Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 1 Maret 2022

Tuhan Adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 1 Maret 2022


Lukas 17:7-10

Tuan dan Hamba


Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan Yesus bukan saja menyelamatkan kita, tetapi Tuhan juga memanggil kita agar kita melayani Dia.


Kita bukan saja memiliki status yang baru sebagai anak-anak Tuhan, kita juga mempunyai mandat yang baru dan mulia, karena itu diberikan dan dipercayakan Tuhan bagi kita.


Biarlah kita masuk di dalam seluruh panggilan Tuhan itu, sehingga nama Tuhan dipermuliakan.


Sebagai orang percaya, panggilan Tuhan bagi kita adalah agar kita hidup bagi Dia. Caranya adalah dengan melayani Dia di dalam seluruh aspek hidup kita, termasuk dalam kehidupan kita sehari-hari.


Kita memiliki semangat melakukan seperti untuk Tuhan.


Namun hal ini bukan tanpa kesulitan. Kadang ada orang Kristen yang melakukan itu dengan baik, tetapi menerima respon yang tidak sesuai dengan harapannya, lalu orang Kristen ini menjadi kecewa.


Akhirnya orang ini tidak lagi mau hidup melayani Dia karena dia merasa perbuatan baik yang dia lakukan tidak mendapat respon yang baik.


Berapa banyak orang Kristen yang mengalami hal seperti ini? Bagaimana kita sebagai orang Kristen harus memahami makna hidup kita, hidup bagi Tuhan dan melayani Dia, sehingga kita tidak menjadi kecewa?


Lukas 17:7-10


7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!


8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.


9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?


10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."


Ketika kita memikirkan tentang relasi, maka setiap relasi itu pasti ada kesulitannya. Misalnya relasi antar manusia, relasi orang tua dan anak, relasi suami istri, relasi rekan kerja atau bisnis. Semua itu ada kesulitannya, termasuk relasi kita dengan Tuhan. Kesulitannya adalah bagaimana kita memandang relasi itu? Inilah yang Tuhan Yesus ajarkan dari bagian firman Tuhan yang kita baca.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :

1. Pengenalan kita kepada Tuhan membuat kita tahu menempatkan diri.


Lukas 17:7-9

7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!


8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.


9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?


Apa yang Yesus katakan ini adalah sebuah kisah yang nyata dalam kehidupan manusia, namun yang Tuhan maksudkan adalah relasi kita dengan Tuhan.


Sebagai manusia di dalam relasi dengan Tuhan, kita seringkali menurunkan Tuhan begitu rupa sampai Tuhan itu sejajar dengan kita.


Bahkan ada orang-orang tertentu menaruh Tuhan di bawah dia, artinya Tuhan harus melakukan apapun yang dia mau.


Ketika manusia menurunkan Allah sampai sejajar dengan dia, maka sewaktu manusia melakukan sesuatu kepada Allah, dia berpikir Allah harus berterima kasih kepadanya.


Tetapi Tuhan Yesus mau memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan itu maha besar. Dia jauh lebih tinggi dari manusia.


Meskipun manusia adalah ciptaan Allah yang paling tinggi dari seluruh ciptaan, tetapi di hadapan Tuhan manusia adalah hamba.


Ketika kita mengenal Tuhan yang maha besar itu, barulah kita bisa menempatkan diri dan tahu bagaimana seharusnya bersikap kepada Dia.


Ketika kita kecewa saat melayani Tuhan, sesungguhnya kita sedang lupa siapa diri kita. Sewaktu kita berkata,” Saya tidak mau lagi melayani Tuhan. Saya tidak lagi mau hidup bagi Tuhan.”


Dan mungkin ada ketawaran hati di dalam diri kita, kita sedang lupa siapa kita. Ketika kita menuntut Tuhan untuk berbuat ini dan itu karena kita sudah berbuat ini dan itu, kita lupa siapa diri kita.


Betapa penting engkau dan saya mengenal Tuhan. Ketika kita mengenal Tuhan kita dengan baik, kita baru dapat menempatkan diri dan dapat berperilaku dan bersikap dengan benar.


Ketika kita tahu menempatkan diri, kita bisa mengalami sukacita, rasa puas, rasa berharga, rasa syukur kepada Tuhan. Bukankah itu yang kita rindukan di dalam hidup kita?


Oleh karena itu, mengenal Tuhan menjadi sesuatu yang sangat penting ketika kita rindu untuk melayani Dia.


2. Pengenalan kita kepada Tuhan membuat kita menyadari keberadaan diri kita semata-mata karena anugerah Tuhan.


Lukas 17:10

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."


Saya menggaris bawahi kalimat “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna”.Dimanakah kegunaan manusia?


Kegunaan manusia adalah ketika manusia mendapat anugerah Tuhan, karena seberapa pun manusia itu berguna, namun jika di mata Tuhan tidak bernilai, maka dia tidak berguna.


Oleh karena itu, kalau Saudara dan saya menjadi berguna di tengah dunia ini, jangan lupa, sebelum kita menjadi orang berguna, ada anugerah Tuhan yang mendahului semua itu.


Kalau engkau menjadi orang yang pintar, jangan lupa, ada anugerah Tuhan yang memberikan IQ yang baik kepadamu.


Kalau bisnismu berkelimpahan, jangan lupa, ada Tuhan yang membuka kesempatan bagimu, berpeluang mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yang baik.


Jangan lupa, Tuhan beranugerah memberikan engkau hikmat bagaimana mengelola usahamu.


Ada banyak hal dalam hidup kita ini. Jikalau kita menjadi orang yang berguna, ingatlah, tanpa anugerah Tuhan, kita tidak pernah bisa menjadi orang yang berguna.


Ketika kita menyadari hal itu, sewaktu kita melayani Dia dan kita boleh menjadi berguna di tangan-Nya, bagi kita itu cukup. Itu yang membuat kita bersyukur.


Kita tidak lagi melihat bagaimana respon atau sikap orang dan hasilnya. Kalau kita boleh berguna di tangan Tuhan, itu adalah anugerah yang besar bagi kita.


Ketika kita mengenal Tuhan dan anugerah-Nya, maka kita dimampukan boleh hidup bagi Tuhan dengan sukacita, meskipun situasi dan kondisi mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan.


Bisa melayani Dia, itu saja sudah menjadi sukacita bagi kita.


Doakan dan renungkan.


*Ketika manusia menurunkan Allah sampai sejajar dengan dirinya, maka usai melakukan sesuatu kepada Allah, manusia merasa Allah harus berterima kasih kepadanya.


*Bukankah sebagai Pencipta, Allah layak diagungkan dan dilayani oleh kita dan seluruh ciptaanNya?



Hanya manusia, ciptaan yang ingin sejajar dengan Pencipta.