Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 9 Juni 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 9 Juni 2022


Roma 5:1-11

Hasil Pembenaran.


Hidup kita selalu mengalami perubahan atau pasang surut. Ketika hidup kita berada di kondisi dan keadaan yang baik (pasang) kita tentu akan bersukacita dan bersyukur, namun bagaimana jika hidup kita berada di kondisi yang surut? Apakah kita bisa bersyukur dan apa alasannya?


Di dalam segala perkara, kita masih mampu bersyukur Yesus Kristus, Dia Juruselamat kita, Dia mengasihi kita, Dia gembala kita, Dia membaringkan kita di padang rumput yang hijau dan menuntun kita ke air yang tenang serta menyegarkan jiwa kita untuk bersyukur di masa-masa yang paling sulit sekalipun.


Kepercayaan sangat mempengaruhi bagaimanakah kita hidup dan bagaimanakah kita menghadapi kehidupan kita? Ada kepercayaan yang tidak mempunyai dasar yang kokoh dan bisa membuat kita memiliki satu semangat hidup dan optimisme, namun kepercayaan yang seperti ini hanya sekadar sugesti karena dia bukan kebenaran itu sendiri.


Kepercayaan yang bergantung kepada diri kita sendiri sampai pada titik tertentu sepertinya masih bisa ditoleransi, namun kita menyadari bahwa kepercayaan yang bergantung kepada diri kita sendiri akan membuat kita berkata, “memang seharusnya saya tidak bergantung kepada diri saya sendiri.”


Kita sadar bahwa dalam hidup ini ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, di luar ekspektasi kita, di luar kemampuan kita, dan ada banyak hal yang tidak dapat kita hindari atau kita tolak, meski kita tahu hal itu sangatlah buruk untuk kita, seperti ada penderitaan yang kita tidak bisa hindari selain mengalaminya.


Bagaimana respon kita terhadap semua itu? Kepercayaan seperti apakah yang sanggup membuat kita memiliki pengharapan di dalam menghadapi semuanya itu?


Roma 5:1-11


1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.


2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.


3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,


4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.


5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.


7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati –.


8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.


9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.


10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!


11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.


Menjadi orang percaya, yaitu percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita secara pribadi, akan mengubah hidup kita 180°.


Itu adalah sebuah perubahan yang radikal yang disebut dengan pertobatan, dengan berbalik dari hidup yang tidak punya pengharapan menjadi hidup yang penuh pengharapan. Dari hidup yang menuju kebinasaan, menuju kepada hidup di dalam kelimpahan dan hidup yang kekal itu. Perubahan itu terjadi karena di dalam Yesus Kristus kita diperdamaikan dengan Allah.


Betapa dahsyatnya kehidupan seseorang ketika dia mempunyai relasi dengan Allah. Manusia berdosa bukan hanya terkait yang melanggar peraturan-peraturan Allah, berbuat jahat, dan sebagainya.


Hal tersebut memang hal yang buruk, tetapi yang paling buruk adalah orang berdosa itu terpisah dari Allah, orang berdosa itu di hadapan Allah adalah musuh bagi Dia. Orang berdosa itu tidak pernah mau menerima kebaikan Tuhan dalam hidupnya.


Oleh karena itu, ketika seseorang percaya Yesus maka hidupnya berubah 180°. Dia diperdamaikan dengan Allah, memiliki relasi yang dekat dengan Allah, dan kita tahu seberapa kasih, kuasa, kudus-Nya Allah sehingga orang-orang yang memiliki relasi dekat dengan Allah mengalami perubahan dalam hidupnya. Itulah yang disebut sebagai manusia baru.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Hidup di dalam kasih karunia Yesus Kristus, kita bersukacita dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.


Roma 5:1-2

1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.


2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.


Di dalam Yesus Kristus, Allah memberikan kasih karunia kepada kita. Kita bisa masuk ke dalam kasih karunia ini melalui Dia dengan iman. Ketika kita beriman maka kita masuk ke dalam kasih karunia Tuhan, seperti yang firman Tuhan katakan: “Di dalam kasih karunia ini kita berdiri.”


Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak lagi di bawah murka dan penghakiman Allah, tetapi di bawah belas kasihan Tuhan dan kebaikan Tuhan kepada kita bagaimana pun kondisi kita.


Betapa indahnya jika kita boleh masuk ke dalam kasih karunia yang Tuhan sediakan bagi kita. Berdiri di atas karunia mempunyai arti bahwa orang percaya berada di bawah kasih karunia Tuhan sehingga kita tidak takut, ragu, dan khawatir lagi.


Disitulah hidup kita penuh sukacita, kita dapat bermegah dan bersukacita dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Ini adalah pengharapan yang Allah berikan kepada orang-orang percaya.


Allah memberikan kebutuhan jasmani manusia dan itu pun kasih karunia Allah. Semua manusia baik yang jahat maupun yang baik, menerima berkat-berkat jasmani. Semua manusia baik yang percaya kepada Tuhan maupun yang tidak percaya juga menerima oksigen dari Allah.


Allah hanya memberikan kemuliaan-Nya kepada mereka yang berada di dalam kasih karunia-Nya, yaitu mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Ini pemberian istimewa yang tidak diberikan kepada yang lain.


Bagaimana pun kondisi dan situasi kita, mungkin kita tidak seberuntung orang lain karena kondisi kita jauh lebih sulit daripada orang lain, atau hidup biasa saja dan tidak begitu istimewa, atau bahkan kita hidup di dengan penuh kebaikan dan kelimpahan.


Sebagai orang percaya, hal baik yang kita terima hari ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang Tuhan berikan kepada kita, termasuk penderitaan yang kita alami hari ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang Tuhan berikan kepada kita, yaitu kasih karunia dalam Yesus Kristus.


Baik dalam kelimpahan atau kekurangan, kita bersama-sama bersukacita kepada Tuhan untuk apa pun yang kita alami karena kita mempunyai pengharapan akan menerima kemuliaan Allah yang melampaui akal budi dan ekspektasi kita. Itulah mengapa sebagai orang percaya kita harus tetap bersukacita di dalam segala keadaan.


Mari kita masuk ke dalam kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita, yaitu ketika kita percaya kepada Yesus Kristus dan kita hidup di dalam kasih karunia Tuhan.


2. Hidup di dalam kasih karunia Yesus Kristus, kita bersukacita dalam kesengsaraan kita karena pengharapan tidak mengecewakan.


Roma 5:3-5

3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,


4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.


5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


Firman Tuhan berkata: “bahkan kita bersukacita dan bermegah di dalam kesengsaraan kita.” Tidak seorang pun mengharapkan hidupnya sengsara. Orang Kristen juga tidak mencari kesengsaraan hidup.


Kesengsaraan itu adalah sebuah keniscayaan dalam hidup kita. Ada kesengsaraan yang bersifat pendek dan engkau berkata: “Tidak apa-apa, suatu kali akan lewat.” Tetapi adakalanya kesengsaraan datang bertubi-tubi, berulang-ulang, bahkan berlangsung begitu panjang.


Alkitab mengatakan bahwa kita bersukacita di dalam kesengsaraan itu karena pengharapan yang Tuhan berikan kepada kita. Kesengsaraan yang mempunyai pengharapan membuat kita menjadi orang yang tekun dan mempunyai karakter yang tahan uji karena memiliki pengharapan dalam hidup ini.


Pengharapan yang Tuhan berikan bukanlah sebuah pengharapan kosong, bukan sekadar kata-kata yang Tuhan berikan kepada kita, tetapi itu adalah pengharapan yang pasti karena Tuhan memberikan kita Roh Kudus ketika kita percaya kepada Yesus Kristus.


Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah sebuah jaminan bahwa kita memiliki kepastian akan pengharapan itu, bahkan Roh Kudus yang di dalam hati kita akan mengalir bagaikan air yang menyegarkan dan memberikan kita jiwa yang berharap kepada Tuhan.


Kita tidak boleh lupa bahwa ketika kita masih durhaka dan menjadi musuh Allah, Tuhan Yesus telah mati bagi kita. Ketika kita masih lemah, Yesus Kristus telah mati bagimu dan bagiku.

Oleh karena darah-Nya, kita pasti menerima kemuliaan dan keselamatan dari Tuhan.


Jikalau Tuhan mau menyelamatkan kita dari kebinasaan kepada hidup yang kekal,

kesengsaraan apa yang Tuhan tidak sanggup jalani untuk menolong kita?


Tuhan sediakan kesengsaraan hidup untuk mendatangkan kebaikan bagi kita supaya kita menjadi orang-orang Kristen yang memiliki karakter yang sungguh-sungguh bersyukur kepada Tuhan yang memberikan pengharapan kepada kita. Di situlah kita bersukacita walaupun kita menghadapi kesengsaraan.


Doakan dan renungkan.


* Renungkan bagaimana Tuhan telah memimpin sepanjang perjalanan hidup Anda, baik di saat bahagia maupun saat susah. Ucapkan syukur atas pemeliharaan Tuhan, khususnya saat dalam kesengsaraan.


* Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.


Pengharapan di dalam kesengsaraan.