Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis,
01 April 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 01 April 2021


Matius 27:32-44

Yesus disalibkan


Berterima kasih kepada Tuhan

jika kita boleh merenungkan

akan kasih Tuhan kepada kita.


Dia rela mengorbankan

AnakNya yang tunggal

bagi kita orang berdosa.

Sehingga kita boleh dikuatkan

di dalam menghadapi hidup.

Semua karena pengharapanNya

yang disediakan bagi kita.


Peristiwa kayu salib yang

terkait dengan Yesus Kristus,

bukanlah peristiwa satu-satunya

yang terjadi di dunia ini.

Sebenarnya pada zaman Romawi

ada banyak orang yang

telah mati di atas salib.


Hukuman salib merupakan

hukuman yang diadopsi

oleh kerajaan Romawi

dari bangsa Venisia atau

disebut bangsa Kanani.


Salah satu cara menghukum

orang yang paling kejam

adalah orang dihukum mati

dengan disalibkan.


Pemerintahan Romawi

pada waktu itu memakai

hukum salib supaya kriminal

kapok untuk berbuat jahat.


Hukuman salib hanya

berlaku bagi mereka yang

bukan warga negara Romawi,

tetapi mereka melakukan kriminal

di dalam kekuasaan Romawi.


Namun tidak demikian dengan

Yesus Kristus yang disalibkan.

Yesus Kristus disalibkan

bukan karena Dia bersalah

atau berdosa.

Tetapi Dia disalibkan karena

Dia adalah orang yang benar.


Matius 27:32-44


32) Ketika mereka berjalan

ke luar kota,

mereka berjumpa dengan

seorang dari Kirene

yang bernama Simon.

Orang itu mereka paksa

untuk memikul salib Yesus.


33) Maka sampailah mereka

di suatu tempat yang

bernama Golgota,

artinya: Tempat Tengkorak.


34) Lalu mereka memberi

Dia minum anggur

bercampur empedu.

Setelah Ia mengecapnya,

Ia tidak mau meminumnya.


35) Sesudah menyalibkan Dia

mereka membagi-bagi pakaian-Nya

dengan membuang undi.


36) Lalu mereka duduk

di situ menjaga Dia.


37) Dan di atas kepala-Nya

terpasang tulisan yang menyebut

alasan mengapa Ia dihukum:

"Inilah Yesus Raja orang Yahudi."


38) Bersama dengan Dia

disalibkan dua orang penyamun,

seorang di sebelah kanan

dan seorang di sebelah kiri-Nya.


39) Orang-orang yang

lewat di sana menghujat Dia

dan sambil menggelengkan kepala,


40) mereka berkata:

"Hai Engkau yang mau

merubuhkan Bait Suci dan

mau membangunnya kembali

dalam tiga hari,

selamatkanlah diri-Mu

jikalau Engkau Anak Allah,

turunlah dari salib itu!"


41) Demikian juga imam-

imam kepala bersama-sama

ahli-ahli Taurat dan tua-tua

mengolok-olokkan Dia dan

mereka berkata:


42) "Orang lain Ia selamatkan,

tetapi diri-Nya sendiri

tidak dapat Ia selamatkan!

Ia Raja Israel?

Baiklah Ia turun dari salib itu

dan kami akan percaya kepadaNya.


43) Ia menaruh harapan-Nya

pada Allah:

baiklah Allah menyelamatkan Dia,

jikalau Allah berkenan kepada-Nya!

Karena Ia telah berkata:

"Aku adalah Anak Allah."


44) Bahkan penyamun-penyamun

yang disalibkan bersama-sama

dengan Dia mencela-Nya

demikian juga.


Ketika kita membaca kisah ini,

ada satu hal yang menarik

yang perlu kita perhatikan.

Bagaimana Kitab Suci

memberitakan peristiwa

Yesus disalibkan?


Kitab Suci tidak menggambarkan

penderitaan fisik ketika

Yesus disalibkan.

Meskipun ketika disalibkan

pasti ada penderitaan fisik

yang luar biasa.


Namun Alkitab hanya mencatat:

Sesudah menyalibkan Dia

mereka membagi-bagi pakaian-Nya

dengan membuang undi.


Apa yang Kitab Suci

sampaikan adalah

sebuah kenyataan dari

Tuhan Yesus disalibkan.

Namun penderitaan yang

Tuhan Yesus alami

tidak ditekankan pada

penderitaan fisik.

Melainkan penderitaan

sebagai Juruselamat yang

menanggung dosa dunia ini.


Kitab Suci tidak ingin kita

menjadi orang-orang yang

mengasihani Yesus Kristus.

Tuhan ingin kita melihat

diri kita dengan cermin

yaitu Tuhan Yesus mati

di atas kayu salib.


Lukas 23:28

Yesus berpaling kepada mereka

dan berkata:

"Hai puteri-puteri Yerusalem,

janganlah kamu menangisi Aku,

melainkan tangisilah dirimu sendiri

dan anak-anakmu!


Justru Yesus di kayu saliblah

yang mengasihani kita.

Oleh karena itu,

Dia mati di Salib sehingga

kita orang-orang berdosa

dapat melihat diri kita sebagai

orang yang seharusnya binasa

dan kita mau datang kepada Dia.


Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini


1. Yesus Kristus dengan

kesadaran penuh menanggung

dosa manusia di atas kayu salib


Di dalam perjalanan ketika

Tuhan Yesus mau naik

ke atas kayu salib,

disediakan sebuah minuman

anggur dicampur empedu.


Ini kemungkinan adalah

minuman untuk orang-orang

yang akan disalibkan.

Tujuannya supaya orang itu

agak kehilangan kesadaran.


Dengan demikian,

sakit yang dialami dapat

tidak terlalu dirasakan.



Namun diayat 34dikatakan,

"Tuhan Yesus tidak

mau meminumnya."


Tuhan Yesus tidak mau

mati di atas kayu salib

dalam keadaan yang

tidak sadarkan diri.

Dengan kesadaran penuh

Ia menanggung derita

dan dosa umat manusia

di atas tubuh-Nya supaya

barangsiapa percaya

kepadaNya dapat beroleh

hidup yang kekal.


Kisah salib Yesus Kristus

memberitahukan bahwa

Tuhan turut merasakan

segala kelemahan kita.

Sehingga Dia dapat menjadi

Imam Besar yang berbelas

kasihan kepada kita.


Dia tidak berdosa,

tetapi Dia telah mengalami

pencobaan-pencobaan yang

sangat berat,

sehingga Dia dapat menolong

kita yang sedang mengalami

pencobaan-pencobaan itu.


Mari kita memandang

pada kayu salib Kristus.

Dengan kesadaran penuh,

Yesus mengecap penderitaan

yang sangat berat ketika

Dia menanggung dosa manusia.


Oleh karena itu,

Dia dapat bersimpati dengan

keadaan kita dan menolong kita.


2. Tuhan dapat memakai orang

yang di luar perkiraan kita


Ini adalah kisah kejahatan

manusia yang ingin

menindas kebenaran.

Mereka melecehkan Tuhan,

melecehkan Yang Diurapi,

yaitu Yesus Kristus.


Namun, peristiwa ini

justru mengokohkan dan

mendeklarasikan siapa Yesus itu.


Di kayu salib tertulis:

"Inilah Yesus Raja orang Yahudi."

Tanpa sadar,

mereka yang berusaha untuk

melecehkan Yesus justru

memproklamirkan siapa

Yesus Kristus.


Matius 2:2

dan bertanya-tanya:

"Di manakah Dia,

raja orang Yahudi yang

baru dilahirkan itu?

Kami telah melihat bintang-Nya

di Timur dan kami datang

untuk menyembah Dia."


Di awal Injil sampai

di akhir Injil,

ada satu berita yang terus

menerus diberitakan.

Yesus adalah Raja orang Yahudi.

Dia adalah Mesias kita.


Manusia kadang kala

merencanakan yang jahat,

tetapi Tuhan selalu

merencanakan yang baik.

Manusia punya rencana,

tetapi Tuhanlah yang selalu

menggenapi rencana-Nya

di dalam hidup ini.


Dalam hidup ini ada banyak

hal yang menggusarkan hati

dan sepertinya Tuhan tidak

bertindak apa-apa.

Namun dari peristiwa kayu salib,

kita dapat percaya bahwa

Tuhan selalu bekerja

di dalam kesenyapan.

Dia menggenapi rencana-Nya.


Oleh karena itu,

jangan pernah putus asa

menghadapi perilaku manusia

yang menindas kebenaran.


Bersandarlah kepada Tuhan.

Terus percaya pada kasih

dan kedaulatanNya.


3. Ejekan kepada Tuhan Yesus

adalah gambaran dari

penolakan manusia,

tetapi bukti yang Tuhan

berikan menjadi sebuah

ajakan Tuhan untuk percaya.


Kita akan terheran-heran

dengan ejekan dan tantangan

yang dialami Yesus Kristus.

Diayat 40:

mereka berkata:

"Hai Engkau yang mau

merubuhkan Bait Suci

dan mau membangunnya

kembali dalam tiga hari,

selamatkanlah diri-Mu

jikalau Engkau Anak Allah,

turunlah dari salib itu!"


Maksud mereka adalah

kalau Yesus benar-benar

seorang Anak Allah,

Yesus tidak akan mati

di kayu salib.


Tapi ejekan mereka justru

menjadi sebuah kenyataan.

Kematian tidak sanggup

menahan Yesus dan

pada hari yang ke 3,

Dia bangkit dari antara

orang-orang mati.


Perhatikan juga ejekan

yang lain diayat 41-43:


Demikian juga imam-imam kepala

bersama-sama ahli-ahli Taurat

dan tua-tua mengolok-olokkan Dia

dan mereka berkata:

"Orang lain Ia selamatkan,

tetapi diri-Nya sendiri

tidak dapat Ia selamatkan!

Ia Raja Israel?

Baiklah Ia turun dari salib itu

dan kami akan percaya kepada-Nya.

Ia menaruh harapan-Nya

pada Allah:

baiklah Allah menyelamatkan Dia,

jikalau Allah berkenan kepada-Nya!

Karena Ia telah berkata:

Aku adalah Anak Allah."


Perkataan Imam Kepala

dan kawan-kawannya ini

sudah Tuhan buktikan dengan

bangkitnya Kristus dari

antara orang mati.


Kebangkitan Tuhan Yesus

dari antara orang mati

membuktikan bahwa Yesus

diperkenan oleh Allah Bapa.


Karya di atas kayu salib

diperkenan oleh Allah.

Yesus tidak dikuasai oleh maut,

melainkan Yesuslah yang

mengalahkan kuasa maut.


Seringkali manusia memberi

tantangan kepada Tuhan

dan berkata,

”Jikalau Engkau seperti ini,

kami akan percaya.”


Namun manusia memang

seringkali berbohong.


Tuhan sudah membuktikan

tantangan itu,

tetapi manusia tetap saja

tidak percaya.


Yesus Kristus sudah membuktikan

siapakah Dia sesungguhnya.

Di dalam dunia ini,

tidak ada seorangpun

yang telah bangkit dari

antara orang mati

dan dapat terus hidup.

Hanya Yesus Kristus,

satu-satunya yang bisa

karena Dia adalah Anak Allah.


Meskipun Dia menanggung

dosa manusia dengan mati

di atas kayu salib,

tetapi Yesus hidup kembali

karena Dia adalah penguasa

atas kehidupan ini.


Apapun yang kau alami,

tetaplah bersandar pada Tuhan,

karena Dialah yang

mempunyai kuasa.

Bahkan maut tidak

sanggup memegang Dia.


Dia telah bangkit dari

antara orang mati.

Marilah kita selalu

bersyukur kepada Tuhan.


Doakan dan Renungkan


•Apa yang biasanya

kau lakukan ketika berada

dalam kesulitan tapi

sepertinya Yesus tidak

melakukan apa-apa?


•Apakah kau mempunyai

harapan atau ekspektasi hidup

yang sepertinya tidak sesuai

dengan rencana Tuhan?

Apa yang dapat kau pelajari

dari renungan hari ini?


•Berdoa dan tetap bersandar

pada pimpinan Kristus agar

hidup kita dapat membuktikan

kebenaran Kristus.


Mari kita terus belajar

dan bertumbuh dalam Kristus