mengasingkan diri dari orang-orang sekitar kita.


Kisah Para Rasul 21:17-26


17 Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati.


18 Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ.


19 Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.


20 Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.


21 Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita.


22 Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari.


23 Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar.


24 Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.


25 Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan."


26 Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing.


Rasul Paulus telah tiba di kota Yerusalem dan dia sangat disambut oleh saudara-saudara seiman. Mereka sudah lama tidak berjumpa, karena Rasul Paulus berkeliling untuk memberitakan injil dan melayani bangsa-bangsa lain.


Berada di Yerusalem bersama-sama dengan orang-orang percaya Yahudi juga bukan hal yang mudah karena mereka mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang sangat kuat sebagai orang Yahudi. Bagaimana Rasul Paulus menyikapinya?


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Meminimalisasi keberatan-keberatan dari orang-orang yang kita layani, agar pelayanan kita dapat diterima dengan baik.


Kisah Para Rasul 21:20-21

20 Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.


21 Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita.


Gereja di Yerusalem banyak diisi oleh orang-orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan dikatakan beribu-ribu yang sudah percaya.


Berarti sangat banyak yang sudah percaya kepada Tuhan, tetapi mereka masih melakukan hukum Taurat, ritual-ritual orang Yahudi.


Rasul Paulus hadir ditengah-tengah mereka seperti ini, lalu Yakobus berkata bahwa Rasul Paulus di dengar dalam pelayanannya ke daerah lain.


Paulus melarang orang-orang Yahudi melakukan ritual-ritual seperti hukum Musa. Itu yang di dengar oleh orang-orang Yahudi Kristen yang ada di Yerusalem.


Disitulah Yakobus menasehati Rasul Paulus agar pelayanannya tidak menjadi keberatan. Oleh karena itu, Yakobus meminta kepada Paulus melakukan ritual orang-orang Yahudi dan tentu tidak melanggar iman Kristen. Rasul Paulus melakukannya.


Seringkali dalam kehidupan kita berjumpa di pelayanan dimana ada orang-orang Kristen tertentu yang mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang kita tidak biasa melakukannya, atau kita sudah tidak melakukannya lagi.


Namun, apa yang dilakukan itu tidak bertentangan dengan iman kita, jikalau kita tidak melakukannya, maka ini menjadi sebuah keberatan bagi orang-orang percaya atau orang-orang tidak percaya.


Mari kita meminimalkan keberatan-keberatan orang lain yang sifatnya tidak bertentangan dengan iman Kristen, supaya kita bisa melayani dengan efektif bagi orang lain.


Ada banyak budaya, ada banyak kebiasaan yang tidak bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Namun, mungkin Engkau dan saya tidak biasa melakukannya.


Agar pelayananmu boleh efektif menjadi berkat, mari kita menjadi sama dengan mereka supaya mereka tahu kita mengasihi mereka.


2. Pertumbuhan iman setiap orang percaya itu berbeda-beda, sehingga kita perlu belajar melayani sesuai dengan pertumbuhan iman orang percaya tersebut.


Kisah Para Rasul 21:22-24 & 21:26

22 Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari.


23 Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar.


24 Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.


26 Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing.


Nasehat bagi Rasul Paulus adalah melakukan pentahiran, ini dilakukan karena Rasul Paulus sudah berkeliling ke bangsa-bangsa lain, maka perlu ada ritual pentahiran.


Ini adalah kebiasaan orang Yahudi, lalu disana ada empat orang yang bernazar yaitu dengan tidak mencukurkan rambut, sampai berakhirnya nazar mereka dan mereka akan mencukur rambut mereka.


Semua ini adalah adat istiadat dan kebiasaan orang-orang Yahudi agar mereka tidak keberatan pada Rasul Paulus dan Rasul Paulus melakukannya.


Orang-orang Kristen di Yerusalem meskipun sudah Kristen, tetapi mereka tetap orang Yahudi, yang telah bertahun-tahun melakukan adat istiadat orang Yahudi.


Oleh karena itu, mereka tetap melakukannya, semua dilakukan tidak bertentangan dengan iman Kristen, tetapi mereka tetap melakukannya.


Mengapa? Karena begitulah pertumbuhan iman mereka, tidak bisa serta merta mereka menjadi orang yang berbeda.


Oleh karena itu, ketika kita melayani orang-orang percaya, setiap orang percaya memiliki pertumbuhan iman yang berbeda-beda.


Setiap orang percaya memiliki latar budaya dan latar kehidupan yang berbeda-beda, termasuk sosial, pendidikan dan sebagainya.


Oleh karena itu ketika kita ingin melayani orang, kita harus belajar memahami hal-hal terkait orang tersebut yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan.


Kita menjadi sama dengan orang lain, supaya orang tahu bahwa kita tidak menjadi seorang yang anti kepada orang-orang yang kita layani.


Memahami bahwa pertumbuhan iman setiap orang Kristen berbeda-beda akan menolong kita lebih memahami orang-orang yang kita layani dengan kasih Kristus.


Bahkan membuat kita menjadi lebih efektif untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Doakan dan renungkan.


* Saat melayani Tuhan, kita perlu meminimalisasi keberatan-keberatan dari orang-orang yang kita layani, agar pelayanan kita dapat diterima dengan baik.


* Serta memahami bahwa pertumbuhan iman setiap orang Kristen berbeda-beda.


Melayani perlu Memahami