Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 04 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Jumat, 04 November 2022


Kisah Para Rasul 18:12-28

Paulus di Korintus (Part 2)


Sebagai orang percaya kita haruslah menjadi orang yang dapat dipercaya, sebab Kristus adalah Kristus yang setia dan dapat dipercaya, oleh karena itu kita sebagai saksi Kristus harus menjadi orang yang dapat dipercaya.


1 Korinstus 4:1-2

1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.


2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.


Para rasul adalah orang-orang yang diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan rahasia Allah yaitu tentang Kristus dan karya-Nya. Roh kudus bekerja menginspirasikan mereka untuk menuliskan kitab suci.


Terhadap pelayan-pelayan yang seperti ini, maka rasul Paulus menyampaikan mereka harus dapat dipercaya.


Kalimat rasul Paulus dituliskan pada saat saksi dari kematian dan kebangkitan Yesus Kristus masih hidup, sehingga dapat di cek kebenarannya apakah betul mereka dapat dipercaya.


Bukan hanya rasul-rasul yang harus dapat dipercaya, namun kita sebagai orang percaya juga harus didapati sebagai orang yang berintegritas, karena baik rasul maupun kita sebagai orang percaya adalah saksi Kristus.


Tentang dapat dipercaya, kita harus belajar bukan hanya dalam perkara besar namun dalam perkara sederhana, sehingga dapat dipercaya merupakan gaya hidup dari orang percaya.


Kisah Para Rasul 18:12-28


12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.


13 Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."


14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu,


15 tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian."


16 Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.


17 Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.


18 Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia.


19 Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.


20 Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya.


21 Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.


22 Ia sampai di Kaisarea dan setelah naik ke darat dan memberi salam kepada jemaat, ia berangkat ke Antiokhia.


23 Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid.


24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.


25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.


26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.


27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.


28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.


Rasul Paulus di dalam setiap kesempatan selalu berusaha untuk memberitakan firman Allah atau Injil Kristus,ia selalu mencari kesempatan untuk itu.


Dalam kisah ini rasul Paulus menolak memperpanjang tinggal di Efesus, meskipun itu permintaan orang-orang yang ada di Efesus.


Tetapi di pasal 19 di Kisah Para Rasul, rasul Paulus singgah di Efesus dan bukan saja singgah tetapi tinggal lama melayani di kota Efesus. Apa yang sebenarnya terjadi dengan rasul Paulus?


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Sebagai orang percaya, maka kita haruslah didapati sebagai seorang yang menepati janji/komitmen kita, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia.

Kisah Para Rasul 18:18-22

18 Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia.


19 Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.


20 Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya.


21 Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.


22 Ia sampai di Kaisarea dan setelah naik ke darat dan memberi salam kepada jemaat, ia berangkat ke Antiokhia.


Hal yang menarik dari bagian ini adalah ketika rasul Paulus di Kengkrea, dia mencukur rambutnya karena ia telah bernazar.


Bagi orang-orang Yahudi bernazar ada kaitannya dengan rambut yang dibiarkan panjang, yaitu berbicara tentang kenaziran karena mereka membuat perjanjian kepada Tuhan.


Apa yang dimaksud dengan nazar? Nazar adalah sesuatu yang dijanjikan oleh seorang percaya kepada Tuhan. Dia harus memegang komitmen nazar tersebut.


Sebenarnya apa yang rasul Paulus nazarkan? Di ayat 21 di dalam terjemahan King James version yang merupakan terjemahan dari manuskrip-manuskrip yang dapat diterima,


dapat diterjemahkan seperti ini “Saya harus dengan segala cara mengikuti perayaan itu dan datang ke Yesusalem”, artinya rasul Paulus mengejar waktu menuju Yerusalem untuk ikut sebuah perayaan.


Pada umumnya para ahli kitab mengatakan perayaan itu adalah perayaan paskah orang Yahudi dan rasul Paulus akan kembali ke Yerusalem.


Kita tidak tahu apakah nazar rasul Paulus terkait dengan janji akan datang ke Yesusalem pada perayaan paskah atau bukan.


Tetapi pada ayat 22 dapat diterjemahkan, “ketika ia telah mendarat di Kaisarea, ia naik”. Kata “naik” sebenarnya tidak mendarat tetapi ia naik, yang berarti ke Yerusalem karena Yerusalem berada di bukit.


Kalimat selanjutnya, ia berangkat ke Anthiokia. Secara literal dapat diterjemahkan ia turun ke Anthiokia, karena kalau dari Yerusalem ke Anthiokia perjalanan sifatnya menurun jadi rasul Paulus segera setelah tiba langsung menuju ke Yerusalem.


Apa yang kita pelajari dari sini? Rasul Paulus adalah seorang yang komit kepada apa yang dia janjikan, meskipun tidak dituntut oleh orang lain.


Tetapi dia sadar dan Allah tahu dia orang yang dapat dipercaya. Meskipun ada banyak tuntutan orang lain supaya tinggal di Efesus tetapi dia memegang komitmennya.


Sebagai orang percaya kita harus belajar apa yang kita katakan atau janjikan harus kita tepati, itulah orang berintegritas dan yang Tuhan kehendaki.


Antara hal-hal lahiriah yang keluar dari mulut kita sama dengan apa yang ada di dalam hati dan perilaku kita, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.


Lebih daripada itu kita bisa menjadi saksi Kristus yang dapat dipercaya dan dipakai Roh Kudus dengan kuasa-Nya.


Oleh karena itu dalam segala perkara besar ataupun sederhana jadilah orang Kristen yang dapat dipercaya dan penuh integritas.


2. Keberanian untuk mengajar harus disertai dengan pengetahuan yang memadai.


Kisah Para Rasul 18:24-28

24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.


25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.


26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.


27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.


28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.


Apolos tiba di kota Efesus, disitu dia mengajar orang-orang percaya. Apolos adalah seorang yang ahli kitab suci, dia meneguhkan iman orang-orang percaya, dengan teliti mengajar tentang Tuhan Yesus.


Namun di Efesus masih ada Akwila dan Priskila, rekan sepelayanan rasul Paulus. Ketika mereka mendengar Apolos mengajar, mereka melihat ada sesuatu yang kurang dalam pengajaran Apolos karena Apolos hanya tahu baptisan Yohanes.


Akwila dan Priskila dalam kasih mengajak Apolos belajar kembali tentang Yesus Kristus. Setelah Apolos belajar dan dia ke Akhaya, di sana dia dipakai Tuhan di dalam kasih karunia.


Ia menjadi berguna bagi banyak orang percaya, bahkan dia membantah seluruh argumentasi orang Yahudi dan dia membuktikan Yesus adalah Mesias.


Dari sini kita belajar, seorang yang punya semangat untuk mengajar, maka dia harus belajar. Kita tidak boleh menjadi seorang yang senang mengajar namun tidak senang belajar.


Kita tidak boleh menjadi orang yang ingin menolong orang lain memahami tetapi kita sendiri kurang memahami.


Jikalau kita mengajar tanpa belajar kita menjadi orang yang tidak bertanggung jawab sebagai orang percaya.


Sebagaimana seluruh ilmu pengetahuan lainnya, kita perlu belajar dengan baik sebelum kita mengajar orang lain.


Apa lagi ketika kita membicarakan tentang rahasia Allah yaitu tentang Yesus Kristus atau tentang kerajaan Allah tentang Injil atau firman Allah, kekelakan atau tentang segala sesuatu yang dinyatakan Allah dalam kitab suci.


Kita sebagai orang Kristen bertanggung jawab untuk iman yang kita miliki supaya kita bisa menjelaskan kepada orang lain.


Mengerti kebenaran kitab suci bukanlah hanya milik orang-orang tertentu tetapi seluruh orang Kristen.


Kita harus memahami dengan baik karena kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan manusia tentang iman percaya, pengharapan yang kita miliki dan kita lakukan semuanya itu karena kita mengasihi mereka.


Oleh karena itu selama masih diberi kesempatan oleh Tuhan, mari kita sebagai orang-orang Kristen belajar Firman Tuhan dengan baik supaya kita boleh memberitakan Firman Tuhan dengan bertanggung jawab.


Doakan dan renungkan.


*Keberanian untuk mengajar harus disertai dengan pengetahuan yang memadai.


* Orang yang punya semangat untuk mengajar, harus mau belajar. Tidak boleh menjadi pengajar namun tidak senang belajar.


Belajarlah sebelum mengajar