Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu,
31 Maret 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 31 Maret 2021


Matius 27:27-31

Yesus Diolok-olokkan


Bagaimana kau memandang

hidup yang kau jalani?


Apakah hidupmu bagaikan

panggung sandiwara

atau hidupmu adalah

sebuah tujuan yang Tuhan

berikan kepadamu?


Cara kita memandang

hidup mempengaruhi

sikap dan perilaku kita

di dalam kehidupan kita.


Pernahkah kau menonton

sebuah drama yang

diangkat dari kisah nyata?

Seringkali ada title “True Story”


Mengapa pegiat seni mengangkat

sebuah kisah nyata ke dalam

panggung sandiwara?

Karena mereka melihat

ada nilai-nilai tertentu

yang mereka ingin sampaikan

kepada publik.

Bisa juga karena komersial.


Pernahkah kau melihat drama

yang dibuat oleh manusia

tentang menyangkali kebenaran?

Namun manusia tidak sadar

drama itu telah menyatakan

kebenaran yang sesungguhnya.



Matius 27:27-31


27) Kemudian serdadu-

serdadu wali negeri

membawa Yesus ke

gedung pengadilan,

lalu memanggil seluruh pasukan

berkumpul sekeliling Yesus.


28) Mereka menanggalkan

pakaian-Nya dan mengenakan

jubah ungu kepada-Nya.


29) Mereka menganyam

sebuah mahkota duri dan

menaruhnya di atas kepala-Nya,

lalu memberikan Dia

sebatang buluh di

tangan kanan-Nya.

Kemudian mereka berlutut

di hadapan-Nya

dan mengolok-olokkan Dia,

katanya:

"Salam, hai raja orang Yahudi!"


30) Mereka meludahi-Nya

dan mengambil buluh itu dan

memukulkannya ke kepala-Nya.


Bagian dari Firman Tuhan ini

adalah sebuah sandiwara

yang dibuat oleh serdadu-

serdadu romawi.


Panggung ini dibuat oleh mereka

karena mereka tidak percaya

siapakah Yesus Kristus.

Drama yang mereka lakonkan

adalah sebuah pelecehan,

sebuah olok-olok kepada Yesus.


Apakah Tuhan bisa diolok-olok?

Kelihatannya bisa,

tetapi sebenarnya tidak bisa.

Karena Dialah yang

memegang sejarah

di dunia ini.

Dialah yang berdaulat

di atas segala sesuatu.


Pesan Firman Tuhan

Pada Hari Ini:


1. Kayu salib mendeklarasikan

bahwa Yesus adalah Mesias.


Sesungguhnya mereka

mengharapkan bahwa

dengan kayu salib,

orang bisa menyangkal Yesus,

tetapi kenyataannya,

kayu salib justru

memproklamasikan

siapakah Yesus Kristus.


Para serdadu mengolok-

olok Yesus:

"Salam, hai raja orang Yahudi!"

Ini menjadi sentral pemberitaan

siapakah Yesus Kristus.

Di tengah olok-olokan itu,

yang menjadi sentral olok-

olokan adalah status Yesus.

Karena itu mereka mengatakan,

"Salam, hai raja orang Yahudi!"

Namun sesungguhnya perkataan

yang mereka sampaikan

adalah sebuah kenyataan,

bukan sebagai lakon dari

suatu drama.


“True Story” nya adalah

Yesus memang adalah

Raja orang Yahudi.

Yang dimaksudkan Raja

orang Yahudi adalah Mesias

di dalam perjanjian lama.


Apakah manusia bisa

mengolok-olok Tuhan?

Kelihatannya bisa,

namun manusia tidak sanggup

mengolok-olok Tuhan karena

Tuhanlah yang berdaulat.


Dia yang mengatur segala sesuatu.

Bahkan manusia tercengang

bahwa apa yang diolok-olokkan,

sebetulnya adalah sebuah kenyataan.


Sebagai anak-anak Tuhan,

mari kita menjadi orang-

orang percaya yang memberitakan

kabar baik kepada orang lain.


Mungkin akan ada orang

yang mengolok-olok Injil.

tapi Injil tetap tidak berubah.

Injil adalah Kuasa Allah yang

menyelamatkan umat manusia.


Mari kita beritakan

kabar kebenaran ini!


2. Sikap Tuhan Yesus dengan

menyerahkan diri-Nya

menggenapi Kitab Suci


Seringkali banyak orang-

orang yang tidak percaya.

Orang mengatakan,

“Dia kalah,

oleh karena itu Dia disalibkan.”

Namun sebenarnya Yesus

sedang menggenapi yang

dikatakan dalam Kitab Suci.


Yesaya 53:7

Dia dianiaya,

tetapi dia membiarkan diri

ditindas dan tidak

membuka mulutnya seperti

anak domba yang dibawa

ke pembantaian;

seperti induk domba yang kelu

di depan orang-orang yang

menggunting bulunya,

ia tidak membuka mulutnya


Tuhan Yesus tidak memberi

jawaban apapun terhadap

mereka yang menghasut,

mereka yang mendengki,

termasuk juga mereka

yang memberi saksi dusta

terhadap Tuhan Yesus.


Apakah mudah bagi

Yesus untuk tidak bergeming

dalam derita yang Dia alami

dan terhadap tuduhan-

tuduhan palsu?

Tidak mudah,

tapi Yesus tetap menggenapi

Kitab Suci dan melakukannya.


Dia menyerahkan diri-Nya

untuk dianiaya dan

dihasut oleh begitu banyak

orang dengan perkara

yang tidak benar.


Dia semata-mata ingin

melakukan misi pendamaian

di atas kayu salib

agar kita, orang-orang

yang menjadi musuh Allah,

yang binasa,


boleh berdamai dengan Allah,

karena Kristus telah

mati bagi kita.


Kita bersyukur,

sebagai orang-orang percaya

kita sudah mengalami

keselamatan yang Tuhan

berikan kepada kita.


Tapi bagaimana dengan

orang-orang di luar sana?


Biarlah dengan kasih Kristus

dan melalui hidup kita dapat

menjadi sebuah kesaksian

bagi banyak orang bahwa

Yesus sesungguhnya adalah

Juruselamat dunia ini.


Di dalam anugerah Tuhan

mereka boleh mengenal

siapakah Yesus Kristus.


3. Penghinaan justru

menyatakan siapakah Yesus.


Serdadu-serdadu romawi

melecehkan Tuhan Yesus

dengan cara bermain drama.

Drama yang ditampilkan

adalah drama tentang

ketidakpercayaan akan Yesus.


Namun drama ketidakpercayaan

Yesus ini justru menjadi

sebuah “True Story”

tentang siapakah Yesus.


Dari kepala sampai kakiYesus

tidak ada yang tidak dianiaya.

Dia rela menyerahkan seluruh

tubuhNya untuk menanggung

dosa manusia.


Para serdadu menanggalkan

pakaian Tuhan Yesus

dan memakaikan jubah ungu.

Jubah ungu adalah

jubah Imam Besar.


Sebelum Yesus naik

ke atas kayu salib,

Dia dikenakan jubah ungu.

Bukankah Tuhan Yesus naik

ke atas kayu salib sebagai

Imam Besar kita?


Dia memohon belas kasihan

dari Allah Bapa dan menjadi

pendamaian yang membawa

perdamaian kita dengan Allah.


Alkitab juga mencatat bahwa

para serdadu juga memakaikan

mahkota duri di atas kepala

Tuhan Yesus.

Bukankah Tuhan Yesus adalah

Raja di atas segala raja?


Mahkota melambangkan

kedudukan seorang Raja.

Mahkota juga menggambarkan

seorang pemenang.

Bukankah Yesus yang naik

ke atas kayu salib adalah

Raja orang Yahudi?

Dia menang dengan mati

di atas kayu salib.

Pada hari yang ke 3

Dia bangkit.


Semua lutut bertelut,

semua lidah mengaku

bahwa Dia adalah Tuhan.


Drama ketidakpercayaan

justru menggambarkan

kebenaran yang sesungguhnya.

Siapakah Yesus Kristus itu.


Tidak ada seorang manusia

yang mampu melawan

kebenaran Tuhan.


Bahkan ejekan-ejekan manusia

justru Tuhan balikkan.

Manusia akhirnya tercengang.


Walaupun mereka melakukan

semuanya itu,

ternyata mereka sendiri

yang sedang menyatakan

kebenaran yang terjadi.


Marilah kita sebagai

orang percaya tunduk

kepada kebenaran Tuhan.


Lakukan apa yang Tuhan mau

dalam hidup kita sehingga

kita boleh menjadi saksi-saksi

Kristus di tengah dunia ini

dan menyatakan kebenaranNya.


Doakan dan Renungkan


•Apakah kau berani untuk

tetap memberitakan Injil

ketika orang sekitarmu

menolak Kristus?


•Apakah kau dapat tetap tenang

dan tidak bergeming ketika

difitnah oleh orang lain?

Apa yang dapat dipelajari

dari sikap Yesus?


•Doa untuk hikmah dan

pimpinan Tuhan agar hidup kita

dapat menyatakan

kebenaran Kristus.


Mari kita terus belajar

dan bertumbuh dalam Kristus