Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 1 September 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 1 September 2022


2 Samuel 9

Daud dan Mefiboset.


Kepercayaan seseorang sangatlah penting dan celakalah jika hidup kita tidak dipercaya orang lain. Marilah tetap menjaga kehidupan kita agar orang lain tetap percaya kepada kita.


Berbuat baik di depan orang seringkali lebih mudah daripada tanpa ada orang yang melihatnya.


Meminta dipenuhinya janji pada orang yang mengingat janjinya lebih mudah di banding meminta janji kepada orang yang sudah melupakan janjinya.


Sebagai orang percaya kita sepatutnya hidup berintegritas, karena kita tahu bahwa hidup kita bukan dihadapan manusia saja, melainkan juga di hadapan Tuhan.


2 Samuel 9:1-13


1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."


2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."


3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."


4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."


5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.


6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."


7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."


8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"


9 Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.


10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.


11 Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.


12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba Mefiboset.


13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.


Raja Daud pernah berjanji akan memelihara keluarga Saul karena Yonatan.


Setelah Saul dan Yonatan meninggal, Raja Daud berada di posisi tertinggi sebagai Raja Israel yang telah memenangkan peperangan demi peperangan.


Bagaimana dengan janji Raja Daud kepada Yonatan atau keluarga Saul? Raja Daud tidak melupakan janjinya dan tetap menepatinya.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


  1. 1. Peliharalah integritas diri dalam segala situasi dan kondisi, juga ketika tidak ada seorangpun yang berani menegur atau mencelamu.


2 Samuel 9:1

Berkatalah Daud: “Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan.”


Tidak ada seorangpun yang berani menegur Daud. Khususnya setelah dia memenangkan peperangan demi peperangan sebagai Raja Israel.


Tidak ada seorangpun yang berani menanyakan hak dari keturunan Raja Saul karena mereka tahu Daud telah menjadi Raja.


Pada saat itu Raja Daud adalah Raja yang sangat berkuasa dan bisa melakukan apapun. Namun, dia tetap menepati janjinya kepada keluarga Saul.


Apa yang Raja Daud perbuat dimotivasi oleh dirinya sendiri. Dia melakukannya karena dia memegang janjinya. Dia adalah seorang yang dapat dipercaya dan berintegritas.


Apa yang pernah ia ucapkan dilakukan, dan apa yang dia janjikan digenapi. Tidak peduli ada yang mengingat atau ada yang memujinya atau tidak.


Sebagai orang percaya kita adalah orang-orang yang mengemban nama Tuhan. Hidup kita bukan berkisah tentang diri kita melainkan tentang Tuhan yang telah mati dan bangkit bagi kita.


Hidup kita harus mengisahkan Tuhan yang setia dan baik itu. Kita perlu hidup berintegritas bukan karena kita ingin mendapatkan keuntungan dari integritas kita, melainkan karena kita mengemban nama Tuhan.


Dia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Oleh karena itu, kita harus memiliki semangat untuk tidak mempermalukan Tuhan.


Kita harus rindu untuk menyenangkan hati Tuhan, melihat kebaikan-Nya, dan orang lain dapat melihat kesetiaan Tuhan dalam hidup kita.


Ketika orang Kristen hidup tidak berintegritas atau tidak benar, maka kita akan menjadi penghalang bagi orang lain untuk mengenal Yesus Kristus dalam hidup mereka.


Mari dengan pertolongan Roh Kudus kita belajar hidup berintegritas, sehingga banyak orang bisa mengenal kesetian dan kasih Tuhan dalam hidup kita.


  1. 2. Ingatlah kebaikan yang kita berikan kepada orang lain adalah menyalurkan kebaikan Tuhan yang telah kita terima.


2 Samuel 9:3

Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."


Raja Daud ingin menunjukkan kasihnya kepada keluarga Raja Saul. Dia ingin menunjukkan kasih yang dari Allah.


Hal ini membuat kita mengingat kembali bahwa kita adalah orang-orang yang telah menerima kasih Allah itu.


Kita adalah orang-orang yang sudah menikmati kasih Allah atau sudah menikmati kelimpahan dan kebaikan Tuhan. Kita sudah menerima berkat baik secara rohani maupun jasmani.


Jika kita bisa mengasihi, berbuat baik, dan berbagi berkat kepada orang, ingatlah bahwa semua yang kita terima itu adalah dari Tuhan. Tidak ada hal yang bisa kita berikan tanpa sebelumnya kita terima dari Tuhan.


Janganlah menjadi sombong ketika kita berbuat baik kepada orang lain. Kita tidak akan mampu memberi jika Tuhan tidak memberikannya terlebih dahulu kepada kita.


Jika Tuhan tidak memberkati maka kita tidak akan mampu memberkati orang lain.


Jika kita tidak mengalami kasih Tuhan maka kita tidak sanggup mengasihi orang lain. Namun, ketika kita melakukannya maka kita akan menyadari betapa baiknya Tuhan kepada kita.


Salurkanlah kasih Tuhan kepada orang lain. Namun, jika kita menjadi orang Kristen hanya untuk diri sendiri maka kita tidak bisa bersyukur kepada Tuhan dan menyadari betapa berlimpahnya rahmat Tuhan kepada kita.


Ketika kita menyalurkan kasih Tuhan kepada orang lain, maka Dia melihat kita. Tuhan akan memampukan kita untuk menyatakan kebajikanNya kepada orang lain.


Itulah yang dikatakan Rasul Paulus juga kepada jemaat di Korintus bahwa jika mereka berbuat kebajikan maka Tuhan akan memampukannya.


Bersyukurlah kepada Tuhan, ketika hal itu terjadi maka kita sedang dipakai oleh Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.


Doakan dan renungkan.


* Daud bertanya, “Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah.”


* Dengan memenuhi janji yang pernah Daud sampaikan pada Jonathan, Daud menunjukan integritas dalam segala situasi dan kondisi.


Integritas, Menolak Lupa Janji