Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 14 Maret 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 14 Maret 2022


Lukas 20:9-19

Perumpamaan Tentang Penggarap-penggarap Kebun Anggur.


Tuhan adalah misteri bagi manusia, namun kita bersyukur, melalui Firman-Nya kita tahu bahwa Tuhan mau dikenali dan berelasi dengan kita, orang percaya.


Kita patut bersyukur Tuhan yang transenden adalah Tuhan yang imanen, yang tinggal bersama kita.


Ibrani 1:1-2a

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,


Firman Tuhan memberitahukan kepada kita bahwa keinginan Tuhan untuk dikenali begitu tinggi, karena itu Dia berulang kali dengan pelbagai cara berbicara, pada awalnya melalui para nabi, tetapi pada puncaknya yaitu melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.


Kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia memberitahukan, betapa besar kasih Tuhan kepada kita, karena melalui-Nya Tuhan ingin kita mengenal Dia.


Bagaimana respons manusia terhadap kasih Allah ini?


Seringkali orang berkata bahwa Allah itu tidak adil. Mengapa Allah menghukum dan membinasakan manusia? Kalau Allah mengasihi, mengapa Allah menghukum?


Namun ketika kita meneliti Firman tentang kasih Allah, saya percaya Saudara dan saya akan setuju, memang manusia dalam keadilan Allah seharusnya binasa.


Karena manusia menolak cinta kasih yang begitu besar, yaitu Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi kita.


Lukas 20:9-19


9 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.


10 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.


11 Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa.


12 Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke luar kebun itu.


13 Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani.


14 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.


15 Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka?


16 Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain." Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"


17 Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?


18 Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."


19 Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak.


Saat itu Tuhan Yesus sudah dekat untuk menggenapi nubuat tentang diri-Nya terkait penebusan atas manusia di atas kayu salib.


Dan Tuhan Yesus memberikan suatu perumpamaan yang jauh lebih terang atas apa yang terjadi dan atas apa yang akan dialami oleh Tuhan Yesus.


Dari perumpamaan ini, Tuhan sedang berbicara secara tidak langsung akan sejarah umat Tuhan, di mana mereka membunuh para nabi, dan pada akhirnya mereka juga membunuh Mesias yang sesungguhnya mereka harapkan.


Tetapi bukan rencana mereka yang berhasil, sesungguhnya rencana keselamatan Allahlah yang digenapi.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Tuhan memberkati manusia sehingga manusia dapat berusaha, namun manusia yang mengingini berkat Tuhan malah menolak Tuhan yang berfirman.

Inilah ungkapan di dalam perumpamaan yang Tuhan Yesus sampaikan.


Ada tuan yang mempunyai kebun anggur. Ia lalu menyewakannya kepada penggarap-penggarap untuk diusahakan.


Artinya, penggarap-penggarap ini bisa mendapatkan penghidupan karena kebaikan tuan pemilik kebun anggur tersebut.


Namun ketika tuan itu mengutus hambanya untuk mengambil bagiannya dari para penggarap kebun anggur, perhatikan bagaimana sikap penggarap-penggarap itu.


Penggarap-penggarap itu menolak utusan dari tuan empunya kebun anggur itu.


Pada akhirnya tuan itu mengirim anaknya sendiri, tetapi justru penggarap-penggarap itu membunuh anaknya itu.


Di sini menggambarkan satu hal. Apa yang kita miliki dalam hidup kita sebetulnya bukan milik kita. Itu adalah milik Tuhan. Apakah yang di dunia ini yang bukan milik Tuhan?


Tidak ada, termasuk diri kita. Apa yang kita pakai dan punya itu semua milik Tuhan. Itu pemberian Tuhan.


Manusia menerima kebaikan Tuhan dan manusia membutuhkan dan mengejar itu, tetapi manusia yang seperti itu adalah manusia yang menolak Tuhan yang berfirman kepadanya.


Kasih Allah terus dicurahkan kepada kita. Bagaimanakah respon kita kepada Tuhan?


Jikalau manusia menolak Tuhan yang berfirman, bukankah itu memberitahukan kepada kita, sesungguhnya kebinasaan begitu dekat dengan dia, karena dia tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan?


Manusia menjadi tidak tahu diri karena tidak mau menerima Tuhan yang memberikan segala kebaikan-Nya kepada kita.


Tuhan telah memberikan yang terbesar kepada umat manusia, yaitu ketika Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, mati di atas kayu salib untuk menanggung seluruh dosa manusia.


Bagaimanakah respon kita kepada kasih Allah yang begitu besar kepada kita?

2. Penolakan manusia terhadap Kristus menghancurkan dan membinasakan manusia.


Orang-orang Yahudi berpikir ketika mereka membunuh Yesus Kristus, mereka boleh menjadi orang-orang yang menang dan berdaulat atas keagamaan mereka.


Mereka menjadi orang-orang yang bisa menjaga wajah mereka di hadapan bangsa Israel sebagai orang-orang yang berotoritas dan beragama.


Namun dari perumpamaan Tuhan Yesus, Ia memberitahukan bahwa sesungguhnya barangsiapa yang menolak Yesus Kristus, kehancuran dan kebinasaan sedang mencengkeram mereka.


Itu yang Tuhan katakan di dalam Firman Allah, “…Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.Artinya adalah menjadi batu yang utama di mana pembangunan akan berjalan dan dimulai.


Kedatangan Yesus Kristus adalah kedatangan kerajaan Allah.


Memang pada awalnya seperti pada biji sesawi yang mati di dalam tanah, tetapi kemudian akan bertumbuh menjadi besar dan semakin besar.


Tidak ada kata lain yang perlu kita katakan kepada Tuhan Yesus, selain kita berkata, “Tuhan, saya percaya kepada Engkau.” Jikalau tidak, Yesus berkata:


Lukas 20:18

Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."


Tetapi batu itu telah menjadi batu penjuru dan ketika engkau percaya, engkau akan mengalami kerajaan Allah. Mengalami kuasa, sukacita dan damai sejahtera dari Roh Kudus.


Itulah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, dan anugerah itu cuma-cuma.


Oleh karena itu, di masa anugerah ini ambil kesempatan! Membuka hati dan berkata kepada Tuhan Yesus, “Tuhan, aku percaya kepadaMu.”


Doakan dan renungkan


*Tuhan adalah misteri bagi manusia, namun kita bersyukur, melalui Firman-Nya kita tahu bahwa Tuhan mau dikenali dan berelasi dengan kita, orang percaya.


*Relasi seperti apa antara Saudara dan Tuhan Yesus? hamba kepada Tuan atau anak kepada Bapa?


AnakNya telah diutus, relasi tak lagi terputus