Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 3 Agustus 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 3 Agustus 2022


1 Samuel 19

Daud melarikan diri karena Saul menyerang dia kembali.


Pergumulan yang sering terjadi dari zaman ke zaman adalah pergumulan mengenai kedamaian dalam dunia. Manusia masih sulit mewujudkan kedamaian hingga saat ini.


Kita adalah orang percaya yang sudah mengalami damai sejahtera Tuhan dan Raja damai itu tinggal di dalam hati kita. Kita mempunyai misi untuk membawa damai di tengah dunia .


Khotbah Tuhan Yesus di bukit memberitahukan bahwa ciri-ciri dari anak Allah adalah membawa damai.


Hal tersebut tentulah tidak mudah, karena sebelum menjadi seorang pembawa damai ia harus bisa berdamai dengan dirinya terlebih dahulu.


Pergumulan terbesar bukanlah persilisihan dengan orang lain, melainkan perselisihan dengan diri sendiri.


Seorang percaya yang tidak dewasa di dalam Kristus akan menjadi seorang yang bergumul banyak dengan dirinya sendiri.


Ia mempunyai permasalahaan dengan orang lain karena ia tidak dewasa di dalam perasaannya. Ada sebuah perasaan yang terselip di dalam hatinya yaitu perasaan iri hati dan cemburu.


1 Samuel 19


1 Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud,


2 sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana.


3 Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."


4 Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!


5 Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?"


6 Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."


7 Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.


8 Ketika perang pecah pula, maka majulah Daud dan berperang melawan orang Filistin; ia menimbulkan kekalahan besar di antara mereka, sehingga mereka melarikan diri dari depannya.


9 Tetapi roh jahat yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.


10 Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.


11 Kemudian Saul mengirim orang-orang suruhan ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia pada waktu pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: "Jika engkau tidak dapat meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau akan dibunuh."


12 Lalu Mikhal menurunkan Daud dari jendela, ia pergi melarikan diri dan luputlah ia.


13 Sesudah itu Mikhal mengambil terafim dan menaruhnya di tempat tidur; ditaruhnya sehelai tenunan bulu kambing di bagian kepala dan ditutupinya dengan selimut.


14 Lalu Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud, tetapi perempuan itu berkata: "Ia sakit."


15 Sesudah itu Saul mengirim orang-orang suruhan itu untuk melihat Daud, katanya: "Bawalah dia di atas tempat tidur itu ke mari, supaya ia dibunuh."


16 Lalu masuklah para suruhan itu ke dalam, dan tampaklah ada terafim di tempat tidur dengan sehelai tenunan bulu kambing di bagian kepala.


17 Berkatalah Saul kepada Mikhal: "Mengapa engkau menipu aku demikian itu dan melepas musuhku pergi, sehingga ia luput?" Tetapi jawab Mikhal kepada Saul: "Ia berkata kepadaku: Biarkanlah aku pergi, apa perlunya aku membunuh engkau?"


18 Setelah Daud melarikan diri dan luput, sampailah ia kepada Samuel di Rama dan memberitahukan kepadanya segala yang dilakukan Saul kepadanya. Kemudian pergilah ia bersama-sama dengan Samuel dan tinggallah mereka di Nayot.


19 Ketika diberitahukan kepada Saul, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di Nayot, dekat Rama,"


20 maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. Dan Roh Allah hinggap pada orang-orang suruhan Saul, sehingga mereka pun kepenuhan seperti nabi.


21 Lalu hal itu diberitahukan kepada Saul; ia mengirim orang-orang suruhan yang lain, tetapi orang-orang itu pun juga kepenuhan seperti nabi. Saul mengirim sekali lagi orang-orang suruhan, rombongan yang ketiga, dan orang-orang ini pun juga kepenuhan.


22 Lalu ia sendiri pergi ke Rama. Sesampainya ke dekat perigi besar yang di Sekhu, bertanyalah ia, katanya: "Di mana Samuel dan Daud?" Jawab orang: "Ada di Nayot, dekat Rama."


23 Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada dia pun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama.


24 Ia pun menanggalkan pakaiannya, dan ia pun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: "Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?"


Kebencian Saul kepada Daud meningkat, ia memerintahkan kepada Yonatan dan seluruh pegawainya bahwa Daud harus di bunuh.


Daud setia kepada Saul dan sebelumnya Saul menyukai Daud, tetapi sekarang Saul sangat membenci Daud dan ingin membunuhnya.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Mari menjadi pembawa damai apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisinya.


1 Samuel 19:1,4-6


1 Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud


4 Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!


5 Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?"


6 Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."


Perintah Saul sebagai raja ini di berikan kepada Yonatan dan pegawainya untuk membunuh Daud.

Namun Yonatan tidak merespon atau melakukan apa yang Saul mau bahkan ia mengatakan yang baik tentang Daud. Yonatan memperdamaikan Saul dengan Daud.


Tindakan Yonatan patut dipuji karena ia tidak membunuh Daud seperti yang diperintahkan oleh ayahnya, Saul.


Namun, Yonatan mendekati Saul untuk memperdamaikannya dengan Daud. Itulah panggilan dari Tuhan sebagai orang percaya.


Di dunia ini banyak dorongan agar kita melakukan sesuatu yang negatif berdasarkan iri hati atau kebencian.


Namun, kita adalah orang percaya yang selalu dipanggil Tuhan untuk membawa damai bagi orang di sekitar kita. Kita tidak boleh mengadu domba dengan perkataan yang tidak bijaksana.


Mari kita berlaku dan berkata yang baik agar orang lain mengalami damai sejahtera dalam dirinya dan memperdamaikan setiap orang.


Contohlah Tuhan Yesus yang memperdamaiakan kita dengan Allah, dan biarlah kita hidup di dalam Roh Kudus untuk dimampukan menjadi juru damai bagi orang lain.


Biarlah melalui kehidupan kita yang penuh damai dapat membuat orang lain mengalami damai sejahtera di dunia yang penuh perselisihan dan rasa iri hati ini.


Jika hidup kita penuh damai, maka mereka juga bisa mengalami kedamaian dari Tuhan melalui Injil yang kita beritakan.


2. Perasaan cemburu atau iri hati tidak dapat menerima kebaikan dengan bersyukur.


1 Samuel 19:9-11


9 Tetapi roh jahat yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.


10 Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.


11 Kemudian Saul mengirim orang-orang suruhan ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia pada waktu pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: "Jika engkau tidak dapat meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau akan dibunuh."


Daud melayani dan menjadi berkat bagi Saul bahkan ia ingin menenangkan hati Saul. Namun, Saul ingin membunuh Daud.


Saul menjadi seorang yang penuh rasa iri hati dan cemburu, karena Saul berpikir bahwa Daud lebih hebat dan orang lain lebih menyukai Daud daripada dirinya. Saul merasa terancam dengan keberadaan Daud.


Perbuatan baik Daud hanyalah sebuah kedengkian bagi Saul. Seseorang yang iri hati dan cemburu tidak akan bisa bersyukur atas kebaikan yang telah orang lain perbuat kepadanya.


Perasaan iri hati dan cemburu membuat apa yang telah Tuhan karuniakan kepada kita menjadi sia-sia. Perbuatan baik orang lain juga menjadi sia-sia karena kita tidak menerimanya dengan bersyukur.


Iri hati dan cemburu memperlemah dan membuat energi kita habis untuk sesuatu yang sebetulnya tidak perlu kita hadapi.


Mari kita belajar menjadi orang percaya yang tahu bersyukur kepada Tuhan untuk setiap kebaikan-Nya.


Seseorang yang bersyukur adalah orang yang lepas dari iri hati dan cemburu atas kelebihan dan keberhasilan orang.


Dia akan melihat dirinya sebagai seseorang yang diberkati Tuhan dan merasa Tuhan sudah sangat baik kepadanya.


Oleh karena itu, dia tidak perlu menguras energinya untuk merasa cemburu atau iri hati.

Marilah kita menjadi orang percaya yang tahu bersyukur dan sadar bahwa hidup ini adalah pemberian terbaik dari Tuhan.


Hiduplah dengan damai sejahtera Kristus maka kita akan sanggup untuk hidup dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, agar kita tidak terjerat dengan iri hati atau kecemburuan yang tidak beralasan.


Doakan dan renungkan


* Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya.


*Karena kita sudah mengalami damai sejahtera dari Tuhan Yesus, maukah Saudara menjadi pembawa damai seperti Yonatan?


Padamkan Panas Hati Dengan Damai SejahteraNya