Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 09 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Rabu, 9 November 2022 


Kisah Para Rasul 20:17-31

Perpisahan Paulus dengan Para Penatua di Efesus


Kehidupan anak-anak Tuhan bisa dipengaruhi oleh hal-hal duniawi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memiliki relasi yang kuat dengan Kristus.


Pengaruh Kristus jauh lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh dunia ini, sehingga kita boleh dipakai untuk menjadi saksi-Nya.


Di dalam kehidupan ada banyak sekali distorsi. Distorsi ini bisa saja pekerjaan, bukan berarti pekerjaan kita tidak baik tetapi seringkali pekerjaan itu mengambil waktu sangat banyak dan menyibukkan kita.


Hal tersebut membuat kita lupa untuk berfungsi sebagai orang Kristen.


Distorsi juga bisa berupa ketidaknyamanan, kesukaran, penderitaan, kesulitan, dan tantangan yang kita hadapi sehingga semuanya itu mempengaruhi kekristenan kita.


Bukan hanya kesulitan tetapi bisa juga kenyamanan membuat kita tidak berfungsi sebagai orang Kristen.


Terang yang Tuhan berikan kepada kita menjadi redup, dan garam itu menjadi tawar dan tidak berguna. Kita harus mawas diri agar tidak terpengaruh hal yang buruk atau duniawi.


Kisah Para Rasul 20:17-31


17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.


18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:


19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.


20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;


21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.


22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ


23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.


24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.


25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.


26 Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.


27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.


28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.


29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.


30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.


31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.


Setelah Rasul Paulus melayani di Efesus cukup lama, ia akhirnya menuju ke kota Yerusalem. Bagian yang kita baca memberitahu bahwa Rasul Paulus berada di kota Miletus dan tidak kembali lagi ke Efesus.


Rasul Paulus mengundang para penatua dan jemaat kota Efesus datang ke Miletus untuk berpisah dengan dirinya.


Apa yang Rasul Paulus ceritakan kepada penatua Efesus adalah kesaksian hidup, pelayanan, dan kerinduan hidupnya kepada para jemaat dari gereja di kota Efesus.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Apa pun kendala dan kesulitan yang kita alami, marilah kita selalu berusaha melakukan apa yang berguna bagi saudara seiman dan orang lain, yaitu kita menjadi saksi Kristus.


Kisah Para Rasul 20:18-21


18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:


19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.


20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;


21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.


Itulah perkataan awal yang Rasul Paulus katakan diawal perkataannya kepada penatua dari kota Efesus.


Pelayanan Rasul Paulus tidaklah mudah, dalam pelayanannya ia banyak mengalami air mata dan dikejar-kejar untuk dibunuh oleh orang-orang Yahudi.


Apapun yang dialami oleh Rasul Paulus tidak membuat dirinya menyerah, bahkan ia berkata bahwa ia tidak akan pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu.


Ini adalah sebuah pelajaran yang sangat penting bagi kita, apapun yang kita alami janganlah melalaikan apa yang berguna bagi orang lain.


Rasul Paulus menguatkan iman mereka dengan firman Tuhan dan memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya.


Inilah yang berguna bagi orang percaya dan yang tidak percaya. Apakah kita sebagai orang Kristen sudah berfungsi menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan?


Mari tanamkanlah di dalam benak kita bahwa apapun yang kita alami hari ini tetap membuat kita tidak ingin melalaikan apa yang berguna bagi orang lain.


Kita akan bersinar dan tidak akan ditenggelamkan oleh dunia, kesibukan, rutinitas, kenyamanan, dan kesusahan kita jika kita tidak melalaikan apa yang berguna bagi orang lain.

2. Sebagai orang-orang percaya, kita diajarkan harus senantiasa berjaga-jaga, baik terhadap ancaman dari luar ataupun ajaran-ajaran sesat.


Kisah Para Rasul 20:29-31


29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.


30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.


31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.


Kita harus memperhatikan apa yang Rasul Paulus katakan ini, sebagai orang percaya kita harus sungguh-sungguh memiliki kewaspadaan.


Jangan berpikir bahwa serigala ganas dengan taringnya yang akan menerkam, melainkan serigala dengan mulut manisnya yang akan menjebak kita.


Mereka akan menarik murid-murid Tuhan yang sungguh-sungguh ini untuk mengikuti merekaa dan menyesatkannya.


Kita mengalami ancaman bukan hanya dari luar seperti orang yang membenci orang Kristen, tetapi ancaman itu bisa ada di dalam gereja Tuhan.


Ada orang-orang yang sepertinya adalah orang Kristen yang bersungguh-sungguh,


tetapi sebenarnya dia adalah serigala yang buas yang tidak pernah menyayangkan gereja dan rela memecah bela serta mengorbankan gereja demi kepentingannya buka kepentingan Kristus.


Janganlah kita mengikuti jalan mereka, peliharalah tubuh Kristus dan hiduplah di dalam Dia.


Jangan membenci mereka, tetapi doakanlah mereka supaya mereka kembali ke jalan Tuhan.


Mari kita mewaspadai semuanya itu dengan kita takut akan Tuhan dan mengasihi gereja, maka kita akan berada di dalam pemeliharaan gembala agung kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus.


Doakan dan renungkan.


* Paulus berkata,”Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.”


* Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.


Berjaga-jaga, jangan lalai