Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 24 Febuari 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN GKY MANGGA BESAR
Rabu, 24 Febuari 2021

Matius 21: 23-27
Pertanyaan Mengenai Kuasa Yesus

Hidup kita dipengaruhi oleh
tingkah laku kita sehari hari.
Tetapi apa yang kita lakukan
sangat dipengaruhi oleh hati kita.

Jaga hatimu supaya hidupmu
dapat memuliakan Tuhan

Bagaimana hati kita
terhadap seseorang,
begitulah perlakuan kita
pada orang tersebut.

Ketika kita menyukai seseorang,
akan sangat mudah untuk kita
memahami perkataan dan perbuatannya.
Ketika kita tidak menyukai seseorang,
menjadi sangat sulit untuk memahami
dan seringkali terjadi salah paham.

Dimana rahasianya?
Rahasianya ada pada hati kita.
Bagaimana hati kita terhadap
seseorang, begitulah cara
kita mendengar orang tersebut.

Bagaimana kondisi hati kita,
sangat mempengaruhi logika
yang jalan dalam pikiran kita.

Matius 21:23-27

23. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah,
dan ketika Ia mengajar di situ,
datanglah imam-imam kepala serta
tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya,
dan bertanya: "Dengan kuasa manakah
Engkau melakukan hal-hal itu?
Dan siapakah yang memberikan
kuasa itu kepada-Mu?"

24. Jawab Yesus kepada mereka:
"Aku juga akan mengajukan
satu pertanyaan kepadamu dan jikalau
kamu memberi jawabnya kepada-Ku,
Aku akan mengatakan juga
kepadamu dengan kuasa manakah
Aku melakukan hal-hal itu.

25. Dari manakah baptisan Yohanes?
Dari sorga atau dari manusia?"
Mereka memperbincangkannya
di antara mereka, dan berkata:
"Jikalau kita katakan: Dari sorga,
Ia akan berkata kepada kita:
Kalau begitu, mengapakah
kamu tidak percaya kepadanya?

26. Tetapi jikalau kita katakan:
Dari manusia, kita takut
kepada orang banyak,
sebab semua orang menganggap
Yohanes ini nabi."

27.Lalu mereka menjawab Yesus:
"Kami tidak tahu."
Dan Yesuspun berkata
kepada mereka: "Jika demikian,
Aku juga tidak mengatakan kepadamu
dengan kuasa manakah
Aku melakukan hal-hal itu."

Pelayanan Yesus di dunia ini
sangat banyak sekali.
Yesus menolong banyak orang,

menyembuhkan yang sakit,

mengusir setan,

memberi makan banyak orang,

dan membersihkan Bait Suci.

Yesus masuk ke Bait Allah

dan mengajar di sana.

Lalu datanglah para imam kepala

dan para tua tua.

Mereka tidak menyukai Yesus.

Mereka bertanya,

"Dengan kuasa mana kah

Engkau melakukan hal hal itu?"

"Dan siapakah yang memberikan

Kuasa itu kepadaMu?"

Pertanyaan itu lahir dari sebuah
ketidak percayaan dan ketidaksukaan.
Bagaimana respon Yesus untuk
menjawab pertanyaan tersebut?

Pesan bagi kita di hari ini

1. Kuasa dan Otoritas Yesus
sangat menonjol sekali.

Sesungguhnya para Imam dan
penatua sangat familiar dengan
Kitab Perjanjian Lama.
Mereka melihat begitu
banyak Kuasa yang
Yesus lakukan.

Kalau mereka percaya
pada Kitab Suci, mereka
harus percaya bahwa
Yesus adalah Mesias.

Tidak ada seorangpun
yang melakukan mujizat
dengan Kuasa begitu besar
dan Otoritas yang begitu tinggi
selain Tuhan Yesus.

Dalam Kitab Injil, banyak sekali
mujizat yang Yesus lakukan
dengan Kuasa dan Otoritas Allah.

Kitab Injil memberitahukan
bahwa Yesus adalah
Kristus itu sendiri,
Dialah Messias yang
dijanjikan dalam Perjanjian Lama
supaya kita boleh mengalami
Kuasa keselamatan yang telah
Ia lakukan di atas kayu salib,
dengan mencurahkan darahNya
untuk orang orang berdosa.

Janganlah kita menjadi ragu.
Mari kita diteguhkan oleh Firman Tuhan
dan oleh perbuatan Tuhan Yesus

2. Jauhkan kemunafikan karena
kemunafikan menjauhkan kita
dari Kebenaran

Para Imam kepala dan
para tua tua bertanya
kepada Yesus bukan karena
mereka ingin tahu jawaban
yang benar.
Pertanyaan mereka sebenarnya
siap untuk menghakimi dan
siap untuk menolak.

Jika Yesus menjawab,
"Dengan Kuasa Allah,"
maka mereka akan mengatakan
bahwa Yesus menghujat Allah.

Jika Yesus menjawab,
"Dengan Kuasa manusia,"
maka mereka akan berkata,
"Kami tidak memberikan
otoritas kepadaMu."


Kedua jawaban tersebut
adalah jebakan untuk
mencelakakan Yesus.

Mereka begitu munafik
dengan pertanyaan mereka.
Mereka bertanya tidak
dengan tulus hati.

Orang orang seperti ini
jauh dari kebenaran.
Mereka tidak dapat
mengenal kebenaran.

Janganlah kita menjadi
orang yang munafik.
Lain di mulut, lain dihati,
dan tidak tulus kepada Tuhan.


Ketika kita bersikap munafik,
kita tidak akan bisa
mengenali Kebenaran.
Mata hati kita tertutup oleh dosa.
Iman kita tidak bisa diteguhkan.

Tinggalkan kemunafikan!
Marilah menjadi orang
yang tulus di hadapan Tuhan
sehingga kita boleh
mengenal kebenaran.


Karena melalui kebenaran,
hidup kita dapat dimerdekakan,
sehingga hidup kita dapat
memuliakan Nama Tuhan.

3. Tuhan tidak dapat
dipermainkan oleh manusia


Tuhan Yesus tahu apa yang ada
di hati para Imam dan tua tua.
Yesus tidak menjawab
apa yang mereka tanyakan.

Yesus bertanya kepada mereka,
"Dengan Kuasa mana kah
Yohanes Pembaptis membaptis?"


Mereka menjawab," Tidak tahu."

Yesus berkata," Oleh karena itu
Aku tidak akan memberitahukan
dengan Kuasa manakah Aku
melakukan semua ini."


Ketika kita bertanya pada Tuhan,
jangan lupa kalau Tuhan tahu
apa yang ada dalam hati kita.
Tuhan yang Maha Tahu
tidak dapat dipermainkan oleh kita.

Ketika kita sungguh mau
melakukan kehendak Dia
dan sungguh mau
memohon pimpinanNya,
Tuhan pasti menunjukan
dan menolong kita.

Namun jika hati kita
tidak sungguh sungguh,
Tuhan tidak akan menjawab kita.

Mari dengan tulus
datang kepada Tuhan dan
bertanya pada Tuhan.
Tuhan pasti menjawab kita.

Doakan dan renungkan

• Hal apa yang membuatmu meragukan
Kuasa Tuhan dalam hidupmu?

• Adakah hal yang dapat menutup
mata hatimu dari kebenaran?
Berdoalah dengan tulus hati.
Hanya Kuasa dan Otoritas Kristus
yang dapat mematahkan belenggu dosa.

• Mari berdoa secara pribadi agar hati dan
pikiranmu dapat dijauhkan dari kemunafikan.

Kiranya Roh Kudus memampukan engkau
untuk menjaga ketulusan hatimu
sehingga kau dapat

sungguh sungguh datang pada Kristus.

Mari kita terus belajar dan bertumbuh dalam Kristus