Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Selasa, 19 Juli 2022
1 Samuel 6
Tabut Dikembalikan Kepada Orang Israel.
Kita bersyukur kepada Tuhan! Sebagai orang percaya, kita bukan saja mengenal Tuhan tetapi lebih daripada itu, Tuhan mengenal kita sebagai milik-Nya. Itu sebuah jaminan yang pasti dalam kehidupan kita.
Pernah mendengar kata “kemenangan semu”? Yang dimaksud adalah kemenangan yang bukan sesungguhnya. Ketika seseorang berbuat jahat dan tidak ada yang dapat menjeratnya, orang itu akan merasa dia menjadi orang yang menang. Inilah kemenangan semu, karena Tuhan melihat dan Tuhan tidak akan membiarkan.
Kita tidak pernah boleh berpikir ketika orang berbuat jahat atau berbuat semaunya dalam dosa, atau menghujat nama Tuhan, dia akan lepas dari tangan Tuhan yang menekan dia. Tidak ada dosa yang tidak berada di bawah hukuman Allah.
Sebagai orang percaya, kita hadir di tengah dunia ini bukan bertugas untuk menghakimi orang, tetapi kita dipanggil Tuhan menjadi saksi Kristus sehingga orang-orang yang dijerat oleh dosa, boleh dilepaskan oleh kuasa dari darah Tuhan Yesus.
Inilah yang Tuhan inginkan dari kita, supaya banyak orang boleh menjadi milik Kristus, dilepaskan dari kuasa di jahat, sehingga membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
1 Samuel 6
1 Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin,
2 maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya."
3 Lalu kata mereka: "Apabila kamu mengantarkan tabut Allah Israel itu, maka janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa, melainkan haruslah kamu membayar tebusan salah kepada-Nya; maka kamu akan menjadi sembuh dan kamu akan mengetahui, mengapa tangan-Nya tidak undur dari padamu."
4 Sesudah itu bertanyalah mereka: "Apakah tebusan salah yang harus kami bayar kepada-Nya?" Jawab mereka: "Menurut jumlah raja-raja kota orang Filistin, lima borok emas dan lima tikus emas, sebab tulah yang sama menimpa kamu sekalian dan raja-raja kotamu.
5 Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat.
6 Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka?
7 Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk, pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi.
8 Kemudian ambillah tabut TUHAN, muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda emas, yang harus kamu bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu peti di sisinya. Dan biarkanlah tabut itu pergi.
9 Perhatikanlah: apabila tabut itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes, maka Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada kita."
10 Demikianlah diperbuat orang-orang itu. Mereka mengambil dua ekor lembu yang menyusui, dipasangnya pada kereta, tetapi anak-anaknya ditahan di rumah.
11 Mereka meletakkan tabut TUHAN ke atas kereta, juga peti berisi tikus-tikus emas dan gambar benjol-benjol mereka.
12 Lembu-lembu itu langsung mengikuti jalan yang ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja kota orang Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes.
13 Orang-orang Bet-Semes sedang menuai gandum di lembah. Ketika mereka mengangkat muka, maka tampaklah kepada mereka tabut itu, lalu bersukacitalah mereka melihatnya.
14 Kereta itu sampai ke ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, dan berhenti di sana. Di sana ada batu besar. Mereka membelah kayu kereta itu dan mereka mempersembahkan lembu-lembu sebagai korban bakaran kepada TUHAN.
15 Orang-orang suku Lewi menurunkan tabut TUHAN dengan peti yang ada di sebelahnya, yang di dalamnya ada benda-benda emas itu, lalu menaruhnya di atas batu besar itu, dan pada hari itu orang-orang Bet-Semes mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan kepada TUHAN.
16 Ketika kelima raja kota orang Filistin melihat hal itu, pulanglah mereka ke Ekron pada hari itu juga.
17 Inilah benjol-benjol emas yang dibayar orang Filistin kepada TUHAN sebagai tebusan salah: dari Asdod satu, dari Gaza satu, dari Askelon satu, dari Gat satu, dari Ekron satu;
18 lagi tikus-tikus emas menurut jumlah segala kota orang Filistin kepunyaan kelima raja kota itu, baik kota-kota yang berkubu maupun dusun-dusun sekitarnya; dan batu besar, yang di atasnya diletakkan mereka tabut TUHAN, di ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, adalah saksi sampai hari ini.
19 Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.
20 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"
21 Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."
Ketika kita mendengar kabar baik bahwa Tuhan menyertai kita, kita tidak boleh berpikir bahwa kitalah yang membawa Tuhan untuk menyertai kita, tetapi sebenarnya Tuhan sendirilah di dalam kedaulatan-Nya memilih untuk menyertai kita, karena Dia telah menebus kita dengan darah yang mahal, yaitu darah Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah yang membedakan secara hakiki antara orang percaya dengan dunia ini. Tuhan mengenal siapa milik-Nya.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Tuhan sendiri menunjukkan umat kepunyaan-Nya.
1 Samuel 6:12
Lembu-lembu itu langsung mengikuti jalan yang ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja kota orang Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes.
Daerah Bet-Semes adalah daerah yang terdekat dengan kota Filistin. Itu adalah kota orang Israel. Tabut perjanjian Allah ditaruh di atas kereta lalu digiring, dibawa oleh lembu-lembu. Raja-raja kota orang Filistin berjalan di belakang kereta mengikutinya, memberitahukan kepada kita bahwa kereta itu berjalan, dipimpin oleh lembu-lembu itu.
Namun, kereta yang dibawa oleh lembu-lembu itu tanpa dipengaruhi oleh orang, mengarah menuju kota Bet-Semes, tidak ke mana-mana. Di sini memberitahukan kita bahwa Tuhanlah yang berjalan yang membawa tabut itu kepada umat kepunyaan-Nya sendiri.
Di sini memberitahukan kepada kita bahwa:
1. Tuhan menunjukkan siapa umat-Nya dan siapa bukan umat-Nya.
2. Tuhan mengenal umat-Nya sendiri.
Yohanes 10:14
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Kisah Para Rasul 2:1-4a
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
Di sana ada begitu banyak orang, tetapi Roh Tuhan hanya hinggap kepada orang-orang percaya. Tuhan tahu siapa menjadi milik-Nya dan Tuhan menunjukkan siapa yang menjadi milik-Nya.
Kita mengenal Tuhan adalah berkat yang sangat besar, tetapi satu hal yang sangat penting adalah Tuhan mengenal siapa yang menjadi milik-Nya. Kita patut bersyukur kepada Tuhan bahwa Tuhan mengenal kita.
Kisah dari bagian firman Tuhan hari ini memberitahukan kita bahwa tabut perjanjian Allah kembali kepada umat Tuhan bukan karena dijemput oleh bangsa Israel, atau karena bangsa Israel merampas kembali, tetapi Tuhan sendiri yang menghajar orang-orang Filistin dan membawa tabut perjanjian Allah itu mengarah kepada Bet-Semes.
Bukan kita yang membela Tuhan, tetapi Tuhanlah yang membela umat-Nya. Bukan kita yang membawa Tuhan menyertai kita, tetapi Tuhanlah yang memilih untuk menyertai kita, karena Tuhan mengenal umat-Nya.
Di situlah kita bersyukur sebagai orang percaya, karena Yesus Kristus sudah mati untuk kita, menebus kita menjadi milik-Nya dan Dia mengenal domba-dombaNya. Itu sebuah jaminan keselamatan yang kekal dan pasti bahwa orang-orang percaya tidak akan binasa, melainkan mendapat hidup yang kekal.
2. Tiada seorang pun dapat tahan untuk memandang kekudusan Tuhan.
1 Samuel 6:19-20
19 Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.
20 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"
Bukankah orang-orang Bet-Semes itu bersukacita dengan kedatangan tabut Allah ke kota mereka? Bukankah mereka membawa korban kepada Tuhan? Namun, ketika mereka melihat, memandang ke dalam tabut perjanjian Allah itu, yaitu memandang kekudusan Tuhan, mereka menjadi binasa.
Jangan pernah kita meremehkan kekudusan Allah! Jangan pernah kita berpikir bahwa kita mempunyai jasa sehingga kita layak untuk memandang kekudusan Allah.
Siapakah manusia orang berdosa boleh masuk ke sorga sehingga berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan? Sedangkan Alkitab memberitahukan kita, ketika orang-orang Bet-Semes melihat ke dalam tabut perjanjian Allah, melihat kekudusan Allah yang tidak boleh mereka lihat, mereka binasa. Artinya, tidak seorang pun di dunia ini, karena korban persembahannya, atau pun karena mereka senang dengan tabut perjanjian Allah, yang layak untuk melihat kekudusan Allah.
Alkitab memberitahukan, hanya ada satu cara kita bisa melihat kekudusan Allah, yaitu ketika kita dibasuh oleh darah anak domba Allah. Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri dan Dia datang ke dalam dunia untuk menyatakan Allah kepada kita. Dia ada di tengah-tengah kita untuk menyatakan kemuliaan Allah.
Ketika kita berbicara tabut perjanjian Allah, di atas tabut itu ada tutup pendamaian. Di atas tutup pendamaian itu ada kerub yang sujud menyembah.
Orang Israel tidak boleh melihat ke dalam tabut perjanjian Allah. Tutup pendamaian itulah yang menyelamatkan orang Israel ketika mereka ingin melihat ke dalam tabut itu. Tutup pendamaian itu adalah korban Yesus Kristus di atas kayu salib.
Kristus menjadi tutup pendamaian bagi seluruh dosa-dosa kita. Jika kita memandang kepada Kristus, memandang kepada kekudusan Allah, karena Dia adalah tutup pendamaian, maka kita tidak binasa. Oleh karena itu, sebagai orang percaya kita bisa masuk ke dalam hadirat Tuhan. Kita bisa masuk ke sorga, memandang muka Allah kita.
Jangan kita menganggap remeh karya Kristus di atas kayu salib untuk kita! Jangan kita anggap remeh kekudusan Tuhan, karena tidak ada seorang pun sanggup bertahan ketika berjumpa dengan kekudusan Tuhan tanpa ada tutup pendamaian, yaitu korban Kristus di atas kayu salib.
Oleh karena itu, kita bersyukur kepada Tuhan. Dengan kisah ini, kita tahu betapa berharganya kasih karunia Tuhan kepada kita, sehingga kita boleh melihat kemuliaan Tuhan. Satu kali nanti kita bisa berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan, di dalam kekudusan-Nya.
Doakan dan renungkan.
* Kita bersyukur karena Tuhan sudah memilih kita menjadi milik-Nya. Dia mengenal setiap kita.
* Satu-satunya jalan agar kita pada akhirnya bisa berjumpa dengan Tuhan di dalam kekudusan-Nya hanyalah melalui Yesus Kristus.
Kristus tutup pendamaian manusia.