Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 01 November 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 1 November 2022


Kisah Para Rasul 17:1-15

Keributan di Tesalonika; Paulus dan Silas di Berea


Setiap kita sebagai orang percaya pasti mengakui bahwa Tuhan kita berdaulat. Namun, mempunyai pengetahuan akan kedaulatan Tuhan bukan berarti mengenal makna kedaulatan Tuhan.


Justru ketika kita baca firman Tuhan, kita baru mengerti apa artinya Tuhan berdaulat, yaitu Tuhan yang terlibat di dalam kehidupan kita.


Kesulitan dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya merupakan cara Tuhan membentuk dan memimpin kita untuk masuk ke dalam rencana-Nya, yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita.

Hal ini bukan sebuah teori atau pikiran manusia, tetapi ditulis dalam Perjanjian Lama dengan tokoh-tokoh Alkitab maupun bangsa Israel, atau Perjanjian Baru, bagaimana mereka melewati semua itu dan ada di dalam kontrol Tuhan.


Oleh karena itu, ketika kita merenungkan firman Tuhan, kita baru bisa mengenal Tuhan.


Tuhan tidak didefinisikan secara harfiah, melainkan dikisahkan di dalam Alkitab, dalam kehidupan bersama-sama dengan umatNya. Kita melihat bagaimana Tuhan bekerja.


Sampai hari ini, Tuhan tetap bekerja dan ketika kita membaca firman, kita bisa peka akan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.


Kisah Para Rasul 17:1-15


1 Paulus dan Silas mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.


2 Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.


3 Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."


4 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.


5 Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat.


6 Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,


7 dan Yason menerima mereka menumpang di rumahnya. Mereka semua bertindak melawan ketetapan-ketetapan Kaisar dengan mengatakan, bahwa ada seorang raja lain, yaitu Yesus."


8 Ketika orang banyak dan pembesar-pembesar kota mendengar semuanya itu, mereka menjadi gelisah.


9 Tetapi setelah mereka mendapat jaminan dari Yason dan dari saudara-saudara lain, mereka pun dilepaskan.


10 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.


11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.


12 Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.


13 Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa juga di Berea telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, datang jugalah mereka ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak.


14 Tetapi saudara-saudara menyuruh Paulus segera berangkat menuju ke pantai laut, tetapi Silas dan Timotius masih tinggal di Berea.


15 Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya.


Pemberitaan Injil melalui perjalanan yang tidak mudah, bahkan berkelok-kelok, tidak dapat diprediksi oleh Rasul Paulus dan Silas, meskipun mereka punya rencana.


Berkelok-kelok tidak berarti perjalanan itu buntu, tetapi terus berjalan.


Demikian juga hari ini. Perjalanan pemberitaan Injil tidak mudah, tetapi tidak berarti seluruh pintu tertutup.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Halangan di dalam memberitakan Injil justru menjadikan Injil semakin tersebar lebih luas.


Kisah Para Rasul 17:1 & 10

1 Paulus dan Silas mengambil jalan melalui Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi.


10 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.


Rasul Paulus dan Silas menjejakkan kaki di bumi Eropa, pertama ke kota Filipi. Namun di sana Rasul Paulus tidak mengalami masa yang mudah. Pada akhirnya dia harus keluar dari kota Filipi.


Mereka menuju kota Tesalonika. Setiba di sana, mereka memberitakan Injil, tetapi mereka tidak mendapatkan ketenangan, meskipun mereka di sana cukup lama.


Hal ini memaksa Rasul Paulus dan Silas keluar dari Tesalonika, tidak berlama-lama di sana.


Mereka sampai di Berea, memberitakan Injil dengan baik kepada orang-orang Yahudi, tetapi ada hal-hal yang tidak baik, di mana ada orang-orang Yahudi yang datang ke Berea dari Tesalonika, sehingga mereka keluar dari Berea dan akhirnya sampai di Athena.


Inilah halangan demi halangan yang dihadapi oleh Rasul Paulus dan Silas di dalam mereka memberitakan Injil.


Apakah dengan itu Injil semakin tertutup dan tidak dapat diberitakan? Tidak, justru halangan itu membuat Injil semakin lebih cepat tersebar ke pelbagai tempat.


Situasi dan kondisi memaksa Paulus dan Silas keluar dari sebuah kota, itu berarti Tuhan mengontrol segala sesuatu.


Tangan Tuhan yang tidak kelihatan memimpin perjalanan itu. Tuhan bisa memakai halangan supaya Injil semakin tersebar luas.


Hari ini situasi tidak jauh berbeda jauh dengan masalah Paulus dan Silas. Ada pelbagai tempat dan wilayah yang menghalangi agar Injil tidak diberitakan, tetapi semakin Injil dihambat, Injil malah semakin merambat dan tersebar luas ke daerah-daerah lain.


Di situ kita melihat tangan Tuhan yang ajaib itu, sebagaimana Tuhan Yesus berkata, “Aku menyertai kamu sampai kesudahan zaman.”


Ketika kita dengar kata Tuhan “menyertai”, kita ingat bangsa Israel selama 40 tahun di dalam perjalanan menuju tanah perjanjian.


Apakah mereka tidak menghadapi kesulitan? Tentu ada kesulitan, tetapi kesulitan itu tidak mengindikasikan bahwa mereka batal memasuki tanah perjanjian. Tuhan yang berjanji, Tuhan yang menepati.


Oleh karena itu, ketika kita menghadapi kesulitan dalam memberitakan Injil, lalui itu semua bersama dengan Tuhan! Tuhan yang pimpin dan Tuhan yang meluaskan Injil diberitakan ke pelbagai tempat.


2. Pemberitaan karya Kristus di atas kayu salib didasarkan pada apa yang tertulis di dalam Perjanjian Lama karena memang telah dinubuatkan.

Kisah Para Rasul 17:2-4 & 11-12

2 Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.


3 Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."


4 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.


11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.


12 Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.


Kita melihat di sini banyak respons dari orang-orang yang mendengar. Banyak dari orang Yahudi dan Yunani yang takut akan Tuhan, mereka menjadi percaya.


Rasul Paulus menguraikan Kitab Suci Perjanjian Lama, mengenai nubuatan mengenai Mesias, yaitu Mesias harus menderita, mati dan akan bangkit.


Orang-orang ini bisa percaya karena mereka tahu bahwa Yesus Kristus memang telah mati di atas kayu salib dan telah bangkit.


Kubur itu kosong. Penampakan-Nya telah diceritakan semua orang. Semua orang tahu, sehingga ketika diuraikan oleh Paulus, mereka baru mengerti siapa Kristus dan apa misi-Nya.


Jikalau Yesus Kristus tidak mati di atas kayu salib dan bangkit, betapa pun bagusnya Rasul Paulus menguraikan Perjanjian Lama, orang-orang itu tetap tidak bisa percaya, karena realitasnya tidak ada.


Kisah para Rasul ditulis tidak lama dari peristiwa kematian, kebangkitan Tuhan dan penampakan-Nya kepada murid-muridNya.


Sehingga orang-orang itu masih dalam satu sejarah dengan peristiwa tersebut. Mereka tahu, hanya mereka tidak memahami.


Oleh karena itu, Paulus menguraikan Perjanjian Lama, supaya mereka mengerti bahwa Yesus Kristus itu adalah Mesias.


Dia adalah Tuhan dan Juruselamat. Dia datang untuk mati, menanggung dosa umat manusia.


Dia bangkit untuk memberikan hidup bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Hidup itu hidup yang kekal, yang berkelimpahan.


Hari ini ada banyak isu yang kita dengar mengenai sejarah Tuhan Yesus dan karya-Nya. Sesungguhnya semua itu sudah terjawab.


Karena Alkitab mencatat bagaimana orang-orang zaman itu bisa percaya akan berita Perjanjian Lama tentang Yesus.


Peristiwa historis tidak dapat dipahami tanpa penyataan dari firman Allah, tetapi penguraian firman Allah tanpa penyataan historis pun sulit untuk dipercaya.


Ketika kita bicara tentang Yesus Kristus, Dia ada di dalam sejarah yang nyata tentang kematian dan kebangkitan-Nya, diuraikan dengan jelas di Perjanjian Lama.


Sayang sekali jika orang tetap mengeraskan hati melihat fakta kebenaran yang seperti itu, karena dia akan tetap di bawah murka Allah.


Barangsiapa yang percaya, dia mengalami kasih karunia Tuhan, menjadi anak-anak Allah yang diselamatkan Tuhan, mendapatkan hidup yang berkelimpahan, yang kekal itu, di dalam sukacita Tuhan.


Doakan dan renungkan.


*Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa juga di Berea telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, datang jugalah mereka ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak.


* Ada pelbagai tempat dan wilayah yang menghalangi agar Injil tidak diberitakan, tetapi semakin Injil dihambat, semakin merambat dan tersebar luas.


Tuhan mengubah halangan menjadi kesempatan