Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 12 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 12 September 2022


2 Samuel 18

Absalom Terpukul Kalah dan Mati; Kabar Kematian Absalom Disampaikan Kepada Daud; Kesedihan Daud


Kita selalu menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita anggap baik, misalnya kejahatan. Seringkali kejahatan demi kejahatan dapat membuat kita menjadi tawar hati untuk berbuat baik kepada orang lain.


Kita harus setiap hari memandang kepada salib Kristus yang merupakan kekuatan dan alasan kita untuk kita mengasihi orang-orang di sekitar kita.


Pada umumnya kita semua tidak tahan menyaksikan kejahatan demi kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Kita merasa ingin kejahatan itu segera berhenti dengan segala cara, termasuk dengan cara yang keras sekalipun.


Apakah yang Tuhan kehendaki dari orang percaya di dalam bersikap terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita yang menodai rasa keadilan itu? Apakah kita turut melampiaskan kejengkelan kita dengan menyetujui tindakan-tindakan yang tidak berbeda dengan tindakan kejahatan itu sendiri?


Memang tidak mudah untuk kita mempercayakan semuanya itu kepada keadilan Tuhan, seakan-akan kita menjadi orang yang kalah, dianggap pengecut atau tidak berpendirian.


2 Samuel 18


1 Daud memeriksa barisan tentara yang bersama-sama dengan dia, kemudian ia mengangkat kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus atas mereka.


2 Lalu Daud menyuruh tentara itu maju berperang, sepertiga di bawah perintah Yoab, sepertiga lagi di bawah perintah Abisai, anak Zeruya, adik Yoab, dan sepertiga lainnya di bawah perintah Itai, orang Gat itu. Lalu berkatalah raja kepada rakyat: "Aku juga akan maju berperang bersama-sama dengan kamu."


3 Tetapi tentara itu berkata: "Janganlah tuanku maju berperang; sebab apabila kami terpaksa melarikan diri, maka mereka tidak akan menghiraukan kami; bahkan sekalipun mati separuh dari pada kami, mereka tidak akan menghiraukan kami; tetapi tuanku sama harganya dengan sepuluh ribu orang dari pada kami. Sebab itu, adalah lebih baik, bahwa tuanku bersedia menolong kami dari kota."


4 Kemudian berkatalah raja kepada mereka: "Apa yang kamu pandang baik akan kuperbuat." Lalu berdirilah raja di sisi pintu gerbang dan seluruh tentara itu berjalan ke luar, beratus-ratus dan beribu-ribu.


5 Dan raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan Itai, demikian: "Perlakukanlah Absalom, orang muda itu dengan lunak karena aku." Dan seluruh tentara mendengar, ketika raja memberi perintah itu kepada semua kepala pasukan mengenai Absalom.


6 Lalu tentara itu maju ke padang menyerang orang Israel, dan terjadilah pertempuran di hutan Efraim.


7 Tentara Israel terpukul kalah di sana oleh orang-orang Daud, dan pada hari itu terjadilah di sana pertumpahan darah yang dahsyat: dua puluh ribu orang tewas.


8 Kemudian pertempuran meluas dari sana meliputi seluruh daerah itu, dan hutan itu memakan lebih banyak orang di antara tentara dari pada yang dimakan pedang pada hari itu.


9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.


10 Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin."


11 Yoab berkata kepada orang yang memberitahu kepadanya itu: "Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau tidak membanting dia ke tanah di tempat itu juga? Maka selayaknya aku memberi engkau sepuluh syikal perak dan satu ikat pinggang."


12 Tetapi orang itu berkata kepada Yoab: "Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak di telapak tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan telinga kamilah raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada Itai, katanya: Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku.


13 Sebaliknya, jika aku mencabut nyawanya dengan khianat tidak ada sesuatu pun yang tinggal tersembunyi kepada raja — maka engkau akan menjauhkan diri."


14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.


15 Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.


16 Sesudah itu Yoab meniup sangkakala, sehingga tentara berhenti mengejar orang Israel; sebab Yoab mau menahan tentaranya itu.


17 Lalu mereka mengambil mayat Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian mereka mendirikan di atasnya timbunan batu yang sangat besar. Dan seluruh orang Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.


18 Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom.


19 Kemudian berkatalah Ahimaas bin Zadok: "Biarlah aku berlari menyampaikan kabar yang baik itu kepada raja, bahwa TUHAN telah memberi keadilan kepadanya dengan melepaskan dia dari tangan musuhnya."


20 Tetapi berkatalah Yoab kepadanya: "Pada hari ini bukan engkau yang menjadi pembawa kabar, pada hari lain boleh engkau yang menyampaikan kabar, tetapi pada hari ini engkau tidak akan menyampaikan kabar karena anak raja sudah mati."


21 Lalu berkatalah Yoab kepada seorang Etiopia: "Pergilah, beritahukanlah kepada raja apa yang kaulihat." Orang Etiopia itu sujud menyembah kepada Yoab, lalu berlari pergi.


22 Tetapi berkatalah sekali lagi Ahimaas bin Zadok kepada Yoab: "Apa pun yang terjadi, izinkanlah juga aku berlari pergi menyusul orang Etiopia itu." Tetapi kata Yoab: "Mengapa juga engkau mau berlari pergi, anakku? Apakah engkau membawa kabar yang menguntungkanmu?"


23 Jawabnya: "Apa pun yang terjadi, aku mau berlari pergi." Lalu berkatalah Yoab kepadanya: "Kalau demikian larilah." Maka berlarilah Ahimaas mengambil jalan dari Lembah Yordan, sehingga ia mendahului orang Etiopia itu.


24 Adapun Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja.


25 Berserulah penjaga memberitahu raja, lalu raja berkata: "Jika ia seorang diri, maka kabar yang baiklah disampaikannya." Sementara orang itu mendekat,


26 penjaga itu melihat seorang lain datang berlari, lalu penjaga itu menyerukan kepada penunggu pintu gerbang, katanya: "Lihat, ada lagi orang datang berlari, seorang diri." Berkatalah raja: "Itu pun pembawa kabar yang baik."


27 Sesudah itu berkatalah penjaga: "Aku lihat cara berlari orang yang pertama itu seperti cara berlari

Ahimaas bin Zadok." Berkatalah raja: "Itu orang baik, ia datang membawa kabar yang baik."


28 Lalu Ahimaas berseru, katanya kepada raja: "Selamat!" Kemudian sujudlah ia menyembah kepada raja dengan mukanya ke tanah serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah menyerahkan orang-orang yang menggerakkan tangannya melawan tuanku raja."


29 Lalu bertanyalah raja: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab Ahimaas: "Aku melihat keributan yang besar, ketika Yoab menyuruh pergi hamba raja, hambamu ini, tetapi aku tidak tahu apa itu."


30 Kemudian berkatalah raja: "Pergilah ke samping, berdirilah di sini." Ia pergi ke samping dan tinggal berdiri.


31 Maka datanglah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu: "Tuanku raja mendapat kabar yang baik, sebab TUHAN telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini dengan melepaskan tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang tuanku."


32 Tetapi bertanyalah raja kepada orang Etiopia itu: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu: "Biarlah seperti orang muda itu musuh tuanku raja dan semua orang yang bangkit menentang tuanku untuk berbuat jahat."


33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"


Raja Daud mengatur pasukan untuk berperang melawan serbuan Absalom dan rakyat Israel. Namun, raja Daud tidak ikut berperang karena dilarang oleh pasukannya. Raja Daud berpesan kepada mereka untuk menyayangi Absalom, dalam arti “Jangan membunuh Absalom”.


Namun, peristiwa yang terjadi adalah sebaliknya. Selain pasukan Absalom kalah, Absalom pun dibunuh oleh panglima perang Daud, Yoab.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Milikilah hati yang berbelas kasihan sebagaimana Kristus telah berbelas kasihan kepada kita.


2 Samuel 18:5, 33
5 Dan raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan Itai, demikian: "Perlakukanlah Absalom, orang muda itu dengan lunak karena aku." Dan seluruh tentara mendengar, ketika raja memberi perintah itu kepada semua kepala pasukan mengenai Absalom.


33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"


Raja Daud tidak ikut ke medan pertempuran, meskipun sesungguhnya ingin ikut. Pasukannya melarang dia karena harga seorang raja begitu mahal di dalam pertempuran. Raja Daud memberi pesan kepada mereka semua agar mereka melindungi Absalom, puteranya.


Sebetulnya raja Daud pernah sakit hati kepada Absalom terkait dengan Amnon yang dibunuh oleh Absalom, sehingga Absalom melarikan diri dan raja Daud masih membencinya. Pada akhirnya panglima raja, Yoab yang memperdamaikan raja Daud dengan Absalom.


Jika kita mengetahui latar belakang kisah Absalom dengan kisah hari ini, maka kita melihat bahwa rasa sakit hati dari raja Daud sudah hilang. Sekarang yang ada adalah raja Daud sayang terhadap Absalom.


Namun, Absalom yang sudah dimaafkan dan dikasihi oleh Daud, malah melakukan tindakan yang melampaui tindakannya membunuh Amnon, yang membuat raja Daud sakit hati. Sekarang dia ingin merebut kekuasaan bahkan ia ingin membunuh ayahnya sendiri.


Namun, raja Daud berbelas kasihan kepada Absalom, meskipun dia tahu Absalom berniat membunuh dirinya.


Kita sering melihat akan kejahatan demi kejahatan yang tidak masuk akal. Kejahatan dilakukan bukan karena mereka diperlakukan dengan tidak baik, tetapi sebaliknya, justru saat mereka diperlakukan baik.


Kita umumnya merasa kurang sabar dengan orang-orang demikian. Namun, hari ini kita belajar bahwa ternyata raja Daud bisa berbelas kasihan. Mungkinkah kita berbelas kasihan dengan orang-orang seperti ini? Kita punya keniscayaan untuk berbelas kasihan karena Kristus telah berbelas kasihan kepada kita.


Sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang seharusnya dimurkai oleh Tuhan. Kondisi kita ketika kita belum percaya, dengan orang-orang yang berbuat tidak patut sesungguhnya sama. Kita juga kedapatan sebagai orang yang jahat di mata Tuhan, tetapi Tuhan berbelas kasihan kepada kita.


Mari kita memandang kepada Yesus Kristus dan kita belajar berbelas kasihan kepada orang-orang yang mungkin kita rasa tidak patut untuk dikasihani.


Ingat! Sesungguhnya kita tidak patut untuk dikasihani, tetapi Tuhan berbelas kasihan kepada kita, bahkan Dia rela mati untuk menanggung seluruh dosa kita.


2. Tuhan menghakimi dengan cara-Nya sendiri terhadap kejahatan manusia.


2 Samuel 18:14-18a

14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.


15 Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.


16 Sesudah itu Yoab meniup sangkakala, sehingga tentara berhenti mengejar orang Israel; sebab Yoab mau menahan tentaranya itu.


17 Lalu mereka mengambil mayat Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian mereka mendirikan di atasnya timbunan batu yang sangat besar. Dan seluruh orang Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.


18 Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku."


Yoab menjadi orang yang tidak taat kepada perintah raja Daud. Meskipun Yoab memang ingin menyenangkan hati raja Daud, karena dia tahu Absalom ini menjadi duri bagi raja Daud, tetapi ketidaktaatan Yoab bukanlah hal yang menyenangkan hati raja Daud. Yoab membunuh Absalom.


Jikalau kita pikir dengan rasional, mungkin kita bisa setuju dengan apa yang Yoab kerjakan, karena menurut kita jika Absalom tidak mati, Absalom akan terus menjadi duri bagi kerajaan Daud. Namun, itu adalah asumsi kita. Asumsi bukan sebuah kebenaran.


Yang kita pelajari hari ini, raja Daud tidak memerintahkan Yoab untuk membunuh Absalom, tetapi Absalom tetap terbunuh. Tuhan mempunyai cara untuk menyatakan keadilan-Nya di dalam kehidupan manusia.


Absalom telah mempersiapkan tugu untuk memperingati dia. Tentu yang diperingati adalah kepahlawanan dan kehebatannya. Namun, Tuhan mempunyai rencana yang berbeda. Tuhan tidak berkenan karena Absalom tidak tahu diri dan Absalom mati dengan cara yang hina.


Dari peristiwa ini kita tahu dengan jelas, Tuhan tidak berdiam diri terhadap kejahatan dan ketidakadilan manusia. Tuhan tahu apa yang akan Dia perbuat di dalam penghakiman-Nya. Dia lakukan dengan cara-Nya sendiri yang melampaui akal budi kita.


Tuhan memanggil orang percaya untuk menjadi berkat, bukan untuk menjadi hakim. Betapa pun jahat dan tidak adilnya manusia sekitar kita, Tuhan tetap memanggil kita untuk berbelas kasihan, mengabarkan kabar baik, supaya ada orang-orang yang diselamatkan Tuhan.


Kita harus percaya bahwa Tuhan tidak berdiam diri. Dia akan bertindak sesuai dengan cara dan waktu-Nya untuk menghakimi orang-orang yang bertindak melampaui kepatutan yang sesungguhnya.


Mari kita percaya kepada Tuhan dan melaksanakan panggilan kita sebagai orang Kristen dengan sungguh-sungguh, dengan sukacita dan penuh kasih, bersandar kepada Roh Kudus.


Doakan dan renungkan


* Miliki hati yang penuh belas kasihan karena Kristus telah lebih dulu berbelas kasihan kepada kita yang tidak patut dikasihani.


* Raja Daud tidak memerintahkan untuk membunuh Absalom, tetapi Absalom tetap terbunuh. Tuhan mempunyai cara untuk menyatakan keadilan dalam kehidupan manusia.


Tuhan adalah Hakim Agung yang adil.