Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 13 Agustus 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Sabtu, 13 Agustus 2022


1 Samuel 28

Saul di En-Dor


Kita bersyukur kepada Tuhan karena sebagai orang percaya kita sudah menjadi milik Tuhan, artinya masa depan hidup kita ada di dalam tangan Tuhan.


Setiap orang pasti memiliki keinginan akan kepastian dalam hidupannya, salah satu yang di rasa sebagai kepastian adalah ketika tahu apa yang akan terjadi di hari depannya.


Sebagai orang percaya kita memiliki firman Tuhan, yaitu Alkitab yang di dalamnya kita menerima janji-janji Tuhan.


Namun, dalam kehidupan kita, setiap langkah harus berjalan dalam kedekatan dan kepekaan akan pimpinan Tuhan.


Pencobaan bagi orang percaya yang memiliki kengininan tahu besar akan masa depannya adalah tawaran-tawaran dunia ini untuk memberitahukan bagaimana kehidupan kita di masa depan.


Tentu hal ini dapat dilakukan dunia dengan berbagai cara, dan salah satunya keterlibatan iblis untuk menjerat mereka yang tidak beriman atau yang sedang goncang imannya karena pergumulan yang dihadapi.


Tuhan melarang keras orang percaya menanyakan kehidupannya kepada iblis, sebab yang memelihara kehidupan kita adalah Tuhan, bukan iblis.


1 Samuel 28


1 Pada waktu itu orang Filistin mengerahkan tentaranya untuk berperang melawan orang Israel. Lalu berkatalah Akhis kepada Daud: "Ketahuilah baik-baik, bahwa engkau beserta orang-orangmu harus maju berperang bersama-sama dengan aku dalam tentara."


2 Jawab Daud kepada Akhis: "Baik, engkau akan tahu, apa yang dapat diperbuat hambamu ini." Lalu Akhis berkata kepada Daud: "Sebab itu aku mengangkat engkau menjadi pengawalku sendiri sampai selamanya."


3 Adapun Samuel sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal.


4 Orang Filistin itu berkumpul, lalu bergerak maju, dan berkemah dekat Sunem. Saul mengumpulkan seluruh orang Israel, lalu mereka berkemah di Gilboa.


5 Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar.


6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi.


7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."


8 Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan kusebut kepadamu."


9 Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat terhadap nyawaku untuk membunuh aku?"


10 Lalu bersumpahlah Saul kepadanya demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan tertimpa kepadamu karena perkara ini."


11 Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku."


12 Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!"


13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi."


14 Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.


15 Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."


16 Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu?


17 TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud.


18 Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.


19 Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."


20 Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa.


21 Perempuan itu mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku dan mendengarkan perkataan yang kaukatakan kepadaku.


22 Oleh sebab itu, kiranya engkaupun mendengarkan permintaan budakmu ini. Izinkanlah aku menyajikan kepadamu sepotong roti; makanlah, supaya ada kekuatanmu, apabila engkau berjalan pula."


23 Tetapi Saul menolak dan berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai.


24 Perempuan itu mempunyai seekor anak lembu tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi.


25 Dihidangkannyalah semuanya itu ke depan Saul dan ke depan para pegawainya, lalu mereka makan. Kemudian bangkitlah mereka dan pergi pada malam itu juga.


Peristiwa yang kita baca dari bagian ini menggambarkan dan memastikan bahwa raja Saul bukanlah seorang yang takut akan Tuhan.


Orang yang takut akan Tuhan akan memiliki hati yang sepenuhnya mengasihi dan menghormati Tuhan, tapi raja Saul hatinya mendua. Hal ini terjadi karena raja Saul hidup sangat berpusat pada diri sendiri.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Ketika tidak ada kepastian akan masa depan, tetaplah percaya kepada Tuhan yang memegang masa depan kita sebagai orang percaya.


1 Samuel 28:5-7 (BIMK)

5 Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, ia menjadi sangat takut.


6 Lalu ia meminta petunjuk kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawabnya, baik dengan mimpi, maupun dengan penggunaan Urim dan Tumim ataupun melalui para nabi.


7 Sebab itu Saul berkata kepada para pengawalnya, “Carilah seorang dukun wanita pemanggil arwah, aku akan pergi kepadanya untuk meminta petunjuk.” Mereka menjawab, “Di En-Dor ada dukun seperti itu.”


Ketika Saul menghadapi musuhnya orang-orang filistin, maka sebagaimana biasa, Saul menjadi ketakutan.


Ketakutannya itulah yang membuat Saul menjadi orang yang selalu kepepet dan Saul bertanya kepada Tuhan, tetapi Alkitab mencatat, Tuhan tidak menjawab Saul.


Pertanyaannya adalah mengapa ada orang bertanya kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menjawab? pada kasus Saul karena ia tidak memiliki rasa takut akan Tuhan.


Dia hanya memikirkan dirinya sendiri, bukan apa yang menjadi kepentingan Tuhan, karena setelah dia tidak mendapat jawaban, dia menggerakkan hatinya untuk mencari pemanggil arwah, yaitu dukun wanita.


Tuhan tahu hati kita meskipun secara lahiriah sepertinya kita mencari kehendak Dia. Kita tidak pernah bisa menipu Tuhan.


Tuhan tidak pernah merahasiakan apa yang Dia kehendaki, kecuali kita tidak sepenuh hati ingin menyenangkan Dia, memuliakan Dia, mentaati Dia.


Saul hanya mencari kepentingan dan menyelamatkan diri sendiri, itulah yang terjadi kepada Saul.


Saat tidak tahu bagaimana masa depan kita, maka yang terpenting sebagai orang percaya adalah sepenuh hati percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan tidak pernah mencelakakan kita.


Jangan sekali-kali mendua hati. Kita ingin memastikan hidup, masa depan kita seusai dengan keinginan kita. Jika kita berlaku seperti itu, Tuhan tidak akan menjawab doa dan tidak akan memimpin hidup kita.


Jika sekalipun kita tidak tahu akan masa depan tetapi dengan segenap hati percaya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.


Dia akan berjalan bersama denganmu, Dia adalah Gembala yang baik, Dia akan memimpin hidupmu.


Oleh karena itu, walaupun Engkau tidak bisa lihat masa depanmu, mari pandang pada Tuhan Yesus, Dia lah yang memimpin imanmu kepada kesempurnaan.


2. Kita harus menyadari bahwa iblis sejak semula adalah bapa pendusta, jangan sekali-kali bertanya kepadanya dengan media yang disediakannya.


1 Samuel 28:7-11 (BIMK)

7 Sebab itu Saul berkata kepada para pengawalnya, “Carilah seorang dukun wanita pemanggil arwah, aku akan pergi kepadanya untuk meminta petunjuk.” Mereka menjawab, “Di En-Dor ada dukun seperti itu.”


8 Lalu Saul menyamar supaya tidak dikenali orang. Dengan diiringi dua orang laki-laki, berangkatlah ia dan sampailah ia di rumah dukun itu pada malam hari. Maka kata Saul, “Panggillah arwah orang yang akan kusebut namanya, dan mintalah supaya ia meramalkan apa yang akan terjadi.”


9 Wanita itu menjawab, “Tentu Tuan pun tahu bahwa Raja Saul telah mengusir dari Israel semua peramal dan dukun pemanggil arwah. Mengapa Tuan mencoba mencelakakan aku sehingga aku dibunuh?”


10 Lalu Saul bersumpah, katanya, “Demi TUHAN yang hidup, aku berjanji bahwa engkau tidak akan dihukum karena melakukan hal ini.”


11 Wanita itu bertanya, “Arwah siapakah yang harus kupanggil untuk Tuan?” Jawab Saul, “Arwah Samuel.”


Setelah kematian Samuel, raja Saul menyingkirkan seluruh dukun-dukun di tanah Israel. Kelihatannya baik, tetapi perhatikan, ketika dia punya kepentingan pribadi maka dia menghalalkan segala cara, bahkan memakai nama Tuhan untuk melindungi dukun yang dia butuhkan.


Saul bertanya kepada seorang pemanggil arwah di En-Dor, supaya dukun ini memanggil arwah Samuel. Dukun wanita ini berteriak seakan-akan dia melihat sebuah roh yang dicatat di alkitab, Samuel. Raja Saul bertanya siapakah orang itu, maka perempuan ini tidak langsung menyebut namanya, tetapi dia hanya menyebut ciri-cirinya.


Raja Saul dikatakan tahulah dia bahwa itu Samuel. Kita tidak boleh lupa bahwa iblis adalah bapa pendusta, Saul tidak melihat dengan mata kepala sendiri wajah daripada Samuel yang menampakkan diri.


Dia hanya percaya dukun wanita yang mengatakan ciri-ciri orang itu meskipun dia tidak menyebut namanya, yang menyebut namanya adalah Saul.


Saul sudah ditipu oleh si jahat, darimana kita tahu? Suara yang dikatakan suara Samuel, dia komplen kepada Saul, mengapa Saul memanggil dia keluar dari kematiannya.


Perkataan yang disebut sebagai perkataan Samuel tidak menyebut sama sekali bahwa Tuhan yang memanggil dia.


Jikalau Tuhan yang memanggil Samuel menampakkan diri, tidak mungkin Samuel komplen, tetapi Samuel komplen mengapa engkau memanggil saya.


Disini memberitahukan kepada kita bukan Tuhan yang mengijinkan Samuel bangun untuk menampakkan diri, tetapi ini adalah penipuan daripada si jahat kepada raja Saul.


Raja Saul menjadi orang yang betul-betul sesat, dia percaya kepada perkataan dari sesuatu yang dia pun tidak jelas.


Dia bukannya datang kepada Tuhan, bertobat, tetapi dia percaya kepada reka-rekaan daripada dukun wanita ini.


Apapun yang dikatakan oleh si jahat, baik itu termasuk kata-kata yang baik bagi kita ataupun kata-kata yang buruk bagi kita, kita harus mewaspadai bahwa si jahat adalah bapa pendusta.


Sejak semula si iblis selalu memakai nama Tuhan untuk mengelabui orang-orang yang percaya kepada Tuhan.


Sejak awal si iblis menjatuhkan Hawa dengan cara menyebutkan nama Tuhan. Demikian juga si iblis hendak menjatuhkan Yesus Kristus ketika ia mencobai Tuhan Yesus setelah Dia berpuasa 40 hari memakai nama Tuhan atau firman Tuhan.


Firman Tuhan berkata iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang, malaikat terang artinya dia bisa memakai nama Tuhan, memakai firman Tuhan dan kata-kata yang baik.


Seluruhnya itu tipu muslihat agar Engkau dan saya menjauh daripada Tuhan, tidak hidup berkenan kepada Tuhan, menjadi orang yang binasa.


Tuhan sangat melarang kita bertanya kepada si jahat dengan media apapun, karena Tuhan lah yang memelihara hidup kita.


Kita perlu bertanya kepada Tuhan, bukan sekedar bagaimana masa depan kita, tapi apa yang harus saya perbuat supaya saya boleh menyenangkan hati Tuhan.


Katakan kepada Tuhan bahwa saya ini milik Mu, saya ingin melakukan apapun yang Tuhan kehendaki. Mungkin yang Tuhan berikan kepada kita terlihat tidak baik, tetapi percayalah Tuhan tidak akan pernah mencelakakan kita.


Si jahat bisa memberikan yang kelihatannya baik, tetapi pada akhirnya dia akan membawa kita kepada kebinasaan.


Oleh karena itu, percayakanlah dirimu kepada Tuhan, jangan sedikit pun percaya kepada kuasa si jahat, mari kita bersandar kepada Tuhan.


Biarlah Tuhan memimpin hidup kita, Dia yang setia yang memelihara hidup kita, Gembala hidup kita.


Doakan dan renungkan.


* Dalam ketakutannya, Saul memerintahkan pengawalnya mencari seorang dukun pemanggil arwah untuk meminta petunjuk.


*Seharusnya ketika tidak ada kepastian akan masa depan, tetaplah percaya kepada Tuhan yang memegang masa depan anak-anakNya.


Percayalah, Masa Depan Baik Di TanganNya