Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 28 Oktober 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Jumat, 28 Oktober 2022


Kisah Para Rasul 16:1-5

Timotius Turut Serta dengan Paulus.


Ketika Saudara diajak untuk melayani Tuhan, apa yang terpikir oleh Saudara?


Banyak orang yang diajak melayani, yang pertama mereka pikirkan adalah diri mereka sendiri, misalnya berkata, “Saya tidak punya kemampuan.” atau “Saya tidak ada waktu.” Semuanya “saya”.


Sebenarnya apakah pekerjaan Tuhan tergantung kepada “saya” atau kepada Tuhan? Ketika kita melayani Tuhan, fokus kita bukan kepada diri kita sendiri, tetapi kepada Dia, karena pekerjaan Tuhan tidak dapat hanya dilakukan oleh diri kita, tanpa Tuhan.


Pekerjaan Tuhan itu sangat bergantung kepada Tuhan yang bekerja. Oleh karena itu, pekerjaan Tuhan bukan saja memerlukan ketekunan orang percaya, tetapi orang percaya itu sendiri harus bertumbuh imannya kepada Tuhan.


Kita tidak dapat memisahkan secara absolut antara pertambahan jiwa-jiwa yang diselamatkan, dengan pertumbuhan iman dari gereja.


Namun, kita pun tidak bisa menjadikan pertambahan jiwa-jiwa sebagai parameter sebuah pertumbuhan.


Banyak hamba Tuhan misionaris masuk ke daerah tertentu yang sangat sulit, tetapi sampai mereka pulang ke rumah Bapa, hanya satu atau dua jiwa yang diselamatkan, atau bahkan belum ada satu jiwa pun diselamatkan.


Namun, bukan berarti apa yang mereka kerjakan sia-sia, karena walau hanya satu jiwa yang diselamatkan, itu adalah pekerjaan Tuhan yang sangat dahsyat.


Kisah Para Rasul 16:1-5


1 Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.


2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,


3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.


4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.


5 Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.


Ketika Rasul Paulus sampai di Derbe dan Listra, dia berjumpa dengan seorang muda bernama Timotius. Dia adalah keturunan Yunani Yahudi.


Ayahnya seorang Yunani, ibunya seorang Yahudi. Alkitab mencatat bahwa Timotius dikenal baik di Listra dan Ikonium.


Rasul Paulus sangat terkesan dengan Timotius sehingga dia mengajak Timotius menemaninya dalam perjalanan misinya.


Dikenal sebagai orang baik itu penting dalam kita melayani Tuhan, karena kalau tidak, sangat memungkinkan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain.


Namun, orang-orang Yahudi di sana tahu bahwa ayah Timotius adalah seorang Yunani, sedangkan orang-orang Yahudi sangat mementingkan sunat, maka Paulus menyuruh Timotius untuk disunat.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Kita harus berusaha mengurangi penghalang-penghalang di dalam pelayanan kita, agar pelayanan utama kita dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.


Kisah Para Rasul 16:2-3

2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,


3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.


Dalam pelayanan kita, pasti banyak penghalang. Namun, ada penghalang-penghalang yang sanggup kita kurangi. Kita perlu kurangi itu, supaya pelayanan kita menjadi efektif.


Rasul Paulus menyuruh Timotius untuk disunat, karena orang-orang Yahudi tahu bahwa ayah Timotius orang Yunani.


Ini bukan berarti Rasul Paulus menyandarkan keselamatan pada sunat sebagaimana biasa orang-orang Yahudi, tetapi semata-mata supaya pelayanan Paulus dan Timotius menjadi efektif, tidak menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi.


Ini namanya pelayanan. Menjadi sama dengan orang lain, meskipun tidak sama. Tuhan Yesus melakukan hal yang sama.


Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang Yahudi yang sakit, Tuhan selalu berkata, “Jangan beritahu orang lain.”


Tuhan tidak ingin orang-orang Yahudi mempunyai konsep yang salah mengenai Mesias, yaitu Mesias yang sesuai ekspektasi mereka, tidak sesuai dengan misi Tuhan Yesus


Jikalau orang-orang Yahudi mempunyai eskpektasi yang berbeda, maka akan sulit sekali untuk mengembalikan mereka kepada maksud kedatangan Tuhan Yesus.


Mari kita ingat, apa pelayanan utama kita? Kita kurangi penghalang-penghalang yang bersifat sekunder, sehingga pelayanan utama kita, yaitu memberitakan Injil, menyelamatkan jiwa, membimbing orang untuk mengenal Yesus, menjadi tidak terhalang.

2. Jemaat yang bertumbuh imannya memberikan pengaruh yang besar bagi lingkungannya.


Kisah Para Rasul 16:4-5

4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.


5 Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.


Pertumbuhan iman adalah perkara sangat penting. Pertumbuhan memiliki kekuatan yang sangat besar di dalam kehidupan seorang percaya, tetapi seringkali hal ini tidak selalu dipertimbangkan oleh kita sebagai orang Kristen.


Rasul Paulus menyampaikan pesan dari apa yang sudah diputuskan di Yerusalem, terkait dengan orang-orang non Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka tidak diwajibkan untuk disunat.


Berita ini merupakan berita yang sangat melegakan bagi orang-orang non Yahudi Kristen, sehingga mereka menjadi semangat.


Mereka mempunyai konsep yang benar. Iman mereka bertumbuh ketika diajar firman Tuhan.


Alkitab berkata bahwa mereka memberikan pengaruh yang besar kepada lingkungannya, yang tentu adalah orang-orang non Yahudi.


Orang-orang non Yahudi bisa mendengar kesaksian bagaimana orang Kristen itu sebenarnya, sehingga tidak ada batasan yang kuat seperti tembok.


Melainkan mereka membangun jembatan untuk orang-orang yang di luar Kristus bisa menyeberang masuk, mengenal Kristus.


Pertumbuhan iman sangat penting, karena dengan pertumbuhan iman, kita mempunyai cara berpikir Kristus yang benar.


Bukan hanya itu, kita punya sikap hati yang benar kepada orang lain, yaitu sikap murah hati, mau terima orang lain, mengasihi, dan peduli kepada orang lain.


Bukankah hal itu memberi dampak besar supaya orang mengenal Kristus?

Iman adalah kekuatan Allah yang bekerja di dalam hidup kita. Iman yang bertumbuh, itulah yang mengubah hidup kita. Bukan karena iman, tetapi karena Tuhan yang bekerja melalui iman itu.


Oleh karena itu, jikalau Engkau ingin hidupmu berdampak bagi orang lain, mari bertumbuh dalam imanmu!


Karena iman yang Tuhan berikan kepada kita adalah iman yang hidup, iman yang melakukan pekerjaan Tuhan.


Mari kita bertumbuh di dalamnya!


Doakan dan renungkan.


* Timotius dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium.


* Sebagai jemaat yang bertumbuh imannya, Timotius memberi pengaruh besar bagi lingkungannya.


Pengaruh dari iman yang bertumbuh