Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 14 Juni 2022

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 14 Juni 2022


Roma 7:7-25

Arti Hukum Taurat; Perjuangan Hukum Taurat dan Dosa.


Semakin kita merenungkan kehidupan manusia, kita semakin menyadari bahwa permasalahan terbesar dalam hidup manusia bukan masalah yang sifatnya eksternal, tetapi yang bersifat internal di dalam diri manusia. Meskipun di eksternal tidak ada masalah, tetapi manusia sendiri bisa menimbulkan masalah di dalam kehidupan manusia itu sendiri.


Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan kasih karunia di dalam Yesus Kristus agar Yesus Kristus bisa menyelesaikan masalah internal dalam diri manusia.


Kita semakin menyadari bahwa pengetahuan tentang kebenaran atau moral tidak membuat manusia mampu menghidupi kehidupan sesuai dengan pengetahuan yang dia miliki itu. Bukankah hal ini terus menjadi pergumulan umat manusia hari ini, bahwa kejahatan manusia itu meliputi seluruh takaran manusia?


Kepada yang tidak berpendidikan dan juga yang berpendidikan. Yang tidak bermilik, juga kepada yang bermilik segala-galanya. Yang tidak beragama, tetapi juga termasuk yang beragama, dan juga untuk hal-hal yang lain.


Apakah sebenarnya permasalahan manusia?


Roma 7:7-25


7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"


8 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.


9 Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,


10 sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.


11 Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.


12 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.


13 Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.


14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.


15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.


16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.


17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.


18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.


19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.


20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.


21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.


22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,


23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.


24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?


25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.


Firman Tuhan masih membahas tentang mengapa keberadaan hukum Taurat justru membuat manusia tidak lebih baik, melainkan manusia semakin terdorong untuk melanggarnya atau berdosa.


Apakah hukum Taurat itu tidak baik? Hukum Taurat itu baik, benar dan kudus. Namun, hukum Taurat tidak dapat mengubah manusia. Ada apa dengan manusia?


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Hukum Taurat menjadi kutuk bagi manusia berdosa.


Roma 7:7-12
7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"


8 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.


9 Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,


10 sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.


11 Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.


12 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.


Permasalahan yang dialami manusia bukanlah pada hukum Tauratnya. Hukum Taurat itu kudus, benar dan baik. Namun, ketika manusia mengenal hukum Taurat, manusia justru menyatakan siapa jati dirinya.


Manusia mendapatkan pengetahuan akan kebenaran dan moralitas, tetapi justru manusia bukannya mengikut pengetahuan itu, malah justru melanggar.


Alkitab berkata, “Ada kuasa di dalam diri manusia. Ketika manusia punya pengetahuan itu, justru kuasa dosa itu mengambil kesempatan untuk melanggarnya.”


Mengapa Tuhan memberikan perintah-perintah melalui hukum Taurat? Allah bukan saja menyatakan apa yang Allah mau dalam hidup manusia, tetapi melalui hukum Taurat Allah juga menyatakan siapa jati diri manusia sesungguhnya.


Tanpa hukum Taurat, kita tidak tahu siapa kita. Namun, ketika kita melihat hukum Taurat, baru kita mengerti bahwa sesungguhnya saya bukan sekedar berbuat dosa, tetapi di dalam diri saya ada kuasa dosa yang mencengkeram saya, sehingga kita selalu masuk ke dalam pencobaan untuk melanggar hukum Taurat itu.


Kita tidak pernah berdaya. Meskipun diberitahu soal moralitas dan dididik dalam kebenaran, namun manusia tidak berdaya. Bukan karena pengetahuan yang diberikan tidak baik, tetapi di dalam diri manusia ada sesuatu yang kontra kepada kebenaran, yaitu kuasa dosa.


Inilah permasalahan terbesar dalam diri manusia, sehingga di dalam seluruh tataran manusia, kita menemukan sesuatu yang sangat kontradiktif.


Misalnya seorang pendidik bisa berbuat sesuatu yang tidak masuk akal, melanggar hukum moralitas. Seorang yang beragama berbuat hal yang melanggar norma-norma yang dia percayai. Seorang yang mempunyai segala-galanya seharusnya menjadi orang yang puas dengan apa yang dia miliki, tetapi justru dia tidak pernah puas dan melakukan apa yang kita pikir tidak mungkin dilakukan oleh dia.


Hukum Taurat diberikan oleh Tuhan bukan saja menyatakan apa maunya Tuhan, tetapi juga menyatakan siapa diri kita. Engkau dan saya lahir di tengah dunia ini tidak netral. Kita berada di dalam kuasa dosa. Alkitab berkata, “Di dalam rahim ibuku, aku telah berdosa.”


Hukum Taurat itu baik, tetapi pengetahuan akan kebenaran dan kebaikan tidak menolong kita, justru melalui pengetahuan itu atau melalui larangan-larangan dan perintah Tuhan, kita dirangsang oleh kuasa dosa untuk melanggar seluruh apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.


Oleh karena itu, kita perlu pertolongan Tuhan dalam hidup kita.


2. Semua manusia tidak berdaya dengan kuasa dosa.


Roma 7:19-25

19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.


20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.


21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.


22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,


23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.


24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?


25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.


Firman Tuhan berkata bahwa ada sebuah perbedaan yang jauh antara seorang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran dan norma-norma moral, tetapi kelakuannya tidak sesuai dengan apa yang dia tahu.


Ini terjadi berulang kali dalam kehidupan manusia. Ini memberitahukan kepada kita bahwa pengetahuan tentang kebenaran dan pendidikan tidak mengubah natur manusia. Segala sesuatu yang sifatnya eksternal tidak sanggup mengubah natur manusia.


Roma 3:23

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,


Roma 6:23

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


Kita menyaksikan bagaimana manusia berdosa memang menyukai akan sesuatu yang sifatnya kebinasaan. Manusia membenci orang lain dan melakukan sesuatu yang membinasakan. Manusia hidup seenaknya sendiri. Mereka mencintai kebinasaan daripada kehidupan, dengan kehidupan yang melampiaskan hawa nafsu. Itu menunjukkan mereka kepada kebinasaan.


Pendidikan dan pengetahuan tentang moral, menambah pengetahuan manusia akan kebenaran, tetapi tidak mengubah manusia. Seluruh pengetahuan, pendidikan tentang kebenaran bukan tidak berarti sama sekali, tetapi kita harus insyafi hal-hal itu tidak mengubah manusia.


Oleh karena itu, hanya satu-satunya jalan bagaimana manusia bisa diubahkan, yaitu melalui kuasa darah Yesus Kristus. Melalui kuasa darah Yesus Kristus, Dia menghapus dosa kita dan melepaskan kita dari kuasa dosa. Dia memberikan Roh Kudus sehingga kita bisa hidup dalam kuasa Roh Kudus. Kita boleh berjalan dalam terang hukum Taurat yang adalah kudus, benar dan baik.


Tidak ada jalan lain kalau kita hendak diubahkan, kecuali kita mengalami darah Yesus Kristus. Kuasa kayu salib Yesus Kristus, yang melepaskan kita dari kuasa dosa dan maut sehingga kita boleh hidup menyenangkan Tuhan. Kita boleh hidup untuk hidup itu sendiri, bukan untuk kebinasaan.


Doakan dan renungkan.


* Permasalahan terbesar manusia adalah ada kuasa dosa di dalam dirinya.


* Yang dapat mengubah manusia bukan pendidikan dan pengetahuan moral, melainkan darah Yesus Kristus.


Dari kebinasaan menuju kehidupan.