Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 4 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 04 September 2022


2 Samuel 12:1-14

Natan Memperingatkan Daud Sehingga Daud Menyesal


Betapa bahagianya hidup kita jika kita sebagai orang-orang percaya, suka dengan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita.


Jiwa seperti itu menjadikan kita selalu bersukacita, tidak bersungut-sungut dan selalu bersyukur pada Tuhan. Bukankah itu hidup yang memuliakan nama Tuhan?


Betapa sering dalam kehidupan kita tidak memperhitungkan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita, tetapi kita selalu memperhitungkan apa yang belum kita miliki.


Oleh karena itu, banyak orang percaya yang sudah diberkati Tuhan secara luar biasa menjadi orang yang begitu miskin dalam jiwanya.


Mereka tidak pernah bahagia dengan apa yang telah terima, tetapi menjadi susah untuk apa yang diinginkan dan belum didapat.


Bahkan untuk hal-hal yang memang bukan untuk dimiliki. Kehidupan yang seperti ini tidak menjadi kesaksian tentang kemurahan dan kebaikan Tuhan, bukan?


2 Samuel 12:1-14


1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.


2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;


3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.


4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."


5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.


6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."


7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.


8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.


9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.


10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.


11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.


12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."


13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.


14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."


Nabi Natan datang kepada raja Daud untuk menegur kekejian yang Daud telah lakukan kepada keluarga Uria termasuk kepada Uria.


Kisah ini membuat kita mengerti bagaimana dan mengapa nabi Natan menegur Daud dengan sebuah kisah.


Kisah yang disampaikan oleh nabi Natan membuat raja Daud begitu marah, dan pada saat yang tepat, Natan berkata, “engkaulah yang telah berbuat demikian.”


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Dapat menghargai dan mensyukuri berkat dan kebaikan Tuhan, melindungi kita dari jerat hawa nafsu daging.


2 Samuel12:7-9

7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.


8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.


9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.


Tidak heran ketika raja Daud mendengar kisah yang disampaikan nabi Natan, dia sangat marah. Demikian juga ketika kita membaca bagaimana Daud berbuat sedemikian keji kepada Uria, kita bisa sangat marah kepada raja Daud.


Maksud firman Tuhan ini bukan supaya kita marah pada Daud sebagaimana Natan menceritakan kisah ini kepada Daud, tapi supaya Daud mengintrospeksi diri.


Demikian juga Firman Tuhan yang kita baca agar kita introspeksi diri dari peristiwa yang terjadil, janji dan perintah Tuhan, agar kita menjadi mawas diri.


Apa yang dibuat raja Daud adalah perbuatan yang sangat keji sebagaimana dikisahkan oleh nabi Natan.


Tentang orang kaya yang punya banyak ternak, tetapi ketika seorang tamu datang kerumahnya, dia bukan memotong ternaknya tapi malah mengambil satu-satunya ternak dari orang miskin dan memasaknya.


Bukankah orang ini sangat keji? Dia tidak punya belas kasihan dan tidak tahu mengucap syukur. Sedangkan Daud berbuat lebih keji daripada itu. Padahal Allah yang memberikan dia tahta raja.


Seluruh milik Saul diberikan kepada Daud dan Tuhan berkata jikalau tidak cukup, Tuhan akan tambahkan ini dan itu, tetapi Daud memilih untuk berbuat kejahatan, bahkan kepada tentara yang begitu setia kepadanya.


Apa yang terjadi pada Daud bisa terjadi pada kita dengan kasus yang berbeda.


Saat kita lupa akan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita dengan begitu limpah. Kita kurang menghargai apa yang Tuhan telah berikan.


Kita tidak mensyukuri dan tidak menikmati pemberian Tuhan. Kita masih mempunyai keinginan, kedagingan yang membuat kita merasa cukup.


Mari belajar menghargai, menikmati, mensyukuri, menghitung kebaikan Tuhan. Agar kita terlindungi dari jerat hawa nafsu daging, karena kita ingat Tuhan begitu baik bagi kita.


Apakah demi keinginan, kita rela menista nama Tuhan begitu saja?


Mari kita belajar untuk selalu ingat betapa Tuhan sudah memberikan yang baik dalam hidup kita.


Bukan keinginan kita yang baik, tetapi pemberian Tuhan. Oleh karena itu, ketika kita menghitung segala kebaikan Tuhan, itu menjadi perisai bagi kita agar kita tidak mengikuti hawa nafsu daging kita.


2. Melakukan dosa merupakan hal yang mempermalukan nama Tuhan.


2 Samuel 6:13-14

13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.


14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."


Setelah Daud ditegur oleh Natan dia mengakui dosa perbuatannya, sepatutnyalah kita bersikap demikian ketika Tuhan menegur karena dosa-dosa kita. Mari kita belajar mengakui dosa dan kita bertobat.


Natan memberitahukan kepada raja Daud bahwa dia tidak akan mati, karena seharusnya dalam perintah Tuhan orang yang berbuat zinah dia harus dihukum mati.


Tuhan melepaskan dia dari hukuman tersebut, tetapi anak yang di dalam kandungan Batsyeba itu, harus mati.


Mengapa Allah berbuat demikian? Apa yang raja Daud perbuat itu mempermalukan nama Tuhan, bukan saja di dalam negeri bangsa Israel, tetapi termasuk bangsa-bangsa lain.


Bagaimana seorang raja Daud yang dikatakan sebagai orang yang takut akan Tuhan tetap mempunyai perbuatan yang sangat keji dan itu menistakan nama Tuhan.


Bisa bayangkan seorang raja Daud yang perang dan selalu menang, tetapi kenyataannya dia bukan seorang yang setia di dalam kehidupannya kepada Tuhan.


Oleh karena itu, Tuhan menghukum dia dengan membuat anak yang lahir dari Batsyeba itu meninggal, supaya bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain tahu bahwa Tuhan tidak berkenan kepada perbuatan Daud.

Perbuatan dosa bukan semata-mata Anda dan saya melanggar hukum Allah, bukan semata-mata meracuni hidup kita dan membuat Anda runtuh dalam hidup.


Akibat dari perbuatan kita sebagai orang percaya yang sudah mengalami kasih karunia dan kebaikan Tuhan, sudah diampuni dosa kita, menjadi anak-anak Allah, kita sedang menista nama Tuhan.


Saya percaya Anda dan saya tidak rela dengan mulut dan hati mu menista nama Tuhan. Namun, kita bisa masuk perangkap seperti raja Daud, menista nama Tuhan dengan perbuatan kita.


Mari kita selalu mengingat kasih Tuhan dalam segala perbuatan kita, selalu mengingat akan Kristus yang mati di atas kayu salib ketika kita masih berdosa, masih lemah, dan masih musuh Allah.


Mengingat semua ini akan menjadi kekuatan bagi kita untuk tidak hidup di dalam keinginan daging kita.


Dengan satu kerinduan supaya kita tidak menista nama Tuhan, tetapi ingin menjunjung nama Tuhan sedemikian tinggi karena memang nama itu patut untuk kita muliakan.


Tuhan adalah Gembala, Tuhan dalam hidup kita, bahkan Dia adalah Penebus dan Juruselamat kita.


Doakan dan renungkan.


*Firman TUHAN pada Daud, “Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat?”


* Daud tidak menghargai berkat dan kebaikan Tuhan sehingga ia terjerat hawa nafsu melakukan hal yang jahat di mata Tuhan.


Tuhan Adil Memberkati Juga Menghukum