Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 31 Juli 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 31 Juli 2022


1 Samuel 16:14-23

Daud di Istana Saul


Salah satu aspek dalam diri kita yang perlu kita waspadai adalah aspek emosi kita. Berapa banyak orang yang gagal secara emosi mengakibatkan gagalnya kehidupan mereka.


Marilah sebagai anak-anak Tuhan kita senantiasa menaruh emosi kita di dalam pimpinan Roh Kudus.


Dalam diri seorang manusia ada tiga bagian penting, yang pertama adalah pikiran, yang kedua adalah kehendak, dan yang ketiga adalah perasaan atau emosi.


Salah satu bagian yang sangat tidak stabil dalam diri kita adalah perasaan atau emosi, karena emosi atau perasaan itu bisa berubah begitu cepat dalam setiap saat.


Sebagai orang percaya kita harus bertumbuh dalam pikiran kita dan belajar menundukkan kehendak kita di bawah kuasa Roh Kudus.


Namun, kita tidak boleh lupa bahwa kita juga harus bertumbuh dalam penguasaan diri, terkait dengan perasaan dan emosi.


1 Samuel 16:14-23


14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.


15 Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;


16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."


17 Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."


18 Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."


19 Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu."


20 Lalu Isai mengambil seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah itu kepada Saul dengan perantaraan Daud, anaknya.


21 Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya.


22 Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."


23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.


Raja Saul adalah seorang raja yang telah ditolak oleh Tuhan, Tuhan berbicara kepadanya melalui Samuel dan sekarang dikisahkan bagaimana raja Saul diganggu oleh roh jahat.


Alkitab mencatat bahwa roh jahat itu dari Tuhan, maksudnya adalah roh jahat itu menganggu Saul seijin Tuhan, tidak bisa roh jahat itu bertindak sendirian.


Saul diganggu oleh roh jahat setelah Roh Allah meninggalkan dia.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Jangan memberi kesempatan pada iblis melalui kehidupanmu yang dijerat oleh dosa.


1 Samuel 16:14-16

14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.


15 Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;


16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."


Raja Saul telah ditinggalkan oleh Roh Allah karena dia tidak taat kepada Tuhan. Allah tidak akan memakai dia sebagai raja lagi dan hal itu diberitakan Samuel kepada Saul.


Kita tahu bahwa raja Saul menjadi tidak suka dengan apa yang dikatakan Samuel kepadanya.


Raja Saul tahu bahwa dia telah ditolak oleh Tuhan. Kisah hari ini mencatat bahwa Raja Saul diganggu oleh roh jahat, kenapa?


Pertama, karena Roh Allah sudah tidak tinggal di dalam dirinya. Kedua, karena raja Saul menjadi seorang yang penuh emosi dan emosinya terganggu dengan rasa marah.


Nanti dalam kisah-kisah selanjutnya kita melihat bahwa raja Saul seorang yang emosinya tidak stabil, hidupnya penuh gejolak emosi oleh dosa.


Emosi yang tidak stabil, emosi yang dikuasai oleh dosa, itu merupakan celah bagi si jahat untuk mengganggu seseorang.


Efesus 4:26-27

26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu


27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.


Mari kita waspada dan jangan bermain-main dengan emosi kita, emosi yang tidak stabil, yang dijerat oleh dosa, itu menjadi celah bagi iblis untuk menggangu dan menjerat kita.


Oleh karena itu, firman Tuhan berkata janganlah kamu marah sedemikian rupa sampai marahmu berlarut-larut sehingga kamu berbuat dosa, itulah kesempatan bagi iblis untuk menjerat kamu.


Raja Saul tidak pernah bertumbuh emosinya setelah dia ditolak oleh Tuhan, maka emosinya tidak stabil dan dia tetap di dalam emosi seperti itu. Dia menjadi orang yang selalu diganggu oleh roh jahat.


Oleh karena itu, mari kita bertumbuh secara emosi kita dengan kita belajar mentaati Tuhan, belajar menundukkan emosi kita di bawah pimpinan Roh Kudus.


Kita tahu bahwa salah satu buah Roh Kudus adalah penguasaan diri, tidak ada cara lain untuk mendewasakan rohani kita, kecuali kita hidup rohani, di bawah pimpinan Roh Kudus.


Menanggalkan manusia lama, belajar untuk hidup di dalam Roh Kudus, dengan demikian emosi kita menjadi emosi yang dewasa, tidak ada celah bagi si jahat untuk menyelusup untuk menjerat kita.


2. Hendaklah kehadiran kita membawa damai sejahtera bagi orang lain.


1 Samuel 16:23 & 18

23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.


18 Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."


Salah satu kepandaian dari raja Daud adalah main kecapi, dan Tuhan memakai talenta yang ada padanya.


Kita tahu alat musik adalah salah satu alat yang dipakai oleh Tuhan untuk menolong emosi seseorang, musik seperti apa yang kita dengar menentukan bagaimana perasaan kita.


Ada musik yang menolong kita menjadi tenang dan emosi menjadi stabil, itulah yang raja Daud lakukan ketika raja Saul sedang dikuasai roh jahat.


Saat raja Saul sedang dalam emosi yang tidak baik, maka Daud berada di hadapan Saul, dengan talentanya bermain kecapi dan menenangkan hatinya.


Namun, bukan itu saja, raja Saul bisa menjadi tenang karena Tuhan menyertai Daud untuk dipakai menjadi berkat bagi Saul.


Kehadiran orang percaya di hadapan banyak orang, di pelbagai kesempatan, seharusnya bisa menjadi seperti Daud yang memberikan damai sejahtera bagi orang lain.


Baik dengan talenta, tutur kata, kemampuan, apa yang kita punya, kehadiran, tata krama, tindak tanduk kita, tapi lebih daripada itu karena Roh Kudus ada di dalam kita.


Ketika Roh Kudus ada di dalam kita, kita bisa membawa damai sejahtera bagi orang lain, bukankah Kerajaan Allah salah satunya adalah damai sejahtera.


Mari kita instropeksi diri, apakah kehadiran kita di keluarga, kantor, kampus, masyarakat, gereja, dimana pun kita berada, kita sungguh-sungguh membawa damai sejahtera bagi mereka semua?


Seorang percaya harus menjadi orang yang membawa damai sejahtera, karena raja damai, Yesus Kristus telah hadir di hati kita.


Ketika kita mengijinkan Dia bekerja, maka kehadiran kita memberikan dampak damai sejahtera bagi orang lain.


Tuhan bisa pakai talenta, tutur kata, tindak tanduk, tata krama kita untuk menjadi berkat damai sejahtera dan disertai oleh kuasa Tuhan.


Jadilah orang percaya seperti ini sehingga dimanapun Anda berada, Anda menjadi berkat Tuhan yang sungguh bagi orang lain.


Doakan dan renungkan.


* Setiap kali roh jahat hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.


* Orang percaya harus membawa damai sejahtera, karena Yesus Kristus sang Raja Damai telah hadir di hati orang percaya.


DamaiNya Selalu Ada Untuk Dibagikan