Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 26 Juli 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 26 Juli 2022


1 Samuel 13

Ketidaktaatan Saul Waktu Orang Filistin Datang


Kita berterima kasih kepada Tuhan karena Dia bukan hanya mau memakai kita, tetapi Dia mengubah hidup kita, sehingga melalui kehidupan kita menyatakan keindahan Tuhan.


Itu adalah sebuah kesaksian yang luar biasa, sebab pergumulan manusia bukanlah pergumulan yang di luar dirinya, tetapi yang di dalam dirinya sendiri. Di dalam Yesus, Tuhan sanggup mengubah kehidupan kita.


Apakah yang lebih penting dalam menilai seseorang? Ketaatan atau keterampilan? Ketika berbicara ketaatan, itu berbicara tentang karakter atau tentang siapa dia. Kalau berbicara tentang keterampilan, itu adalah kemampuan, yaitu apa yang dapat dia lakukan.


Kedua-duanya adalah hal yang penting, tetapi jikalau seseorang tidak mempunyai karakter yang baik, maka seluruh kemampuannya dapat menjadi sia-sia.


Yang menjadi dasar yang sangat penting bagi seseorang itu bukan keterampilan, tetapi ketaatan, karena ketaatan itu pembentukan yang membutuhkan waktu dan ujian sehingga orang itu terbukti adalah seorang yang taat.


1 Samuel 13


1 Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel.


2 Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya.


3 Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya."


4 Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal.


5 Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen.


6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;


7 malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.


8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.


9 Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.


10 Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.


11 Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,


12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."


13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.


14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."


15 Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus orang banyaknya.


16 Saul dan Yonatan, anaknya, dan rakyat yang ada bersama-sama dengan mereka, tinggal di Geba-Benyamin, sedang orang Filistin berkemah di Mikhmas.


17 Maka keluarlah orang-orang penjarah dari perkemahan orang Filistin dalam tiga gerombolan: gerombolan yang satu mengambil jalan ke Ofra, ke daerah Syual;


18 gerombolan yang kedua mengambil jalan ke Bet-Horon, dan gerombolan yang satu lagi mengambil jalan ke perbatasan yang menghadap ke lembah Zeboim arah ke padang gurun.


19 Seorang tukang besi tidak terdapat di seluruh negeri Israel, sebab orang Filistin berkata: "Jangan-jangan orang Ibrani membuat pedang atau tombak."


20 Jadi semua orang Israel harus pergi kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya atau aritnya masing-masing --


21 adapun bayarannya ialah dua pertiga syikal untuk mata bajak dan beliung, dan sepertiga syikal untuk mengasah kapak dan untuk memasang kusa --


22 sehingga pada hari pertempuran itu sebilah pedang atau lembing pun tidak terdapat pada seluruh rakyat yang ada bersama Saul dan Yonatan. Tetapi Saul dan Yonatan, anaknya itu, masih mempunyainya.


23 Dan suatu pasukan pengawal orang Filistin telah keluar ke pelintasan gunung di Mikhmas.


Saul sudah menjadi raja. Tibalah tantangan yang harus dia hadapi. Tantangan ini adalah dari bangsa Filistin yang tidak rela teman-temannya di Geba dikalahkan oleh Yonatan.


Namun, apakah sebenarnya tantangan Saul yang terbesar saat menjadi raja? Dirinya sendiri, bukan musuh-musuhnya.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Kemenangan hidup sebagai orang percaya tidak boleh membuat kita menjadi tidak berjaga-jaga.

1 Samuel 13:3-5

3 Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya."


4 Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal.


5 Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen.

Mengalami kemenangan pastilah ada kegembiraan di dalam hati seseorang. Demikian juga Yonatan yang telah mengalahkan orang-orang Filistin di Geba.


Itu membuat sukacita yang besar bagi Yonatan, termasuk juga Saul, ketika dia mendengar itu dia bersukacita dan dia ingin bangsa Israel mendengar bahwa dia telah mengalahkan orang Filistin di Geba melalui Yonatan.


Saul mengumpulkan rakyat itu, termasuk orang-orang Filistin yang telah mendengar teman-temannya di Geba. Mereka mengumpulkan pasukannya yang lebih besar untuk melawan orang Israel.


Firman Tuhan mengingatkan kita, sebagai orang percaya ketika mengalami kemenangan dalam hidup kita, kita tidak boleh tidak berjaga-jaga karena tantangan dan cobaan akan terus kita hadapi.


Lukas 4:13

Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Ini adalah kisah Tuhan Yesus dicobai setelah berpuasa 40 hari. Yesus menang, tetapi iblis tidak pernah mengakhiri pencobaan. Dia menunggu waktu yang tepat.


1 Petrus 5:8

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.


Oleh karena itu, marilah kita menjadi orang percaya yang selalu berjaga-jaga. Ketika kita mengalami kemenangan dan keberhasilan, kita perlu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan.


Tetapi janganlah kita tidak berjaga-jaga, karena iblis mencari waktu yang tepat untuk menjatuhkan kita.


Mari kita pelihara hidup dekat dengan Tuhan. Kita hidup dekat dengan firman Tuhan. Kita hidup dipimpin oleh Roh kudus. Hidup Itulah berjaga-jaga!


2. Ujian Tuhan bagi kita adalah apakah kita taat sepenuhnya kepada Tuhan; pencobaan si jahat adalah agar kita tidak menaati Tuhan.


1 Samuel 13:13-14

13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.


14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."


Ketika bangsa Israel berhadapan dengan musuhnya, pasukan Filistin yang sangat kuat dan besar itu, Saul menantikan Samuel untuk membawa korban kepada Tuhan.


Namun, yang terjadi rakyat sudah mulai berserakan karena Filistin akan siap menyerang.


Saul mengambil langkah yang keliru, yaitu dia membawa korban sendiri. Raja Saul tidak boleh membawa korban kepada Tuhan. Hanya boleh dilakukan oleh imam yaitu Samuel.


Ketika Samuel datang dan tahu bahwa Saul berbuat itu, dia berkata, “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, …”


Ketika Saul menunggu Samuel tidak datang membawa korban bagi Tuhan, Saul menunjukkan bahwa dia tidak percaya kepada Tuhan.


Dia lebih percaya kepada bangsa Israel yang berserakan dan lebih percaya kepada musuhnya. Saul tidak taat sepenuhnya kepada apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.


Ujian yang terutama dan mendasar bagi seorang Saul adalah ketaatan. Demikian juga dengan kita.


Ujian terhadap iman kita yang Tuhan berikan dengan pelbagai pengalaman hidup, baik senang maupun susah, berhasil atau gagal, adalah ujian ketaatan.


Apakah dalam keberhasilan atau kegagalan kita tetap taat? Apakah dalam kekayaan atau kekurangan kita tetap taat?


Ketaatan adalah ujian yang Tuhan berikan kepada umat-Nya. Kita menyaksikan sejak awal, Tuhan telah menetapkan ketaatan adalah hal yang penting dalam kehidupan kita.


Dimulai dari Adam lalu Kain yang tidak taat, lalu Nuh yang taat. Abraham, Yusuf, Musa dan Yosua yang taat. Samuel juga taat. Tapi Saul gagal menjadi orang yang taat.


Musuh yang terbesar dalam kehidupan orang percaya bukanlah di luar kita, tetapi diri kita sendiri.


Apakah kita mau taat sepenuhnya kepada Tuhan, meskipun hal itu mungkin sulit kita mengerti? Atau dalam pemandangan kita sepertinya itu merugikan kita? Atau bahkan akan mencelakakan kita?


Itulah ujian yang Tuhan berikan kepada kita. Biarlah kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan menaati-Nya.


Doakan dan renungkan


* Musuh terbesar dalam kehidupan orang percaya bukanlah dari luar, tetapi dari diri sendiri.


*Apakah dalam keberhasilan atau kegagalan, kita tetap taat? Apakah dalam kekayaan atau kekurangan, kita tetap taat?


Ujian : Ketaatan

Peserta: Semua Orang Percaya