Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 23 Juni 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 23 Juni 2022


Roma 11:1-10

Sisa Israel.


Salah satu ujian akan iman kita adalah ketika Tuhan memberikan janji-janji-Nya kepada kita.


Tuhan mengetahui apakah kita percaya atau tidak kepada-Nya. Janji Tuhan adalah janji-janji yang sangat indah. Namun, kita tahu bahwa kita tidak mudah untuk mempercayai janji-Nya.


Manusia tidak mudah mempercayai janji Tuhan. Hal ini sangat terbukti, karena manusia hanya memahami Tuhan menggenapi janji-Nya dengan pikirannya sendiri dan tidak sesuai dengan hikmat Tuhan.


Ketika janji Tuhan tidak kunjung nyata sesuai dengan cara pikir kita, maka kita berpendapat bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya.


Manusia tidak mudah untuk percaya kepada kasih karunia Tuhan.


Ada banyak manusia yang percaya Allah ada dan mereka menyebut tentang anugerah dan kasih karunia.


Namun, yang mereka sebut dengan anugerah dan kasih karunia itu sebetulnya bukan anugerah atau kasih karunia.


Jikalau manusia mau percaya kepada kasih karunia-Nya, maka kita harus mengakui bahwa manusia tidak sanggup menyelamatkan diri-Nya sendiri.


Semuanya itu adalah pemberian Tuhan dan gratis. Ketika mereka diperhadapkan dengan hal itu manusia selalu berkata: “Apakah begitu mudah untuk diselamatkan oleh Tuhan?”


Roma 11:1-10


1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.


2 Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:


3 ”Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.”


4 Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? ”Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal.”


5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.


6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.


7 Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya,


8 seperti ada tertulis: ”Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.”


9 Dan Daud berkata: ”Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.


10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk.”


Kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali pada 2.000 tahun yang lalu, datang sebagai Juruselamat.


Meskipun Yesus Kristus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama, namun bangsa Yahudi tidak mempercayai-Nya.


Walaupun bangsa Yahudi tidak percaya, tetapi Injil tetap tersebar ke seluruh dunia dan banyak sekali orang-orang non-yahudi yang percaya dan diselamatkan.


Bagaimana dengan orang-orang Israel ini? Apakah Tuhan meninggalkan mereka? Ataukah Tuhan membatalkan perjanjian dengan mereka? Mereka ini tertinggal dari Injil Yesus Kristus.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Sekali Tuhan berjanji, tak pernah diingkari.


Roma 11:1-4


1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.


2 Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:


3 ”Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.”


4 Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? ”Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal.”


Bagian firman Tuhan hari ini memberitahukan kepada kita, bahwa ketika Tuhan sekali berjanji maka Tuhan tidak pernah ingkari apa Dia janjikan.


Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk sejak zaman Musa. Namun, Tuhan yang berjanji kepada bangsa Israel adalah Tuhan yang selalu memegang janji-Nya.


Yang diselamatkan oleh Tuhan bukanlah seluruh bangsa Israel melainkan orang-orang yang dipilih oleh-Nya berdasarkan kasih karunia.


Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya bahwa orang Israel juga diselamatkan. Allah menyelamatkan mereka berdasarkan kasih karunia bukan berdasarkan usaha atau perbuatan dari bangsa Israel, tetapi karena pilihan kasih karunia Allah bagi mereka.


Itulah yang membuat kita sebagai orang percaya memiliki kepastian akan keselamatan.


Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus dilahirkan kembali di dalam Roh Kudus, maka sekali diselamatkan dia tetap diselamatkan karena Allah memegang perjanjian-Nya.


Allah yang berjanji tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.


Ketika kita menyadari bagaimana Allah menggenapi janji-Nya dalam Yesus Kristus, suatu janji yang sangat besar, suatu janji yang begitu lama dan Tuhan genapi.


Kita bisa percaya kepada seluruh janji dalam Alkitab kepada kita. Tuhan menggenapi janji-Nya dengan cara-Nya dan waktu-Nya sendiri, bukan dengan cara kita.


Dia tidak pernah tidak menggenapi janji-Nya.


2. Kasih karunia tidak pernah didapatkan dari jasa perbuatan kita.


Roma 11:5-10


5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.


6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.


7 Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya,


8 seperti ada tertulis: ”Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.”


9 Dan Daud berkata: ”Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.


10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk.”


Bangsa Israel berasa melihat dan mereka menjadi buta. Orang Israel merasa benar, karena ritual-ritual yang mereka kerjakan dan semua hal baik yang Tuhan sediakan menjadi jerat bagi mereka.


Mereka tidak berpusat kepada Tuhan dengan percaya kepada-Nya melainkan berpusat kepada diri sendiri dan membenarkan diri.


Seluruh ritual ibadah yang Tuhan berikan kepada mereka, sebuah gambaran akan korban Kristus diatas kayu salib menjadi jerat bagi mereka.


Mereka melakukannya seakan-akan dengan perbuatan mereka, mereka bisa dibenarkan oleh Tuhan. Ketika Juruselamat itu datang, mereka tidak percaya.


Kasih karunia tidak pernah bisa dikejar oleh perbuatan baik kita.


Jikalau kasih karunia dapat diraih oleh perbuatan baik kita, maka kasih karunia itu bukanlah kasih karunia karena di dalamnya masih ada sedikit perbuatan baik dan sedikit jasa kita.


Semua itu bukanlah kasih karunia melainkan jasa dan kebaikan manusia. Yang disebut dengan kasih karunia adalah 100% pemberian Tuhan bukan karena kebenaran/perbuatan baik manusia, atau ibadah-ibadah yang dituntut oleh hukum taurat.


Oleh karena itu, seluruh ibadah orang Israel menjadi jerat bagi mereka karena mereka berpikir dengan melakukan semuanya itu mereka bisa dibenarkan Tuhan.


Namun, mereka lupa bahwa mereka tidak bisa menggenapkan seluruh hukum taurat hanya Yesus Kristus yang bisa melakukannya.


Ketika mata rohani kita boleh dicelikkan akan kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus, kita haruslah bersyukur.


Hal itu bukanlah sesuatu yang mudah bagi manusia untuk bisa melihat kasih karunia sebagai kasih karunia yang sesungguhnya.


Manusia selalu berpikir bahwa dia melakukan dalam dalam kasih karunia itu, ketika dalam kasih karunia ada terselip perbuatan baik manusia maka itu bukan kasih karunia lagi.


Manusia tidak akan sanggup melakukannya, maka Allah berkasih karunia kepada kita.


Berbahagialah kita yang hidup di dalam kasih karunia Tuhan.


Kita hanyalah manusia yang terbatas dan bisa terjatuh, tetapi Tuhan tidak tergantung kepada kita melainkan berkasih karunia kepada kita.


Marilah tetap bersandar, percaya kepada-Nya, dan taat kepada pimpinan-Nya.


Doakan dan renungkan.


* Jika kasih karunia dapat diraih oleh perbuatan baik manusia, maka kasih karunia itu bukanlah kasih karunia karena di dalamnya masih ada jasa perbuatan baik manusia.


* Yang disebut dengan kasih karunia adalah 100% pemberian Tuhan bukan karena kebenaran/perbuatan baik manusia, atau ibadah yang dituntut oleh hukum taurat.


Kasih Karunia Bukanlah Balas Jasa