Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 30 Oktober 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 30 Oktober 2022


Kisah Para Rasul 16:11-15

Paulus menyeberang ke Makedonia (Part 3)


Berapa sering Anda berkata, “Mengapa Tuhan tidak bekerja dalam hidup saya?”


Kemungkinan karena Engkau belum melangkah, maka Engkau tidak mengalami pekerjaan Tuhan yang luar biasa dalam hidupmu.


Oleh karena itu, melangkah dan lihatlah bagaimana Tuhan bekerja saat Engkau mulai melangkah.


Keselamatan adalah berdasarkan pilihan Tuhan, bukan berdasarkan pilihan manusia.


Jikalau keselamatan berdasarkan pilihan manusia, maka tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa diselamatkan.


Pilihan Tuhan mengakibatkan dimanapun orang itu berada, tidak menghalangi Tuhan untuk menyelamatkan dia dengan cara Tuhan sendiri.


Oleh sebab itu, ketika kita boleh memberitakan Injil kepada orang lain, mari jangan menunda atau menolak.


Memberitakan Injil itu merupakan hak istimewa yang ada di dalam rencana Tuhan. Tidak bergantung kepada keterampilan,pengetahuan atau kerumitan dalam memberitakan Injil.


Injil itu sederhana, beritakanlah dengan sederhana, Tuhan bekerja di dalam pemberitaan itu. Setiap waktu dan tempat merupakan kesempatan untuk kita bicara tentang kabar baik kepada orang lain.


Kisah Para Rasul 16:11-15


11 Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;


12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.


13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.


14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.


15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.


Pada hari Sabat rasul Paulus dan Silas berjalan-jalan menyusuri sungai, mencari rumah ibadah orang Yahudi dengan satu tujuan, supaya mereka ada kesempatan untuk memberitakan Injil.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Pelayanan pemberitaan Injil tidak menunggu kesempatan datang, melainkan kita harus secara inisiatif dan aktif menemukan kesempatan tersebut.


Kisah Para Rasul 16:11-13

11 Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;


12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.


13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.


Bagian firman Tuhan ini sangat menarik, karena tabib Lukas mencatat perjalanan dari kota ke kota secara detail.


Memberitahukan kepada kita yang menulis ini adalah saksi mata, karena dia bisa menjelaskan sesuatu dari perjalanan itu.


Bahkan dia menjelaskan bahwa mereka sampai di kota Filipi yang adalah kota pertama dari bagian Makedonia, yang disebut sebagai kota perantauan orang Roma.


Artinya dia mengerti situasi dan kondisi pada saat itu, itulah Alkitab kita. Alkitab kita ditulis oleh saksi mata pada jaman itu.


Rasul Paulus dan Silas berjalan menyusuri sungai, untuk mencari rumah ibadah orang Yahudi, atau tempat sembahyang orang Yahudi.


Tujuannya adalah kesempatan untuk mereka memberitakan Injil, karena di dalam rumah ibadah orang Yahudi, orang yang datang boleh berbicara.


Disini kita belajar sesuatu, Rasul Paulus dan Silas tidak hanya menunggu, tetapi mereka berusaha untuk mencari kesempatan itu.


Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, kita tidak boleh hanya menunggu dan berkata orang-orang tidak ada yang menyapa saya, saya tidak punya kesempatan.


Anda dan saya harus belajar mencari kesempatan dimana kita bisa memberitakan Injil. Apapun profesi Anda, dimanapun Anda berada, Anda harus mencari kesempatan dengan inisiatif dan aktif, Tuhan akan membukakan kesempatan itu.


Bukan Tuhan tidak membukakan kesempatan bagi Anda, tapi karena kita tidak melangkah, maka kita tidak bisa mengalami bagaimana Tuhan bekerja membuka kesempatan kepada kita untuk memberitakan Injil.


2. Tuhan bekerja di tempat yang tidak terduga, oleh karena itu taburkanlah benih Injil di mana kemungkinan itu ada!


Kisah Para Rasul 16:14-15

14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.


15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.


Ketika Paulus berjumpa dengan perempuan-perempuan yang ada di rumah sembahyang orang Yahudi, Rasul Paulus menggunakan kesempatan itu meskipunaudiencenya adalah perempuan-perempuan.


Kita perlu tahu bahwa pada jaman itu perempuan-perempuan dianggap sebagaisecond class, tapi Paulus tidak peduli.


Dimana ada kesempatan, dia menabur benih Injil. Yang sangat menarik adalah Tuhan bekerja di tempat yang tidak terduga.


Ada beberapa perempuan disana, termasuk Lidia, dia bukan berasal dari Filipi tapi dari kota Tiatira, seorang penjual kain ungu.


Siapa yang sangka ketika tiba di Filipi hidupnya diubahkan oleh Tuhan dan Alkitab berkata Tuhan membuka hatinya.


Ada sekian banyak wanita disana, ada seorang yang bukan berasal dari kota Filipi, dia dimenangkan oleh Tuhan. Setelah dia dimenangkan, seisi keluarganya mengenal Yesus.


Tuhan kita luar biasa bukan, saya percaya rasul Paulus tidak menyangka ada seorang peremuan Tiatira ada disana dan membuka hati.


Dia menjadi orang percaya yang pertama di kota Filipi, melalui dia jemaat Filipi berdiri dan banyak orang percaya. Tuhan bekerja di tempat yang kita tidak duga.


Oleh karena itu, dimanapun, apapun kesempatannya, mari gunakan kesempatan untuk menabur benih Injil. Kita tidak tahu bahwa Tuhan sedang bekerja di tempat yang tidak terduga.


Doakan dan renungkan.


* Rasul Paulus dan Silas tidak hanya menunggu kesempatan tetapi mereka berusaha mencari kesempatan memberitakan Injil.


* Tuhan memimpin dan membuka hati Lidia,seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira,sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus dan dia beserta seisi keluarganya dibaptis.


Kesempatan perlu aktif dicari