Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 27 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN  

GKY MANGGA BESAR 

Selasa, 27 September 2022 


Kisah Para Rasul 1:12-26

Matias Dipilih Menggantikan Yudas.


Masih ingatkah apa yang Tuhan Yesus katakan, “Bapaku bekerja sampai hari ini, demikian juga Aku”?


Dengan demikian, meskipun kita tidak bisa melihat Tuhan dengan kasat mata jasmani, kita tahu bahwa Dia bekerja dalam hidup kita.


Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bergantung pada Dia dalam hidup kita, dan kita tidak pernah putus asa.


Pelajaran yang amat penting bagi umat Tuhan adalah menantikan Tuhan. Nuh menantikan Tuhan saat menantikan air bah yang akan datang.


Abraham menantikan Tuhan ketika menantikan putera yang Tuhan janjikan. Musa menantikan Tuhan untuk membawa keluar umat Tuhan masuk ke dalam tanah perjanjian.


Umat Tuhan menantikan Tuhan di dalam menggenapi kedatangan Mesias. Para murid Tuhan menantikan Tuhan untuk kedatangan Roh Kudus.


Sekarang kita sebagai orang percaya menantikan Tuhan Yesus untuk kedatangan-Nya yang kedua kali.


Menantikan Tuhan adalah gambar iman dari umat Tuhan atau orang percaya. Bagaimana orang percaya menantikan Tuhan?


Kisah Para Rasul 1:12-26


12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.


13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.


14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.


15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:


16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.


17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."


18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.


19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.


20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.


21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,


22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."


23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.


24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,


25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."


26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.


Setelah para rasul dan murid Tuhan Yesus mendengar perintah Tuhan Yesus untuk menantikan turunnya Roh Kudus di kota Yerusalem, mereka kembali ke Yerusalem dari bukit Zaitun.


Selain ada 11 rasul, para perempuan dan Maria ibu Yesus, juga saudara-saudara Tuhan Yesus, di sana juga berkumpul 120 orang murid Tuhan Yesus lainnya. Bagaimanakah mereka menantikan apa yang Yesus janjikan?


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Menaati Tuhan dengan bertekun, dengan sehati berdoa bersama-sama.


Kisah Para Rasul 1:12-14

12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.


13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.


14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.


Perintah Yesus adalah kembali ke Yerusalem dan menanti sampai Roh Kudus dicurahkan. Pada masa itu, tinggal di Yerusalem bukanlah tempat yang kondusif bagi murid-murid Tuhan Yesus, karena belum lama peristiwa di mana Tuhan Yesus disalibkan.


Tidak mudah untuk mereka bisa tenang tanpa gangguan kekuatiran dan ketakutan. Namun, mereka menaati apa yang Tuhan perintahkan kepada mereka untuk mereka kembali ke Yerusalem.


Apa yang mereka lakukan menggambarkan iman mereka kepada Tuhan, yaitu mereka bertekun dengan sehati berdoa bersama-sama. Inilah ketaatan mereka.


Bertekun menggambarkan konsistensi iman mereka. Berbicara iman sifatnya terus menerus dan konsisten.


Mereka sehati itu menggambarkan bahwa tidak ada keraguan di dalam melakukannya, dan tidak ada perbedaan pendapat. Meskipun di tengah situasi tidak kondusif, mereka tetap bersehati berdoa.


Lalu dikatakan juga bahwa mereka melakukan ini dengan bersama-sama, menggambarkan persekutuan satu dengan yang lain.


Berdoa merupakan ekspresi iman dan ketaatan kepada Tuhan. Mereka berdoa tidak sendiri, tetapi bersama-sama.


Bukan sekedar bersama-sama, tapi juga dengan sehati dan bertekun. Inilah orang-orang percaya yang menantikan janji Tuhan, yaitu turunnya Roh Kudus.


Hari ini kita sebagai orang percaya sudah mengalami Roh Kudus tinggal di dalam hati kita, karena setiap orang yang percaya Tuhan Yesus, pada saat itu diberikan Roh Kudus ke dalam hatinya.


Saat ini kita sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Kita harus menjadi orang percaya yang menaati Tuhan, dengan bertekun, sehati berdoa bersama-sama dengan orang percaya lainnya. Inilah yang perlu kita lakukan.


Kita perlu berdoa secara pribadi, itu sangat penting dalam relasi pribadi kita dengan Tuhan, tetapi panggilan orang percaya sebagai tubuh Kristus, kita tidak boleh jemu-jemu berdoa bersama-sama, dengan sehati dan bertekun, sambil kita menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali.


Itulah ciri-ciri orang percaya yang menanti-nantikan Tuhan. Oleh karena itu, di dalam kita menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita jangan jemu-jemu berkumpul, berdoa bersama, bersehati dan bertekun dengan saudara-saudara kita seiman, di dalam tubuh Yesus Kristus, yaitu di dalam gereja-Nya.


Itulah ekspresi iman dari orang percaya sebagai orang-orang yang telah ditebus, sebagai ekspresi kesaksian kepada banyak orang, bahwa kita adalah orang-orang yang mengalami kasih Tuhan.


2. Menaati firman Tuhan dengan menggenapi firman Tuhan dengan penuh integritas.

Kisah Para Rasul 1:15-18 & 20-22

15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:


16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.


17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."


18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.


20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.


21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,


22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."


Ketika mereka berkumpul, Petrus mengingatkan bahwa mereka harus melakukan apa yang tercatat dalam Kitab Suci, yaitu dalam Kitab Mazmur mengenai nubuat orang yang mengkhianati Yesus, dan bahwa harus ada orang yang menggantikannya untuk menjadi rasul.


Mereka lalu memilih orang yang tepat untuk menggantikan Yudas Iskariot. Apakah syarat seseorang untuk dapat menggantikan sebagai rasul?


Orang yang senantiasa bersama-sama dengan mereka dan Tuhan Yesus sejak zaman Yohanes Pembaptis sampai Yesus terangkat ke sorga.


Artinya, orang ini tahu dengan jelas apa yang terjadi sejak semula sampai Yesus naik ke sorga, supaya dia boleh menjadi saksi Kristus, bersama-sama dengan 11 rasul yang lain.


Ketika kita menantikan akan Tuhan, kita harus menaati dan menggenapi firman Tuhan, sebagaimana yang firman Tuhan katakan, begitulah kita melakukannya.


Ketika kita membaca bagian ini, kita menemukan integritas dari para rasul dan 120 murid. Mereka secara konsisten ingin menjadi orang-orang yang berkata dan berlaku benar, dan objektif mengenai peristiwa demi peristiwa yang terjadi di dalam Yesus Kristus.


Di situlah kita melihat bagaimana Tuhan menolong mereka menjadi saksi-saksi Kristus di dunia ini.


Demikian juga dengan kita, orang-orang percaya, yang ingin melakukan dan menggenapkan firman Tuhan. Kita harus menjadi orang-orang yang penuh integritas, karena kita adalah saksi Yesus Kristus.


Di dalam kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, kita patut menaati firman Tuhan. Ketika firman Tuhan berkata bahwa kita adalah garam dan terang dunia, mari kita berfungsi sebagai garam dan terang dunia.


Ketika firman Tuhan berkata, “Jadilah saksi Yesus Kristus!” Marilah kita bersaksi tentang Yesus. Ketika firman Tuhan berkata agar kita berbuat baik, mari kita melakukan perbuatan baik.


Ketika firman Tuhan berkata, “Hendaklah kamu tetap berdoa!” Mari kita berdoa. Ketika firman Tuhan berkata, “Hendaklah hidupmu sepadan dengan Injil Yesus Kristus!” Mari kita melakukannya dengan penuh integritas.


Ketika Tuhan datang, maka kita kedapatan sebagai hamba-Nya yang baik dan setia. Menantikan Tuhan tidaklah pasif. Menantikan Tuhan adalah aktif berinisiatif, yaitu menaati Tuhan, baik di dalam doa, juga di dalam firman Tuhan.



Doakan dan renungkan.


* Ketika murid-murid berkumpul, Petrus mengingatkan 120 pengikut bahwa mereka harus melakukan apa yang tercatat dalam Kitab Suci, yaitu menentukan pengganti Yudas Iskariot.


* Menantikan Tuhan tidaklah pasif tapi aktif berinisiatif yaitu menaati Tuhan dalam doa dan firman Nya.


Menanti bukan berarti diam dan pasif