Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 10 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 10 November 2022


Kisah Para Rasul 20:32-38.

Perpisahan Paulus dengan para penatua di Efesus (Part 2)


Kasih karunia Allah begitu berlimpah-limpah yang disebut sebagai kasih karunia demi kasih karunia yang telah diberikan kepada kita.


Mari renungkanlah kasih karunia Tuhan itu. Maka kita pasti akan kagum atas kebaikan kita kepada kita.


Ketika kita diselamatkakan oleh Tuhan maka kita pasti selamat dan kita yang diselamatkan Tuhan maka kita sudah selamat.


Semuanya itu bukan tanpa kasih karunia Tuhan kepada kita, sebab setiap jengkal dalam hidup kita sebagai orang percaya dilalui dengan kasih karunia Tuhan.


Tuhan Yesus pernah berkata bahwa tidak akan ada seorangpun yang bisa merebut kita dari tangan Bapa.


Hidup yang kita lalui ada di dalam tangan Bapa dan tidak ada sejengkal dalam hidup kita yang tidak berada di dalam genggaman tangan Bapa.


Itulah kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita sebagai orang percaya.


Apakah kita akan menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan tersebut dengan hidup yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup kita?


Kisah Para Rasul 20:32-38


32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.


33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.


34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.


35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."


36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.


37 Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.


38 Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.


Firman Tuhan yang kita baca ini adalah perkataan terakhir dari Rasul Paulus di dalam perpisahannya dengan penatua-penatua dari kota Efesus.


Paulus mengakui bahwa ia bukan segala-galanya yang bisa menjaga terus jemaat di kota Efesus.


Ia menyadarkan penatua Efesus bahwa mereka harus belajar berjalan bersama dengan Tuhan dan sebagai penatalayan kasih karunia Tuhan itu.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Tuhan dan firman kasih karunia-Nya berkuasa membangun kehidupan kita sebagai orang percaya dan memelihara kita sampai kepada hidup yang kekal.


Kisah Para Rasul 20:32

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.


Hidup kita bukan bergantung kepada manusia, melainkan bergantung kepada Tuhan.


Rasul Paulus ingin memberitahukan bahwa gereja Tuhan tidak boleh bergantung kepada rasul, kita harus bergantung kepada Tuhan.


Disitulah Rasul Paulus berkata bahwa ia akan menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia.


Firman tidak pernah terpisah dari Tuhan dan Tuhan tidak pernah terpisah dari firman. Tuhan kita adalah Tuhan yang berfirman, dan firman itu ada pada diri Tuhan itu sendiri.


Firman Tuhan itu adalah Tuhan itu, dan firman itu berkuasa. Jika kita tidak membaca firman, maka kita tidak mengalami kuasa firman. Kuasa untuk membangun, sebab iman itu timbul dari pendengaran akan firman Kristus. Firman membangun iman kita, kenakanlah perisai iman supaya kita dapat memadamkan panah api daripada si iblis.


Musuh kita bukanlah darah dan daging tetapi si jahat itu. Tuhan sanggup dengan firman-Nya membangun iman dan hidupmu.


Alkitab berkata bahwa iman itu adalah iman yang hidup, jika kita memiliki iman itu maka iman itu akan nyata dalam pekerjaan, perbuatan, dan sikap kita.


Iman tanpa perbuatan sesungguhnya itu hampa. Kesungguhan iman kita akan nyata di dalam kehidupan, ketika kita dibangun oleh Tuhan maka hidup kita akan berubah.


Tuhan akan menganugerahkan kepadamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang dikuduskan.


Ketika kita percaya Tuhan Yesus, maka kita pasti akan diselamatkan. Hal itu tidak bersifat statik, tetapi dinamis.


Tuhan setiap hari memelihara keselamatan kita dengan firman-Nya hingga kita menerima keselamatan itu dengan sempurna di dalam kemuliaan Yesus Kristus.


Marilah kita berjalan bersama dengan Tuhan, sebab Dia pasti berjalan bersama dengan kita.


Kita harus memiliki sikap hati mau berjalan bersama dengan Tuhan, yaitu dengan selalu berpedoman kepada firman Tuhan.


2. Ketika kita dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita, hal tersebut merupakan salah satu kasih karunia Tuhan bagi kita, agar kita juga dapat membantu kebutuhan orang lain.


Kisah Para Rasul 20:34-35


34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.


35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."


Bagian firman Tuhan ini memberitahu kita bahwa bekerja untuk mencari nafkah haruslah bisa menjadi berkat bagi orang lain juga.


Tuhan memberikan berkat bagi kita, maka kita diperlengkapi agar kita bisa berfungsi.


Jika Tuhan tidak menyediakan berkat bagi kita, maka kita tidak bisa berfungsi untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Ketika kita bekerja dan mencari nafkah, maka ada bagian untuk kepentingan kita dan bagian untuk orang-orang yang lemah.


Rasul Paulus mencontoh Tuhan Yesus, sebab DIa datang ke dalam dunia bukan untuk kepentingannya sendiri melainkan untuk kepentingan kita sebagai orang-orang yang lemah, berdosa, dan berduka.


Tuhan Yesus tidak memberikan kita emas dan perak, melainkan nyawanya. Janganlah kita menyia-nyiakan berkat yang Tuhan berikan.


Lihatlah berkat Tuhan itu sebagai sebuah titipan agar kita boleh melayani dan berbagi dengan orang lain yang membutuhkan agar mereka bisa melihat kasih karunia Tuhan yang begitu melimpah.


Mari lihatlah kemampuan kita bekerja untuk mencari nafkah sebagai berkat Tuhan untuk kita bisa berfungsi sebagai garam dan terang di tengah dunia ini.


Doakan dan renungkan.


* Dalam segala sesuatu Paulus telah memberikan contoh bahwa dengan bekerja demikian mereka dapat membantu orang-orang yang lemah.


* Mereka membantu orang-orang lemah dengan mengingat perkataan Tuhan Yesus, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."


Menerima Untuk Berbagi