Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Kamis, 14 Maret 2022
Lukas 23:1-25
Yesus Di Hadapan Pilatus; Yesus Di Hadapan Herodes; Yesus Kembali Di Hadapan Pilatus.
Ada sebuah pesan yang sangat penting yang Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel sebagai umat Tuhan:
Ulangan 6:4-5
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Inilah pesan penting yaitu "Dengarlah"
Hari ini pesan ini masih berlaku bagi kita, bagaimana engkau mendengar begitulah hidup yang kau jalani.
Di era teknologi informasi yang maju luar biasa dengan percepatan yang sangat tinggi, maka kita menjadi orang yang mudah mendapatkan informasi dalam segala hal.
Namun, pada saat yang sama kita juga menjadi orang yang rentan termakan oleh isu-isu yang tidak teruji kebenarannya.
Isu-isu yang tidak benar sering kali terasa sebagai sebuah kebenaran, yaitu ketika kita mendapatkan isu itu dari berbagai sumber dan begitu banyak informasi itu sampai kepada kita.
Sehingga seakan-akan kita ini dikepung oleh berita yang sama dan respon kita terhadap isu itu adalah sebagai sebuah kebenaran yang dapat kita pegang.
Apakah demikian juga kita meresponi terkait dengan apa yang kita imani?
Apakah kita cepat terguncang dengan berita disana sini yang menyuarakan hal yang berbeda dengan apa yang menjadi iman kita?
Ulangan 6:4
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Mari kita membaca:
Lukas 23:1-25
1 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus
2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
3 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya,karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat,
14 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
15 Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.
16 Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."
17 (Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)
18 Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!"
19 Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
20 Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus.
21 Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"
22 Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."
23 Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.
24 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.
25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Tuhan Yesus dibawa ke hadapan Pilatus yaitu gubernur wilayah Yudea oleh pemimpin-pemimpin agama Yahudi, mereka membawa tuduhan demi tuduhan tentang Tuhan Yesus yang mana tuduhan-tuduhan tersebut mempelintir fakta yang sebenarnya.
Oleh karena itu setelah Pilatus memeriksa sendiri kepada Tuhan Yesus, maka ia mendapati 3 kali bahwa ia tidak mendapatkan kesalahan apapun pada Tuhan Yesus dan ia mengatakannya kepada bangsa Yahudi 3 kali bahwa Yesus tidaklah bersalah.
Bukan hanya Pilatus yang mengatakan Yesus tidak bersalah, tetapi ketika Pilatus menyerahkan Yesus kepada Herodes yang merupakan wali negeri dan pada wilayah Galilea yang pada waktu itu ada di kota Yerusalem, Herodes pun mengatakan bahwa ia tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus.
Namun, yang terjadi adalah Pilatus didesak untuk menyalibkan Tuhan Yesus dengan kekuatan massa yang besar dan membebaskan Barabas seorang pemberontak dan pembunuh.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Janganlah kita sekadar mendengar pendapat orang mengenai Yesus Kristus, belajarlah Firman Tuhan maka kita akan mengenal-Nya.
Peristiwa Yesus dibawa ke hadapan Pilatus terjadi sesuatu yang sangat menarik, khususnya kita belajar dari seorang yang bernama Pilatus.
Pilatus adalah seorang gubernur wilayah Yudea yang pro kepada pemerintahan Roma karena dia adalah officer daripada Roma.
Ketika Pilatus menghadapi kenyataan dari masyarakat Yahudi untuk menghakimi Yesus, bagaimanakah sikapnya?
Lukas 23:13-14
13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat,
14 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
Luar biasa, bukan?
Seorang pemimpin negeri wilayah Yehuda dan gubernur yang bernama Pilatus, yang pro kepada pemimpin Roma.
Dia tahu masyarakat Yahudi membawa Yesus dengan tuduhan-tuduhan yang ada bahwa Yesus menyesatkan masyarakat,
Tetapi Pilatus mengatakan kepada mereka, "Kamu lihat sendiri" Artinya apa? Ini bukan sesuatu yang gelap-gelapan dilakukan artinya mereka tahu apa yang dilakukan oleh Pilatus yaitu Pilatus memeriksanya sendiri.
Dan setelah memeriksanya ia tidak mendapatkan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan.
Ini sebuah sikap yang objektif dan bijaksana, bukan?
Berapa banyak orang memiliki telinga yang begitu enteng ketika mendapati informasi/tuduhan dengan begitu cepat langsung memaki, menghina, meninggalkan, dan menjadi musuh.
Hal tersebut terjadi di masyarakat hari ini, bukan?
Sebagai orang percaya apakah kita menjadi orang yang seperti itu?
Ketika kita mendengar berita-berita yang bertentangan dengan iman Kristen dan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kitab suci, apakah kita menjadi orang yang cepat termakan isu itu?
Dan tidak mempelajarinya terlebih dahulu dari sumber yang asli, yaitu kitab suci.
Berapa banyak orang Kristen yang jatuh karena malas untuk belajar Firman Tuhan dengan baik?
Atau, orang Kristen itu jatuh karena menjadi orang yang merasa sudah tahu mengenai kekristenan, tahu segala-galanya dan tidak perlu belajar lagi.
Alkitab mengajarkan hati-hati dengan kesombongan.
Ketika engkau sombong disitulah titik lemah, keretakan, dan kejatuhanmu.
Sebagai orang percaya, mari kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan ketika kita mendengar berita-berita yang berbeda dengan iman kita, mari kita kembali kepada kitab suci.
Kesaksian Injil yang di dalam kitab suci merupakan kesaksian yang sejati karena ditulis oleh saksi mata yang menyaksikan peristiwa itu dan menulisnya dengan data historis yang sejati.
Oleh karena itu, mari kita menjadi orang Kristen yang belajar akan Firman Allah dan menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh mengenal kebenaran.
2. Janganlah kita menipu diri kita sendiri dengan menyerahkan integritas kita untuk menyenangkan banyak orang.
Di bagian pertama kita belajar apa yang baik dari seorang Pilatus. Dia sudah mengawali dengan begitu baik tetapi dia mengakhirinya dengan sangat buruk.
Dia menyerahkan dan mengorbankan integritas seorang pemimpin kepada kehendak mayoritas.
Sedangkan kehendak mayoritas tidak di dalam integritas yang sesungguhnya.
Pada saat yang bersamaan, dia tidak menipu Tuhan, atau menipu pemimpin roma, tetapi dia sedang menipu dirinya sendiri.
Firman Tuhan berkata:
Lukas 23:23-25
23 Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.
24 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.
25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Satu pesan penting bagi kita sebagai orang percaya yang hidup hari ini, yaitu:
Janganlah menjual integritasmu kepada teriakan banyak orang atau karena ingin mendapatkan sebuah jabatan semata.
Jangan menjual integritasmu untuk mendapatkan materi yang lebih banyak.
Jangan menyenangkan banyak orang agar populer, tetapi menyerahkan integritasmu.
Alkitab memberitahukan engkau sedang menipu dirimu sendiri dan terlebih parah engkau menyakiti hati Tuhan.
Dunia ada banyak teriakan, tetapi Firman Allah memberitahukan tidak semua teriakan adalah teriakan kebenaran.
Satu hal yang perlu kita sadari, di dalam:
Ulangan 6:4-5
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Begitu banyak teriakan di dunia ini bahkan dengan masa yang sangat besar.
Mari tetap taruh telingamu kepada seruan daripada Tuhan.
Karena Tuhan sangat mengasihi kita, janganlah kita mengorbankan iman kita kepada Kristus yang telah mati bagi kita.
Doakan dan renungkan
*Pernahkah Saudara mempertaruhkan integritas Saudara menghadapi pendapat massa yang tidak benar? Apa yang Saudara lakukan?
*Janganlah kita menipu diri sendiri dengan menyerahkan integritas kita untuk menyenangkan banyak orang.
Integritas, tetap melakukan hal benar di saat tidak nyaman