Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 27 Juli 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku 

RENUNGAN HARIAN 

GKY MANGGA BESAR 

Rabu, 27 Juli 2022 


1 Samuel 14:1-23

Kepahlawanan Yonatan.


Kita sebagai orang percaya harus melangkah dengan iman. Melangkah dengan iman adalah melangkah dengan kepekaan akan pimpinan Tuhan.


Apa makna dari beriman dalam menghadapi tantangan hidup? Ada banyak persepsi mengenai beriman kepada Tuhan.


Namun ada yang berpikir bahwa beriman kepada Tuhan berarti hanya menunggu Tuhan untuk turun tangan.


Mereka berpikir bahwa beriman kepada Tuhan berarti kita tidak perlu berbuat apa-apa, seperti jika sakit tidak perlu berobat.


Apakah itu yang disebut dengan beriman kepada Tuhan? Apakah yang Alkitab ajarkan mengenai beriman kepada Tuhan?


1 Samuel 14:1-23


1 Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana." Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.


2 Adapun Saul duduk di ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.


3 Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo, dialah yang memakai baju efod pada waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu.


4 Di antara pelintasan-pelintasan bukit, yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah pasukan pengawal orang Filistin, ada ujung bukit batu di sebelah sini dan ada ujung bukit batu di sebelah sana: yang satu bernama Bozes, yang lain bernama Sene.


5 Ujung yang satu berdiri di sebelah utara di tentangan Mikhmas, yang lain di sebelah selatan di tentangan Geba.


6 Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."


7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat."


8 Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka.


9 Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,


10 tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita."


11 Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi."


12 Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: "Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."


13 Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.


14 Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.


15 Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.


16 Ketika peninjau-peninjau Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu — dan sesungguhnya, orang ramai seperti ombak berjalan ke sana ke mari --


17 berkatalah Saul kepada tentara yang bersama-sama dengan dia itu: "Periksalah barisan dan lihatlah siapa yang pergi dari pada kita." Mereka memeriksa barisan, dan ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.


18 Lalu kata Saul kepada Ahia: "Bawalah baju efod ke mari." Karena pada waktu itu dialah yang memakai baju efod di antara orang Israel.


19 Tetapi sedang Saul berbicara kepada imam itu, maka kian lama kian bertambahlah keributan di perkemahan orang Filistin, sehingga Saul berkata pula kepada imam itu: "Biarlah!"


20 Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar.


21 Lagipula orang-orang Ibrani yang telah lama tinggal pada orang Filistin dan yang telah ikut maju dalam tentara mereka, mereka juga berbalik untuk bergabung dengan orang-orang Israel yang ada bersama-sama dengan Saul dan Yonatan.


22 Bahkan, ketika semua orang Israel yang telah bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang Filistin telah lari, orang-orang itu pun bergabung dengan mereka dalam pertempuran.


23 Demikianlah TUHAN menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran itu meluas sampai lewat Bet-Awen.


Yonatan, putra daripada raja Saul berinisiatif masuk ke daerah orang Filistin bersama dengan pembawa senjata, bujangnya.


Inisiatif dari Yonatan ini berbuah manis, karena dengan itu dia mengalahkan orang-orang Filistin. Alkitab mencatat bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan orang-orang Israel ini.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Melangkahlah dengan iman kita kepada Tuhan.


1 Samuel 14:1-2,6-10

1 Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana." Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.


2 Adapun Saul duduk di ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.


6 Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."


7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat."


8 Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka.


9 Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,


10 tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita."


Beriman kepada Tuhan bukan berarti kita tidak punya inisiatif, tidak punya rencana, atau tidak mempunyai tindakan-tindakan yang perlu untuk kita kerjakan.


Yonatan mengambil inisiatif bersama bujangnya untuk mendekati para pengawal orang-orang Filistin. Dia mendekati para pengawal orang-orang Filistin dengan iman.


Dia berkata bahwa bagi Tuhan tidak ada yang sukar, baik dengan pasukan besar atau pasukan kecil. Kalau Tuhan ingin memenangkan peperangan, Dia pasti memenangkannya.


Yonatan melangkah dengan iman, karena dia tidak melakukannya dengan emosi semata, dia meminta pimpinan Tuhan.


Jika para pengawal itu melihat mereka dan meminta mereka untuk berhenti dan kami akan mencapai engkau. Ini adalah tanda bahwa Tuhan tidak ingin kita melawan mereka.


Jika para pengawal daripada orang Filistin berkata: “Mari datanglah kemari.” Maka Yonatan berkata: “Inilah tanda yang Tuhan berikan kepada kita, bahwa kita akan memenangkan peperangan dengan mereka.”


Ketika kita beriman kepada Tuhan itu tidak berarti kita tidak mempunyai rencana, inisiatif, atau tidak berbuat apa-apa.


Ketika kita berkata: “Saya beriman kepada Tuhan.” Mari tunjukkan di dalam langkah-langkah yang nyata dan kepekaan kepada pimpinan Tuhan karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.


Tokoh-tokoh di dalam Alkitab beriman kepada Tuhan. Mereka melakukan perencanaan, mereka melangkah dan bertindak di dalam kehidupan. Kita melihat bagaimana Tuhan memimpin langkah-langkah mereka.


Marilah kita melangkah dengan iman, yaitu percaya bahwa Tuhan akan memimpin kita di dalam perjalanan hidup dan pimpinannya tidak pernah salah.


2. Tuhan dapat bekerja tanpa jasa manusia.


1 Samuel 14:16&20

16 Ketika peninjau-peninjau Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu — dan sesungguhnya, orang ramai seperti ombak berjalan ke sana ke mari --


20 Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar.


Raja Saul sangat heran akan terjadinya keramaian di tengah-tengah orang Filistin. Awalnya, raja Saul membiarkannya.


Kemudian, raja Saul mulai mengumpulkan rakyat dan melihat apa yang terjadi. Terjadi kekacauan diantara orang-orang Filistin, mereka saling membunuh satu sama lain.


Alkitab mengatakan bahwa Tuhanlah yang berperang bagi umat-Nya. Kita sering berpikir bahwa kitalah yang berjasa kepada Tuhan dalam memenangkan peperangan.


Perjanjian Lama beberapa kali menunjukkan kepada kita bahwa tanpa jasa kita, tetaplah Tuhan sendiri yang berperang bagi umat-Nya.


Dalam menghadapi kehidupan, tetaplah percaya walaupun kita merasa tidak sanggup ingatlah bahwa Tuhan sanggup.


Walau terlihat mustahil, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kita bisa kalah dalam pergumulan, tetapi Tuhan tidak pernah kalah.


Kita tidak boleh berpikir bahwa kita yang membantu Tuhan, sebab Tuhanlah yang sedang membantu kita. Jika kita tidak mampu, Tuhan dapat bekerja dengan cara-Nya sendiri.


Berbahagialah kita yang tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi mengandalkan Tuhan. Kita tidak mengandalkan hikmat sendiri, tetapi mengandalkan hikmat Tuhan.


Tidak mengandalkan cara sendiri, tetapi percaya kepada caranya Tuhan.


Kita mau taat kepada pimpinan Tuhan. Orang beriman adalah orang yang berinisiatif melakukan apa yang Tuhan mau, dengan kepekaan akan pimpinan Tuhan dalam hidupnya.


Apa yang dikerjakan adalah hal yang diinginkan Tuhan, bukan karena kemampuannya melainkan karena kuasa Tuhan. Itulah orang beriman.


Doakan dan renungkan.


* Apakah yang dimaksud dengan beriman kepada Tuhan? Apakah yang Alkitab ajarkan?


* Orang beriman adalah orang yang berinisiatif melakukan apa yang Tuhan mau, dengan kepekaan akan pimpinan Tuhan dalam hidupnya.


IMAN=Inisiatif Melakukan ArahanNya