Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 24 Juni 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Jumat, 24 Juni 2022


Roma 11:11-24

Israel tersandung, bangsa-bangsa lain selamat.


Kedaulatan Tuhan dan kuasa Tuhan itulah yang menjadi sandaran kita.


Tuhan yang merencanakan, maka Dia juga yang akan menggenapinya.


Ketika kita hidup dalam rancangan Tuhan, kita akan menyaksikan betapa ajaibnya Tuhan kita.


Marilah sebagai orang percaya kita hidup dalam rancangan-Nya, agar mata rohani kita melihat dan menyaksikan keajaiban Tuhan.


Mungkin pernah terlintas pertanyaan seperti ini di dalam hati kita: “Jika keselamatan hanya ada di dalam Kristus, maka bagaimana dengan mereka yang berada di tempat yang terpencil dan tidak pernah mendengarkan Injil?”


Pertanyaan ini muncul sebagai asumsi bahwa ada yang belum pernah mendengar Injil.


Keselamatan adalah anugerah Tuhan. Karya Tuhan semata-mata termasuk proses bagaimana orang diselamatkan, itupun dalam rancangan Tuhan.


Tuhan memang memakai orang-orang percaya sebagai saksi Kristus, tetapi Ia juga dapat bekerja melampaui kegagalan kita dalam memberitakan Injil.


Contohnya, Rasul Paulus yang dahulu bernama Saulus. Seorang Farisi, orang Yahudi yang membenci orang Kristen.


Siapakah orang yang berani mengabarkan Injil seperti Saulus? Seharusnya dia adalah orang yang tidak pernah terjangkau, namun Tuhan Yesus sendiri yang langsung memberitakan Injil kepadanya serta menyelamatkannya.


Betapa terhormat yang kita apabila kita boleh mengambil bagian dalam memberitakan Injil kepada orang lain.


Roma 11:11-24


11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.


12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.


13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,


14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.


15 Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?


16 Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.


17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,


18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.


19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.


20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!


21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.


22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.


23 Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.


24 Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.


Setelah hadirnya komunitas baru pada waktu itu, yaitu gereja Tuhan melalui Injil Yesus Kristus.


Di dalam komunitas itu, terdapat orang-orang non-yahudi yang telah menjadi bagian orang-orang percaya dalam gereja Tuhan.


Bagaimana perjanjian Allah dengan bangsa Israel? Apakah Allah membatalkannya?

Tentu tidak.


Kegagalan Israel telah menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain, dan Tuhan akan memakai bangsa-bangsa lain menjadi berkat bagi Israel.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


  1. 1. Tuhan bekerja melampaui kegagalan.


Rencana keselamatan Tuhan pasti terlaksana, walaupun bangsa Israel telah gagal melaksanakan misinya. Tuhan bekerja melampaui kegagalan bangsa Israel.



Roma 11:11-15


11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.


12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.


13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,


14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.


15 Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?


Rencana Tuhan akan keselamatan tidak pernah gagal. Tuhan memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya, bukan semata-mata untuk Israel melainkan agar Israel menjadi kesaksian bagi seluruh bangsa-bangsa lain.


Tuhan mempercayakan Firman Allah dan Injil kepada bangsa Israel, karena melalui orang-orang Yahudi maka diturunkan Mesias supaya bangsa Israel menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini.


Oleh karena itu, Yesus Kristus datang pertama-tama memberitakan Injil di tengah-tengah bangsa Yahudi. Ketika bangsa Yahudi menolak Dia, maka Injil diberitakan kepada bangsa-bangsa lain.


Ada beberapa orang Yahudi yang menjadi murid Yesus dan mulai memberitakan Injil kepada orang-orang non-yahudi.


Apakah Tuhan meninggalkan orang Israel? Tidak. Firman Tuhan berkata bahwa bangsa Israel dipilih Tuhan agar menjadi berkat bagi orang lain, tetapi ketika bangsa Israel menolak Yesus Kristus maka Injil sampai kepada bangsa-bangsa lain.


Melalui bangsa-bangsa lain Injil akan kembali kepada bangsa-bangsa Yahudi agar merekapun boleh diselamatkan.


Tuhan mempunyai rencana akan keselamatan. Tuhan mempunyai rancangan yang indah mengenai bagaimana keselamatan itu bisa terjadi, sampai kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Kegagalan manusia tidak dapat membendung rencana Tuhan.


Tuhan tidak tergantung kepada kekuatan dan kesetiaan manusia.


Tuhan tetap setia meskipun kita tidak setia. Tuhan tetap menjalankan rencana-Nya meskipun kita menolak-Nya.


Betapa bahagianya kita ketika kita tidak menolak rencana Tuhan, melainkan terlibat dalam rencana Tuhan ketika Tuhan mempercayakan Injil itu kepada kita.


Tuhan yang merencanakan, Dia yang tahu bagaimana menggenapkan rencana-Nya.


Kita seringkali menjadi orang yang gagal hidup dalam rencana Tuhan. Oleh karena itu, percayalah kepada-Nya yang tidak pernah gagal dalam setiap rancangan-Nya.


  1. 2. Tuhan yang memilih dan memanggil kita.


Kita harus mawas diri agar tidak menjadi sombong dan lupa bahwa keselamatan kita karena semata-mata anugerah Allah yang telah memilih dan memanggil kita.


Roma 11:18-20


18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.


19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.


20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!


Kita harus mawas diri, karena Tuhan tidak menyukai orang percaya yang sombong, lalu menggangap remeh, rendah orang-orang yang diselamatkan.


Menghina orang-orang yang jatuh dalam dosa, dan menyepelekan orang-orang yang tidak mengenal Yesus Kristus.


Firman Tuhan berkata hendaklah engkau mawas diri.


Rasul Paulus sedang berbicara kepada orang-orang percaya non-Yahudi supaya mereka tidak membesarkan diri menghina orang-orang Yahudi.


Melalui orang Yahudi janji Tuhan diberikan, dan Yesus Kristus juga dari orang Yahudi.


Sebagai orang percaya yang menerima anugerah Tuhan, sikap kita yang benar kepada Tuhan dan sesama adalah merendahkan diri, melayani orang lain, tidak cepat menjadi hakimi/ menunjuk kesalahan/menghina orang lain.


Kita haruslah melayani mereka, karena kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, bukan karena kebaikan kita, bukan karena beribadah dengan tekun, melainkan dari pemberian Tuhan.


Ketika kita melihat begitu banyak orang yang jatuh dalam dosa, dan hidup dalam kebenerannya sendiri, marilah kita rendah hati untuk melayani, mengasihi, dan memberkati mereka.


Mungkin mereka menentang, tetapi anugerah Tuhan yang ajaib itu memampukan kita melayani mereka dan memberikan kabar baik dengan rendah hati, kasih, sukacita, dan melayani.


Itulah yang berkenan kepada Tuhan. Itulah orang-orang yang telah menerima anugerah Tuhan.


Jadilah orang percaya yang selalu mawas diri dan selalu berjaga-jaga, supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena iblis itu sangat licik.


Dia siap menjatuhkan orang percaya dengan kesombongan yang tidak perlu.


Kesadaran, bahwa kita adalah orang yang menerima anugerah Tuhan akan menolong kita untuk selalu rendah hati kepada siapapun dan melayani mereka.


Doakan dan renungkan.


* Walau bangsa Israel gagal melaksanakan misinya. Mengapa rencana keselamatan Tuhan pasti terlaksana?


* Karena Tuhan maha sanggup, dan Ia bekerja melampaui kegagalan bangsa Israel.


Manusia Bisa Gagal, Tuhan tidak!