Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 14 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Rabu, 14 September 2022 


2 Samuel 20

Pemberontakan Seba; Pegawai-pegawai Daud.


Apakah hal yang paling penting dan perlu kita usahakan di dalam kehidupan kita ini? Hal itu adalah kebersamaan dan kesatuan. Kita bisa menikmati kehidupan dan mengerjakan perkara-perkara yang besar, demi kehormatan dan kemuliaan nama Tuhan.


Banyak negara yang luluh lantak karena perpecahan yang disebabkan oleh perang saudara. Banyak keluarga juga luluh lantak karena perpecahan seperti perceraian, perebutan harta, dan lain-lain. Kehancuran tidak hanya ditimbulkan oleh musuh dari luar, yang seringkali menghancurkan kita adalah seseorang yang berada di dekat kita.


Orang percaya dipanggil oleh Tuhan bukan untuk merusak atau membawa pertikaian, melainkan untuk membangun dan membawa damai sejahtera di mana pun kita berada.


2 Samuel 20:1-26


1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: "Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!"


2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.


3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.


4 Berkatalah raja kepada Amasa: "Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!"


5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.


6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: "Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita."


7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.


8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.


9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: "Engkau baik-baik, saudaraku?" Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.


10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.


11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: "Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!"


12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton.


13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri.


14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri telah berkumpul dan mengikuti dia.


15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.


16 Lalu berserulah seorang perempuan bijaksana dari kota itu: "Dengar! Dengar! Katakanlah kepada Yoab: Mendekatlah ke mari, supaya aku berbicara dengan engkau."


17 Maka mendekatlah Yoab kepada perempuan itu. Bertanyalah perempuan itu: "Engkaukah Yoab?" Jawabnya: "Benar!" Lalu berkatalah perempuan itu kepadanya: "Dengarkanlah perkataan hambamu ini!" Jawabnya: "Baik!"


18 Kemudian berkatalah perempuan itu: "Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan


19 apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?"


20 Lalu Yoab menjawab: "Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan!


21 Bukanlah begitu halnya. Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini." Lalu berkatalah perempuan itu kepada Yoab: "Baik, kepalanya akan dilemparkan kepadamu dari belakang tembok ini."


22 Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.


23 Yoab menjadi kepala atas segenap tentara Israel, dan Benaya bin Yoyada menjadi kepala atas orang Kreti dan orang Pleti.


24 Adoram menjadi kepala orang rodi dan Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara.


25 Seya menjadi panitera negara; Zadok dan Abyatar menjadi imam.


26 Juga Ira, orang Yair itu menjadi imam pada Daud.


Setelah Absalom wafat, Raja Daud perlu untuk merajut kembali kesatuan bangsanya di dalam Tuhan. Namun, tidaklah mudah untuk melakukannya. Raja Daud mendapatkan kesulitan karena seorang yang bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin.Hal yang dilakukan Seba ini lebih berbahaya daripada apa yang dilakukan Absalom.


Pesan firman Tuhan bagi kita:

1. Bangunlah semangat menjaga kesatuan, sebab semangat memecah-belah itu sangat berbahaya.


2 Samuel 20:1-2, 6

1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: "Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!"


2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.


6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: "Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita."


Bagi Raja Daud apa yang dilakukan Seba ini lebih berbahaya daripada apa yang dilakukan Absalom.


Absalom berusaha untuk mengambil hati orang Israel dan orang Yehuda karena ia ingin berkuasa. Ia ingin meruntuhkan kekuasaan Raja Daud dan ingin memimpin seluruh bangsa Israel. Namun, apa yang dilakukan Seba bin Bikri ini tidaklah demikian.


Seba bin Bikri ini tidak mempunyai motivasi untuk menjadi Raja. Namun, apa yang dia perbuat adalah memecah-belah antara suku Yehuda dengan suku-suku orang Israel. Isu dan SARA adalah hal yang harus kita waspadai karena dapat merusak kesatuan bangsa kita.


Apa yang dilakukan Seba adalah tindakan yang meracuni umat Tuhan, sehingga terjadi pertikaian dan perang saudara antara suku Israel dengan Yehuda. Seba mengatakan kepada suku Israel bahwa Daud tidak akan membela bangsa Israel karena Daud adalah orang Yehuda.


Tuhan tidak berkenan kepada Seba bin Bikri yang mau memecah belah umat Tuhan. Ketika kita percaya Yesus, maka pekerjaan Roh Kudus adalah menjadikan kita bagian dari tubuh Kristus, menjadi satu kesatuan dalam tubuh Kristus.


Semuanya itu bukan karena kebisaan atau kehebatan kita, melainkan pekerjaan Roh yang membuat kita menjadi satu baptisan yang memiliki satu Bapa, Anak, dan Roh. Orang percaya harus memelihara satu kesatuan yang telah Tuhan Yesus kerjakan.


Kita adalah satu bagian di dalam gereja Tuhan. Rasul Paulus pernah berkata bahwa barang siapa yang merusak Bait Allah yaitu gereja Tuhan, Tuhan akan memperhitungkannya. Orang percaya tidak dipanggil untuk bertikai dan berpecah, tetapi untuk menjadi pembawa damai dan memelihara kesatuan.


Bagaimana dengan kita? Di mana pun kita ditempatkan, kita tetap memiliki panggilan yang sama. Kita dipanggil untuk membangun, bukan merusak dan membawa damai sejahtera, bukan pertikaian, di mana pun kita berada.


2. Kesempatan adalah pemberian Tuhan, janganlah kita sia-siakan.


2 Samuel 20:5, 8-10

5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.


8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.


9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: "Engkau baik-baik, saudaraku?" Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.


10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.


Amasa adalah seorang yang membelok kepada Absalom ketika Absalom menjadi Raja dan Amasa menjadi panglima perangnya. Setelah Absalom wafat, Amasa berbalik kepada Daud. Dari kisah ini kita bisa mengetahui bahwa Daud percaya kepadanya.


Raja Daud pernah berkata kepada Amasa bahwa Amasa akan menggantikan Yoab menjadi panglima perang Raja Daud. Hal ini adalah sebuah ekspresi kepercayaan Daud kepada Amasa untuk mengumpulkan orang Yehuda dan kemungkinan terkait dengan Seba bin Bikri.


Hal ini seharusnya menjadi sebuah kesempatan emas bagi Amasa untuk menunjukkan prestasi yang sebaik-baiknya kepada Daud, sebab dia akan menggantikan Yoab menjadi panglima perang. Namun, Amasa tidak berbuat demikian, Amasa menunda-nunda dan waktu yang Raja Daud berikan, dilewatinya.


Raja Daud memanggil Abisai untuk mengejar Seba bin Bikri. Sikap menunda-nunda Amasa adalah sikap yang tidak menghargai kesempatan itu. Amasa mengalami pil pahit karena dia tidak menepati apa yang Raja Daud minta dan Yoab membunuh Amasa.


Yoab adalah seorang yang tidak memandang bulu dan kejam kepada seorang yang berkhianat, serta mengganggu tahta Raja Daud. Ada 2 kemungkinan mengapa Yoab membunuh Amasa, yaitu karena khawatir Amasa menjadi panglima perang yang tidak setia kepada Daud dan kemungkinan Yoab merasa jabatannya akan diambil oleh Amasa.


Kita tidak tahu apa alasan yang benar, tetapi kenyataannya adalah Yoab membunuh Amasa. Hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini yaitu kesempatan dan kepercayaan adalah pemberian Tuhan. Janganlah menunda-nunda, melalaikan, atau menganggap remeh.


Kita bisa menyesal dan mendapatkan konsekuensi dari sikap yang tidak menghargai kesempatan dan kepercayaan itu. Jikalau Tuhan memberikan kepercayaan dan kesempatan, itu adalah anugerah Tuhan. Janganlah kita menyia-nyiakan anugerah itu, melainkan kerjakanlah dengan sukacita agar kita boleh hidup berkenan kepada-Nya.


Doakan dan renungkan


* Orang percaya harus memelihara satu kesatuan yang telah Tuhan Yesus kerjakan. Kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai dan memelihara kesatuan.


* Jikalau Tuhan memberikan kepercayaan dan kesempatan, itu adalah anugerah Tuhan. Janganlah kita menyia-nyiakan anugerah itu, melainkan kerjakanlah dengan sukacita.


Mari jaga persatuan gereja!