Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 7 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Rabu, 07 September 2022 


2 Samuel 14

Absalom kembali.


Di dalam diri kita terdapat bagian-bagian yang penting, misalnya pikiran, kehendak, dan perasaan. Hidup kita sangat dipengaruhi oleh perasaan. Kita seringkali memahami, menginginkan, dan menghendaki sesuatu dengan perasaan.


Sangatlah penting untuk bertumbuh dewasa di dalam emosi dan perasaan kita sehingga kita boleh hidup menyenangkan hati Tuhan.


Perasaan terluka merupakan perkara serius dibandingkan dengan perbedaan pendapat atau cara berpikir.


Seseorang bisa saja berdebat dengan orang lain karena berbeda pandangan, tetapi mereka tetap bisa bersahabat kembali.


Berbeda dengan perasaan yang terluka, jika kita melukai perasaan seseorang maka butuh waktu yang lama untuk memulihkannya.


“Perkataan yang terucap, tidak dapat ditarik kembali.” Artinya perasaan yang menusuk hati tidak dapat dengan mudah untuk dibatalkan orang tersebut bisa memahaminya. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam bertutur kata dan bertindak.


Perasaan terluka bisa dipulihkan karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.


2 Samuel 14:1-33


1 Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa hati raja merindukan Absalom,


2 maka ia menyuruh orang ke Tekoa menjemput dari sana seorang perempuan yang bijaksana, lalu ia berkata kepada perempuan itu: "Berlakulah pura-pura berkabung, dan pakailah pakaian berkabung, janganlah berurap dengan minyak, dan berlakulah seperti seorang perempuan yang telah lama berkabung karena seorang mati.


3 Kemudian masuklah menghadap raja dan berbicaralah kepadanya seperti ini" — lalu Yoab menaruh perkataannya ke dalam mulut perempuan itu.


4 Ketika perempuan Tekoa itu masuk menghadap raja, sujudlah ia dengan mukanya ke tanah dan menyembah, sambil berkata: "Tolonglah, ya tuanku raja!"


5 Raja bertanya kepadanya: "Ada apa?" Jawabnya: "Ah, aku ini seorang janda, sebab suamiku sudah mati.


6 Hambamu ini mempunyai dua orang anak laki-laki; mereka berkelahi di padang dan karena tidak ada yang memisahkan, maka yang satu memukul yang lain dan membunuh dia.


7 Dan sekarang seluruh kaum keluarga bangkit melawan hambamu ini, dan mereka berkata: Serahkanlah orang yang membunuh saudaranya itu, supaya kami menghukum dia mati ganti nyawa saudaranya yang telah dibunuhnya itu, dan supaya kami memunahkan juga ahli waris itu. Mereka hendak memunahkan keturunanku yang masih tersisa itu dengan tidak meninggalkan nama atau keturunan bagi suamiku di muka bumi."


8 Lalu berbicaralah raja kepada perempuan itu: "Pulanglah ke rumahmu, mengenai engkau akan kuberi perintah."


9 Perempuan Tekoa itu berkata kepada raja: "Aku dan keluargaku akan menanggung kesalahan itu, ya tuanku raja, tetapi raja dan takhtanya tak bersalah."


10 Lalu berkatalah raja: "Jika ada orang yang mengatakan apa-apa lagi terhadap engkau, bawalah orang itu menghadap aku, maka ia tidak akan mengusik engkau lagi."


11 Kata perempuan itu: "Kiranya raja ingat kepada TUHAN, Allahmu, supaya si penuntut tebusan darah jangan terlalu banyak menimbulkan kemusnahan dan supaya mereka jangan memunahkan anakku itu." Lalu berkatalah raja: "Demi TUHAN yang hidup — sehelai rambut pun dari kepala anakmu itu takkan jatuh ke bumi!"


12 Kemudian berkatalah perempuan itu: "Izinkanlah hambamu ini berkata sepatah kata lagi kepada tuanku raja." Jawabnya: "Katakanlah."


13 Berkatalah perempuan itu: "Mengapa raja merancang hal yang demikian terhadap umat Allah? Oleh karena tuanku mengucapkan perkataan ini, maka tuanku sendirilah yang bersalah dengan tidak mengizinkan pulang orang yang telah dibuangnya.


14 Sebab kita pasti mati, kita seperti air yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan. Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya.


15 Maka sekarang, aku datang mengatakan perkataan ini kepada tuanku raja karena orang banyak itu telah menakut-nakuti aku. Sebab itu pikir hambamu ini: baiklah aku berbicara dahulu dengan raja, mungkin raja mengabulkan permohonan hambanya ini;


16 sebab raja akan mendengarkan aku dan akan melepaskan hambanya ini dari tangan orang yang hendak memunahkan aku dan anakku bersama-sama dari milik pusaka Allah.


17 Juga hambamu ini berpikir: perkataan tuanku raja tentulah akan menenangkan hati, sebab seperti malaikat Allah, demikianlah tuanku raja, yang dapat membeda-bedakan apa yang baik dan jahat. Dan TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai tuanku."


18 Lalu raja menjawab, katanya kepada perempuan itu: "Baiklah jangan sembunyikan kepadaku apa yang hendak kutanyakan kepadamu." Kata perempuan itu: "Berkatalah kiranya tuanku raja!"


19 Kemudian bertanyalah raja: "Adakah Yoab campur tangan dengan engkau dalam semuanya ini?" Perempuan itu menjawab: "Demi hidupmu, tuanku raja, tidaklah mungkin untuk menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala yang tuanku raja katakan. Sesungguhnya hambamu Yoab yang memerintahkan daku; dialah yang menaruh ke dalam mulut hambamu segala perkataan ini.


20 Dengan maksud untuk mengubah rupa perkara itu maka hambamu Yoab melakukan perkara ini. Tetapi tuanku bijaksana sama seperti malaikat Allah, sehingga mengetahui semua yang terjadi di bumi."


21 Sesudah itu berkatalah raja kepada Yoab: "Baik, kukabulkan permohonan ini. Pergilah, bawalah kembali orang muda Absalom itu."


22 Lalu sujudlah Yoab dengan mukanya ke tanah dan menyembah sambil memohon berkat bagi raja. Dan Yoab berkata: "Pada hari ini hambamu mengetahui bahwa tuanku raja suka kepada hamba, karena tuanku telah mengabulkan permohonan hambamu ini."


23 Lalu bangunlah Yoab, ia pergi ke Gesur dan membawa Absalom ke Yerusalem.


24 Tetapi berkatalah raja: "Ia harus pergi ke rumahnya sendiri, jangan ia datang ke hadapanku." Jadi pergilah Absalom ke rumahnya sendiri dan tidak datang ke hadapan raja.


25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.


26 Apabila ia mencukur rambutnya — pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya — maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.


27 Bagi Absalom lahir tiga orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, yang bernama Tamar. Ia seorang perempuan yang cantik.


28 Setelah Absalom diam di Yerusalem genap dua tahun lamanya, dengan tidak datang ke hadapan raja,


29 maka Absalom menyuruh memanggil Yoab untuk diutus kepada raja. Tetapi ia tidak mau datang kepadanya. Kemudian disuruhnya memanggil dia lagi, untuk kedua kalinya, tetapi ia tidak mau datang.


30 Lalu berkatalah ia kepada hamba-hambanya: "Lihat, ladang Yoab ada di sisi ladangku dan di sana ada jelainya. Pergilah, bakarlah itu." Maka hamba-hamba Absalom membakar ladang itu.


31 Lalu Yoab pergi mendapatkan Absalom ke rumahnya, dan bertanya kepadanya: "Mengapa hamba-hambamu membakar ladang kepunyaanku itu?"


32 Jawab Absalom kepada Yoab: "Ya, aku telah menyuruh orang kepadamu mengatakan: datanglah ke mari, supaya aku mengutus engkau kepada raja untuk mengatakan: apa gunanya aku datang dari Gesur? Lebih baik aku masih tinggal di sana. Maka sekarang, aku mau datang ke hadapan raja. Jika aku bersalah, biarlah ia menghukum aku mati."


33 Kemudian masuklah Yoab menghadap raja dan memberitahukan hal itu kepadanya. Raja memanggil Absalom, dan ia masuk menghadap raja, lalu sujud ke hadapan raja dengan mukanya ke tanah; lalu raja mencium Absalom.


Raja Daud masih berdukacita atas kematian putranya, Amnon yang dibunuh oleh Absalom saudaranya sendiri. Raja Daud masih marah dan mungkin benci juga dengan Absalom karena perbuatan yang keji itu.


Yoab mencari cara agar Raja Daud tidak benci terhadap Absalom, sebab dia melihat bahwa perasaan Daud itu mengganggu dirinya sendiri. Perasaan yang kita miliki sangat mempengaruhi kehidupan kita.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Janganlah menggunakan standar ganda dalam kehidupan kita.


2 Samuel 14:13

Berkatalah perempuan itu: “Mengapa raja merancang hal yang demikian terhadap umat Allah? Oleh karena tuanku mengucapkan perkataan ini, maka tuanku sendirilah yang bersalah dengan tidak mengizinkan pulang orang yang telah dibuangnya.”


Yoab melihat bagaimana Daud terganggu perasaannya terhadap Absalom dengan dukacita yang mendalam terhadap kematian Amnon. Oleh karena itu, Yoab memanggil perempuan bijaksana untuk bermain sandiwara ke hadapan Raja.


Perempuan ini datang kepada raja dan menyampaikan bahwa dia adalah seorang janda dan mempunyai 2 anak lelaki yang berkelahi dan berusaha saling membunuh satu sama lain.


Keluarga besar wanita ini menuntut balas atas salah satu kematian saudaranya dan mereka ingin membunuh anak lelaki yang telah membunuh saudaranya sendiri.


Perempuan ini meminta pembelaan kepada raja Daud dan raja Daud berjanji bahwa anak itu tidak akan dihukum mati.


Perempuan yang bijaksana ini menyampaikan kepada raja Daud, “Engkau membela anakku supaya tidak mati tetapi engkau sendiri malah membenci anakmu.”


Membaca ayat pertama maka kita bisa mengetahui bahwa hati Daud merindukan Absalom. Namun, jika kita membaca kisah pasal 14 kita ketahui bahwa Daud masih marah kepada Absalom.


Raja Daud menggunakan standar ganda dalam penilaiannya. Dia membela anak perempuan yang telah membunuh saudaranya, tetapi dia sendiri tidak membela Absalom dan tidak ingin menerimanya.


Kita seringkali melakukan standar ganda seperti itu. Tuhan Yesus juga menegur pemimpin-pemimpin agama orang Yahudi karena mereka melakukan standar ganda.


Mereka menaruh beban dipundak orang lain tapi mereka sendiri tidak menyentuh beban tersebut.


Mari nyatakan kebenaran dengan kebenaran dan apa yang tidak benar kita katakan tidak benar.


Mereka yang memutarbalikkan fakta adalah orang-orang fasik dan tidak percaya Tuhan, seperti yang ada di dalam kitab Roma yaitu orang-orang menindas kebenaran dan menyetujui ketidakbenaran.


Kita sudah mengenal Yesus Kristus dan kebenaran-Nya. Oleh karena, itu marilah kita menggunakan penilaian yang berdasarkan dengan kitab suci.


Ada kalanya kita tidak dapat dengan mudah menerapkan kebenaran kitab suci, tetapi ingatlah akan iman kepercayaan kita.


Kita tidak perlu takut dan khawatir untuk melakukan kebenaran firman Tuhan. Lakukanlah semuanya dengan iman dan miliki kepercayaan bahwa jika Tuhan memberikan perintah, maka Tuhan juga yang memberikan kekuatan, penyertaan, dan berkat bagi kita.


2. Memang luka hati memerlukan waktu untuk pulih, namun pengampunan harus berjalan mendahuluinya, maka Tuhan sanggup memulihkan.


2 Samuel 14:21, 24, 33


21 Sesudah itu berkatalah raja kepada Yoab: “Baik, kukabulkan permohonan ini. Pergilah, bawalah kembali orang muda Absalom itu.”


24 Tetapi berkatalah raja: “Ia harus pergi ke rumahnya sendiri, jangan ia datang ke hadapanku.” Jadi pergilah Absalom ke rumahnya sendiri dan tidak datang ke hadapan raja.


33 Kemudian masuklah Yoab menghadap raja dan memberitahukan hal itu kepadanya. Raja memanggil Absalom, dan ia masuk menghadap raja, lalu sujud ke hadapan raja dengan mukanya ke tanah; lalu raja mencium Absalom.


Ada sebuah realitas bahwa luka hati sulit untuk disembuhkan dan memerlukan waktu. Namun, kita tidak boleh excuse dengan luka di hati kita dan berkata bahwa luka tersebut tidak akan sembuh.


Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mengampuni orang yang bersalah pada kita, sebab pengampunan mendahului pemulihan luka di dalam hati kita.


Jikalau kita tidak bisa mengampuni orang yang bersalah, maka kita sedang excuse dan merasa luka hati tidak ada yang bisa menyembuhkannya.


Jangan berpikir bahwa Tuhan tidak sanggup memulihkan luka hati kita, karena Dia sangat sanggup untuk memulihkan luka hati kita. Oleh karena itu, kita harus melangkah dengan iman.


Melangkah dengan menaati firman Tuhan dan bersandar kepadanya dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang ajaib.


Dia bukan hanya bisa menyembuhkan seseorang yang sakit fisik, mengampuni dosa kita, menyembuhkan kita daripada sakit rohani, atau membangkitkan rohani kita yang telah mati itu.


Namun, Tuhan juga sanggup membalut luka hati kita untuk disembuhkan.


Hati Raja Daud sangat terluka, tetapi ketika dia membiarkan Absalom pulang hal itu memberikan tanda kepada kita bahwa Daud telah mengampuni Absalom.


Namun, dia masih sulit berjumpa dengan Absalom karena hatinya masih terluka.


Setelah 2 tahun, barulah raja Daud bisa menerima kembali Absalom dihatinya serta mencium Absalom sebagai tanda bahwa dia menyayangi Absalom.


Daud mengalami masa yang paling sulit karena anak tertuanya dibunuh oleh saudaranya sendiri. Namun, di dalam anugerah Tuhan maka Daud bisa disembuhkan dan dipulihkan luka hatinya.


Tuhan sanggup memulihkan luka hati kita. Mari kita belajar untuk melangkah dengan iman dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita.


Doakan dan renungkan.


* "Mengapa raja merancang hal yang demikian terhadap umat Allah? Oleh karena tuanku mengucapkan perkataan ini, maka tuanku sendirilah yang bersalah dengan tidak mengizinkan pulang orang yang telah dibuangnya.”


*Janganlah menggunakan standar ganda dalam kehidupan untuk hidup berintregitas.


Jangan Gunakan Standard Ganda, Tapi Standard Tuhan