Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Senin, 31 Oktober 2022
Kisah Para Rasul 16:16-40
Paulus di Filipi; Kepala Penjara di Filipi (part 4)
Satu bujukan yang seringkali kita terima adalah “Tundalah! Masih ada hari esok.”
Mungkin hal ini menjadi kebiasaan hidup kita, khususnya ketika kita dipanggil Tuhan untuk memberitakan Injil, suara-suara itu bisa berbisik di hati kita.
Biarlah ini selalu kita waspadai. Ketika kita belajar menunda, kita tidak pernah belajar memberitakan kabar baik.
Apakah dunia ini akan semakin baik? Teknologi memang maju pesat, tetapi dunia dengan falsafahnya, serta pekerjaan si jahat, tidak akan pernah reda untuk beroposisi dengan Kristus.
Kristus datang ke dalam dunia membawa keselamatan, tetapi dunia dengan segala falsafahnya dan kuasa si jahat, menggiring semua manusia masuk ke dalam kebinasaan.
Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita tidak boleh berkata bahwa pemberitaan Injil itu lain waktu saja karena sekarang ini masih belum kondusif.
Dunia semakin hari bukan semakin kondusif, tetapi semakin menentang Injil Yesus Kristus.
Justru ketika kita mendapat kesulitan waktu memberitakan Injil, kita akan melihat kuasa Tuhan Yesus yang lebih nyata bekerja karena Dia menyertai kita.
Kisah Para Rasul 16:16-40
16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
35 Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
36 Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
37 Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar."
38 Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
39 Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
40 Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.
Rasul Paulus dan Silas telah menjumpai tempat yang baik untuk memberitakan Injil, yaitu tempat sembahyang orang Yahudi.
Namun, bukan berarti semua dapat berjalan dengan lancar, karena iblis tidak menyukai pemberitaan Injil berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, ada seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung. Dia mengikuti Paulus dan Silas, mengganggu dan menginterupsi pelayanan mereka.
Satu kali Paulus tidak tahan dan dia mengusir setan yang hinggap pada hamba perempuan itu, sehingga setan meninggalkannya.
Namun, karena itu, Paulus dan Silas harus mendekam di dalam penjara.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Iblis selalu mencoba mengganggu bahkan menghalangi pekerjaan Injil; hadapilah Iblis dengan nama Yesus Kristus.
Kisah Para Rasul 16:16-18
16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Siapakah lawan kita ketika kita melayani Tuhan atau memberitakan Injil? Lawan kita adalah si iblis. Iblis dengan caranya sendiri dan kelicikannya akan berusaha menghalangi atau mengganggu pekerjaan pemberitaan Injil.
Ketika kita merasa terhalang dalam pemberitaan Injil, ingatlah! Di balik itu ada si jahat yang sedang bekerja.
Ini yang dialami oleh Rasul Paulus dan Silas. Mereka diganggu oleh hamba perempuan yang mempunyai roh tenung. Paulus lalu mengusir setan di dalam perempuan itu di dalam nama Tuhan Yesus, dan setan itu pergi.
Begitulah caranya Rasul Paulus menghadapi kuasa di jahat yang mengganggu, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus.
Kita diberikan otoritas untuk melayani Tuhan, bukan tanpa dasar yang kuat. Yesus berkata, “Segala kuasa atau otoritas telah berada di tangan-Ku.
Oleh sebab itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan ketahuilah, Aku akan menyertaimu sampai pada kesudahannya.”
Ada otoritas yang Tuhan berikan kepada kita. Otoritas itu ada di dalam nama Yesus Kristus. Ketika kita berkata, “Di dalam nama Yesus Kristus ..” Itu berarti Yesus Kristus sendiri dengan otoritas-Nya bertindak dengan dahsyat.
Oleh karena itu, ketika kita menghadapi segala rintangan, khususnya si jahat yang terus mengganggu dan menghalangi, kita tidak perlu takut.
Mari kita hadapi, dan berkata, “Di dalam nama Yesus Kristus …” Segala kuasa si jahat akan takluk di dalam nama Yesus, karena Yesus sudah mengalahkannya.
Di atas kayu salib, Dia sudah mengalahkan segala perbuatan-perbuatan si iblis, sehingga sesungguhnya si iblis hanya bisa mengganggu. Dia tidak sanggup mengatasi kuasa Yesus Kristus.
Keberanian kita memberitakan Injil, bukan karena kita mampu, tetapi karena kuasa yang menyertai kita, yaitu kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
2. Orang dapat saja membungkam orang percaya untuk tidak memberitakan Injil, namun Tuhan justru bekerja dan memakainya sebagai kesempatan memberitakan Injil.
Kisah Para Rasul 16:30-34
30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Bukankah Paulus dan Silas di penjara supaya mereka tidak punya kebebasan? Itulah motivasi utama dari tuan pemilik hamba perempuan itu.
Orang-orang Yahudi di bawah jajahan Roma, yang masih memberikan kebebasan beribadah, asalkan jangan membuat gaduh di dalam masyarakat. Jika gaduh, mereka akan ditangkap.
Itu yang terjadi pada Paulus dan Silas. Mereka ditangkap dengan tuduhan bahwa mereka orang Yahudi dan telah mengacau, padahal karena tuan-tuan itu rugi secara keuangan.
Rasul Paulus dan Silas masuk penjara supaya mereka dibungkamkan, tetapi justru melalui penjara, ada jiwa-jiwa baru yang menjadi benih-benih baru untuk Injil diberitakan di kota Filipi, yaitu melalui kepala penjara.
Rasul Paulus dan Silas berdoa dalam penjara dan menyanyi kepada Tuhan, sehingga seluruh penjara mendengar semua itu.
Ketika gempa bumi terjadi dan sel-sel pintu penjara itu terbuka, kepala penjara itu bangun dan kaget. Dia berpikir bahwa seluruh tahanan telah kabur.
Ternyata tidak. Paulus berkata, “Jangan bunuh dirimu, karena kami semua di sini.”
Kepala penjara mendengar nyanyian yang dinyanyikan Paulus, sehingga dia tahu di dalam diri Paulus ada kuasa Allah yang sedang bekerja, dan kepala penjara tidak mengenal kuasa itu.
Orang-orang Yunani hanya percaya kepada dewa dewi, tetapi kepala penjara ini bersujud kepada Paulus.
Kepala penjara berkata kepada Paulus, “Bagaimana supaya saya diselamatkan?” Paulus menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Paulus memberitakan Injil kepada seluruh keluarganya dan mereka semua diselamatkan.
Dunia selalu berusaha membungkam kita untuk memberitakan Injil, tetapi melalui semuanya itu, justru Injil diberitakan.
Banyak orang percaya dan hamba Tuhan yang dibungkam. Semakin dibungkam, semakin Injil diberitakan.
Oleh karena itu, mari bersandar kepada Tuhan di dalam pekerjaan Tuhan. Bagi manusia dan orang Kristen, hal itu mustahil, tetapi tidak bagi Tuhan.
Ketika kita mau melangkah, mulai memberitakan Injil, kita akan melihat betapa ajaib kuasa Tuhan kita Yesus Kristus.
Doakan dan renungkan.
* Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
* Dan kepala penjara sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Pemberita dan Penerima Injil, bergembira bersama