Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senen,
29 Maret 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 29 Maret 2021


Matius 27:1-10

Yesus Diserahkan Pada Pilatus

Kematian Yudas


Ketika kita bergumul

bersama Tuhan,

kita berjalan tanpa penyesalan.

Kita bersyukur mempunyai

Tuhan yang baik yang

selalu menyertai kita.


Setiap orang mempunyai

impian dalam hidupnya.

Biasanya, impian itu adalah

sesuatu yang menguntungkan

bagi dirinya, kelompoknya, atau

menguntungkan orang lain.


Ada orang yang mempunyai

impian tapi tidak berani melangkah

karena merasa tidak yakin

dan takut untuk melangkah.


Ada orang yang mempunyai impian

dan dia berani melangkah tapi

menghalalkan segala cara

untuk menggapai impian tersebut.


Meskipun semua orang dapat

mempunyai impian,

namun tidak semua orang

mengerti apa yang

menjadi impiannya.


Bisa saja dia mempunyai impian

yang bukan seharusnya dia

impikan dalam hidupnya.


Matius 27:1-10

1) Ketika hari mulai siang,

semua imam kepala dan

tua-tua bangsa Yahudi

berkumpul dan mengambil

keputusan untuk membunuh Yesus.


2) Mereka membelenggu Dia,

lalu membawa-Nya dan

menyerahkan-Nya kepada Pilatus,

wali negeri itu.


3) Pada waktu Yudas,

yang menyerahkan Dia,

melihat, bahwa Yesus telah

dijatuhi hukuman mati,

menyesallah ia.

Lalu ia mengembalikan

uang yang tiga puluh perak itu

kepada imam-imam kepala

dan tua-tua,


4) dan berkata:

"Aku telah berdosa karena

menyerahkan darah orang

yang tak bersalah."

Tetapi jawab mereka:

"Apa urusan kami dengan itu?

Itu urusanmu sendiri!"


5) Maka iapun melemparkan

uang perak itu ke dalam Bait Suci,

lalu pergi dari situ dan

menggantung diri.


6) Imam-imam kepala mengambil

uang perak itu dan berkata:

"Tidak diperbolehkan memasukkan

uang ini ke dalam peti persembahan,

sebab ini uang darah."


7) Sesudah berunding mereka

membeli dengan uang itu tanah

yang disebut Tanah Tukang Periuk

untuk dijadikan tempat

pekuburan orang asing.


8) Itulah sebabnya tanah itu

sampai pada hari ini disebut

Tanah Darah.


9) Dengan demikian genaplah

firman yang disampaikan

oleh nabi Yeremia:

"Mereka menerima tiga puluh

uang perak,

yaitu harga yang ditetapkan

untuk seorang menurut

penilaian yang berlaku

di antara orang Israel,


10) dan mereka memberikan

uang itu untuk tanah tukang periuk,

seperti yang dipesankan

Tuhan kepadaku."


Firman Tuhan hari ini menceritakan

tentang penyesalan Yudas

yang telah menyalibkan Yesus.

Yudas menyerahkan Yesus dan

dia menyaksikan Yesus

dijatuhkan hukuman mati.


Pernahkah kau mengalami

penyesalan dalam hidupmu?

Jika kau dapat

mengulangi hidupmu,

kau tidak akan mengulangi lagi.


Penyesalan adalah hal

berharga yang menjadi


pelajaran bagi hidup kita

sehingga kita dapat lebih

berhati2 dikemudian hari.


Pesan Firman Tuhan

Pada Hari Ini


1. Berhati hati dengan spekulasi

yang sangat berbahaya


Yudas Iskariot melakukan spekulasi

yang sangat berbahaya dan

meleset dalam perhitungannya.


Yudas Iskariot sebenarnya

merindukan Bangsa Israel untuk

lepas dari penjajahan Romawi.

Dia juga berpikir

ketika Mesias datang,

Ia akan membebaskan Israel

dari penjajahan Romawi.


Lalu Yudas berjumpa

dengan Yesus.

Ia menjadi salah satu

dari 12 muridNya.

Ia juga melihat bagaimana

Yesus mempunyai kuasa

yang sangat besar.

Kuasa atas alam,

kuasa atas setan,

kuasa atas maut dan

kuasa atas sakit penyakit.

Yesus juga memiliki otoritas

mengajar yang luar biasa.

Lebih dari pengajar agama

lainnya pada saat itu.


Yudas mempunyai sebuah impian.

Bagaimana jika Yesus memimpin

umat Israel untuk melepaskan diri

dari penjajahan Roma.


Maka Ia berpikir,

"Kalau saya menyerahkan Yesus,

pasti Ia akan bertindak."


Yudas melakukan ini karena

ia memikirkan beberapa keuntungan

yang akan ia dapatkan:

•Uang

Yudas adalah seseorang yang

mencintai uang.

Ia mendapat dari Imam kepala

30 keping perak.

•Ia juga berpikir akan dapat

keuntungan dengan lepasnya

Bangsa Israel dari penjajahan Roma.

•Ia menjadi seorang pahlawan

bagi Bangsa Israel.


Bukankah hal ini

sangat menggiurkan?

Keuntungan yang

luar biasa.

Tapi ini adalah spekulasi

yang sangat berbahaya.

Dan memang betul,

Apa yang ia impikan

akhirnya tidak terjadi.


Yesus menyerahkan diri,

Yesus dihukum mati,

Yesus tidak memberontak,

dan akhirnya Yesus

digantung di atas kayu salib.


Yudas sangat menyesal

atas apa yang sudah

ia kerjakan.

Namun, peristiwa sudah terjadi.

Yang berbahaya sudah ditempuh

dan memang hasilnya diluar

cara berpikir Yudas Iskariot.


Bagaimana dengan kita?

Seringkali dalam bertindak,

kita suka berspekulasi.

Marilah kita meminta

hikmah dari Tuhan.

Janganlah kita sembrono

karena hawa nafsu kita

yang membuat kita berspekulasi

untuk mendapatkan apa

yang ada di hati kita

yang pada kenyataannya,

hal yang terjadi tidak

sesuai perhitungan kita.


Mari kita minta pimpinan Tuhan.

Langkah demi langkah.

Supaya kita tidak melakukan

tindakan yang sembrono

yang pada akhirnya menjadi

kerugian besar dalam hidup kita.


2. Uang tidak pernah

menjadi segala-galanya


Memang kita butuh uang.

Uang adalah alat transaksi

untuk kita mendapatkan

hal-hal yang kita butuhkan.


Namun,

Apakah uang adalah segalanya?


Yudas adalah seseorang

yang mencintai uang.

Dia berpikir bahwa uang

dapat menyelesaikan segalanya.

Dia berpikir bahwa uang

dapat memuaskan hidupnya.

Dia berpikir bahwa uang

dapat membuatnya menjadi

segala-galanya dalam hidup ini.

Oleh karena itu,


Ia menjual Tuhan Yesus.

Ternyata uang yang kita

harapkan dapat menjadi

bencana dalam hidup kita.


Berapa banyak orang yang

mencintai uang dan

berburu uang pada akhirnya

menjadi korban dari

uang itu sendiri?


Janganlah menjadi budak uang.

Biarlah uang yang menjadi

hamba kita.

Kita atur pemakaiannya

dan kita pakai untuk

kemuliaan Tuhan.


Jika kita melakukannya

dengan cara seperti itu,

maka uang yang Tuhan titipkan


pada kita akan menjadi berkat

bagi hidup kita.

Sebaliknya, jika kita menjadi

hamba uang,

kita akan celaka dalam hidup ini.


Uang bukan segala-galanya.

Yang menjadi segala-galanya

dalam hidup kita adalah Tuhan.


Mari kita melayani Tuhan

bukan melayani uang.

Biarlah kita melayani Tuhan

dan uang yang melayani kita.

Sehingga kita dapat hidup

sesuai dengan kehendak Tuhan.


3. Hati nurani selalu

menyadarkan kita meskipun

kita berusaha menekannya


Hal ini terjadi pada

para Imam kepala.

Mereka ingin menghukum mati

Tuhan Yesus karena

mereka sangat yakin bahwa

Yesus menghujat Allah.

Seakan-akan keyakinan mereka

adalah sebuah kebenaran.


Namun, hati nurani mereka

berkata hal yang berbeda.

Itu terjadi ketika Yudas

mengembalikan 30 keping perak

dan mereka tidak mau terima.


Mereka tahu itu bukanlah

uang yang benar.

Itu uang suap.

Uang yang didapat dari hasil

menghalalkan segala cara dan

perbuatan mereka tidak benar.


Dari mana kita tahu?

Ketika uang itu dilempar

ke Bait Suci,

mereka memgambil uang itu,

lalu berdiskusi dan berkata,

"Tidak diperbolehkan memasukkan

uang ini ke dalam peti persembahan,

sebab ini uang darah."


Mereka mengatakan hal yang

sesuai dengan hati nurani mereka.


Jangan belajar dari pemimpin

agama yang seperti itu.

Mereka menekan hati nurani

hanya untuk harga diri,

hanya untuk posisi dan

hanya untuk gengsi

tetapi menyangkali kebenaran.


Ketika hati nurani berbicara,

mari kita mendengarkan

apa yang Tuhan katakan

kepada kita.

Sehingga kita tidak pernah

menyesal dalam hidup.


Biarlah impian kita menjadi

bagaimana kita dapat

hidup seturut kehendak Tuhan,

memuliakan Dia dan

menyenangkan hati Tuhan.

Itu akan membuat kita

tidak pernah menyesal

dalam hidup ini.

Apapun yang terjadi.


Doakan dan Renungkan


•Bagaimana kau tahu

impianmu sudah sesuai

dengan rencana Tuhan atau

hanya semata mata untuk

keuntungan dirimu?


•Bagaimana cara yang efektif

untuk menggunakan uangmu

bagi kemuliaan Tuhan?


•Doakan dan Introspeksi hidupmu.

Apakah secara sadar

maupun tidak sadar

kau melupakan Tuhan dan

mengejar mimpi yang

semata-mata untuk

menguntungkan dirimu?


Mari kita terus belajar

dan bertumbuh dalam Kristus