Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Senin, 25 April 2022
Yesaya 29
Yerusalem Terkepung tetapi Diselamatkan; Bangsa yang Buta; Keselamatan Sesudah Penindasan.
Di dalam hidup kita, sebuah panggilan mulia dan kudus adalah memuji nama Tuhan. Mulia karena itu adalah panggilan, hak istimewa kalau kita bisa memuji nama Tuhan.
Bukan hanya mulia, Dia adalah yang Kudus. Saat kita memuji Dia, hidup kita menjadi hidup yang dikuduskan, karena kita mengerti artinya memuji nama Tuhan.
Setiap kita pasti suka dipuji. Kita juga suka kalau orang lain berkata yang baik tentang kita. Saya merasa bahwa itu wajar.
Pada umumnya orang tidak suka dikritik, meskipun dikritiknya itu benar, tentang kelemahan atau kesalahannya.
Namun, orang senang kalau ada banyak orang mengatakan yang baik meskipun apa yang dipuji atau disanjung itu bukan sebuah kebenaran. Apa yang kita rasakan?
Seringkali kita merasa senang, meskipun itu bukan realitas. Jikalau kita mau hidup di dalamnya seperti itu, Saudara dan saya sedang menggali lubang kebinasaan, karena kita telah lupa diri, bahwa sesungguhnya kita tidak seperti itu.
Yesaya 29
1Celakalah Ariel, Ariel, kota tempat Daud berkemah! Biarlah tahun demi tahun perayaan-perayaan silih berganti!
2Aku akan menyesakkan Ariel, sehingga orang mengerang dan mengaduh, dan kota itu akan seperti perapian bagi-Ku.
3Aku akan berkemah di segala penjuru mengepung engkau, dan akan membuat tempat-tempat pengintaian untuk mengimpit engkau, dan akan mendirikan pagar-pagar pengepungan terhadap engkau.
4Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu.
5Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
6engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat,
dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
7Maka segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan Ariel, dan semua orang yang memerangi dia dan kubu pertahanannya dan orang-orang yang menyesakkan dia
akan seperti mimpi dan seperti penglihatan malam-malam:
8seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.
9Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!
10Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu — yakni para nabi — telah dipejamkan-Nya dan mukamu — yaitu para pelihat — telah ditudungi-Nya.
11Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";
12dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
13Dan Tuhan telah berfirman:"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku
hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
14maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini,
keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
15Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?"
16Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"?
17Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?
18Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.
19Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
20Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan,
21yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang benar dengan alasan yang tidak-tidak.
22Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat.
23Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengahnya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub,
dan mereka akan gentar kepada Allah Israel;
24orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran."
Bagian firman Tuhan ini datang kepada Yerusalem, disebut Ariel. Kalau kita mendengar kota Yerusalem, kita pasti menyadari kota ini adalah kota yang religius, apalagi sebagai bangsa Israel.
Mereka juga mempunyai kesan bahwa kota Yerusalem adalah kota yang religius, karena di dalamnya ada Bait Suci.
Dengan kehadiran Bait Suci, banyak kegiatan-kegiatan ibadah di dalamnya yang dilakukan oleh bangsa Israel.
Oleh karena itu, ketika orang Israel melihat kota Yerusalem, maka yang mereka ingat adalah ibadah. Di dalam ibadah itu, mereka akan menyebutkan ayat-ayat firman Tuhan.
Inilah pemahaman betapa religiusnya orang-orang di kota Yerusalem.
Namun, apakah kenyataannya demikian? Dari bagian yang kita baca hari ini, ternyata tidak demikian. Secara lahiriah, mereka kelihatan religius, tetapi bagaimana hidup mereka secara rohani?
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Ibadah secara lahiriah kepada Tuhan tanpa kesungguhan taat dan sandar kepada Tuhan, menjadikan kita seorang yang mempunyai mata tetapi tidak melihat, mempunyai telinga namun tidak mendengar.
Inilah yang terjadi pada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah bangsa umat Tuhan. Mereka dapat dikatakan atau dipersepsikan sebagai bangsa yang religius. Namun, mereka menjadi orang-orang yang matanya buta dan telinganya tuli.
Yesaya 29:13-14
13Dan Tuhan telah berfirman:"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku
hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
14maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini,
keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
Inilah yang harus kita perhatikan baik-baik. Jika kita beribadah kepada Tuhan seperti bangsa Israel pada zaman itu, yaitu hanya melakukan hal-hal yang lahiriah, maka yang terjadi adalah yang Tuhan katakan.
Orang yang kelihatannya arif menjadi orang yang tidak arif. Orang yang kelihatannya berhikmat menjadi orang yang tidak berhikmat, karena hal-hal batiniah sangat menentukan apakah orang itu berhikmat atau arif.
Ketika orang datang kepada Tuhan, jika batiniah orang itu tidak sesuai dengan lahiriah, maka dia kehilangan berkat yang Tuhan berikan kepadanya.
Dia menjadi buta dan tuli secara rohani. Dia tidak lagi dapat memiliki kepekaan akan firman dan hikmat Allah dalam hidupnya.
Mari kita menjadi orang percaya yang bijak. Kita melakukan ibadah dari hati kita. Dan kita menjadi orang-orang yang diberikan kepekaan akan hikmat Allah itu sendiri.
2. Hidup yang tidak selaras dengan iman kita, membuat kita tidak mampu melihat rencana Tuhan yang indah bagi kehidupan kita.
Dari firman Tuhan yang kita baca, ada 2 hal penting dalam bagian ini. Pertama, bagaimana Yerusalem akan menghadapi disiplin Tuhan. Mereka akan mengalami terkepung dan disesakkan oleh bangsa lain.
Kedua, dari bagian ini Tuhan juga mengingatkan akan rencana Tuhan ke depan yang begitu indah, yang Tuhan berikan kepada mereka.
Bangsa Israel menjadi bangsa yang tidak sanggup melihat rencana Tuhan. Mereka hanya melihat diri mereka sendiri di hari itu, karena mereka tidak hidup selaras dengan iman mereka setiap hari.
Yesaya 29:17-19
17Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?
18Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.
19Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
Kepekaan rohani merupakan hal yang sangat penting. Kepekaan rohani terjadi ketika Saudara dan saya hidup selaras dengan iman kita.
Jika kita tidak hidup selaras dengan iman kita, maka kita tidak punya kepekaan rohani.
Kita tidak tahu ada sesuatu yang Tuhan maksudkan dalam hidup kita. Kita tidak dapat melihat rencana Tuhan yang indah dalam hidup kita.
Kita tidak bisa mengerti panggilan yang Tuhan berikan dalam hidup kita, di dalam setiap masa kehidupan kita.
Satu hal yang menjadi hak istimewa orang percaya adalah mampu memahami rancangan Tuhan yang agung dalam hidupnya, tetapi hal itu tidak otomatis.
Ketika orang percaya tidak hidup selaras dengan imannya, mereka menjadi buta dan picik.
Namun, ketika mereka hidup sehari-hari selaras dengan iman, maka Roh Kudus mencelikkan mata rohani mereka sehingga mereka bisa melihat rancangan Tuhan yang agung dalam hidup mereka.
Doakan dan renungkan.
*Bangsa Israel datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
*Bagaimana dengan kita? Adakah kehidupan kita selaras dengan iman kita, mendekat kepadaNya setiap hari?
Ia tahu apakah kita datang sepenuh atau setengah hati