Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Rabu, 16 Februari 2022
Lukas 12:13-34
Orang Kaya yang Bodoh; Hal Kekuatiran.
Ingatkah Firman Tuhan mengatakan kepada kita sebagai orang percaya, yaitu “Hendaklah engkau murah hati sama seperti Bapamu di sorga murah hati”?
Biarlah kita ingat bagian Firman Tuhan ini dan selalu mencernanya sehingga menjadi hidup dalam hidup kita.
Kita bisa berbahagia karena kita bisa serupa dengan Bapa kita di sorga.
Saya percaya bahwa tidak ada seorang pun yang suka bila dikatakan, “Kamu orang yang egois.”
Kita tidak akan suka dikatakan sebagai orang yang egois, namun kita harus menyadari bahwa semua kita rentan menjadi orang yang egois.
Bagaimanakah kita bisa melihat atau merasakan seseorang itu adalah orang yang egois?
Ketika orang itu hanya memikirkan kepentingan, kesenangan atau keuntungan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan kepentingan, kesenangan atau keuntungan orang lain.
Kalau orang ini menjadi iri hati, tidak senang, bahkan benci dan marah jikalau orang lain beruntung, maka orang itu sudah terjebak menjadi orang yang egois.
Biarlah kita waspada tidak menjadi orang Kristen yang egois karena Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita semua.
Lukas 12:13-34
13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.
34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Pengajaran Tuhan Yesus dalam bagian yang kita baca hari ini, diawali dengan seorang yang meminta Tuhan Yesus untuk menolong dia menjadi hakim atas dirinya dan saudaranya, supaya saudaranya berbagi warisan yang diterimanya.
Kemungkinan orang yang minta Tuhan Yesus menjadi hakim, mengingini warisan yang diterima oleh saudaranya.
Kemungkinan saudaranya itu adalah kakaknya, karena peraturannya adalah yang lebih tua mendapatkan harta warisan lebih banyak, tetapi dia menginginkan harta warisan itu.
Disitulah Tuhan Yesus mengatakan, “…siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Bukan Tuhan Yesus tidak mau menolong mereka, tetapi Tuhan Yesus tahu ada peraturan yang dibuat sehingga masalah dari orang yang datang kepada Tuhan Yesus bukanlah masalah warisan.
Masalah pada dirinya adalah masalah sikap hatinya yang tidak beres.
Lalu Tuhan Yesus mengajar kepada banyak orang.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini :
1. Hati-hati dengan ketamakan karena ketamakan adalah ekspresi hidup bagi diri sendiri dan akhirnya hanyalah kehidupan yang kosong.
Ketika Tuhan mendengar orang ini meminta Tuhan Yesus menolong dia menjadi hakim supaya saudaranya mau berbagi warisan dengannya, maka Tuhan langsung melihat ke dalam batin orang ini.
Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Orang tamak dapat dikatakan sebagai orang buta, buta akan kehidupan.
Karena terlalu banyak peristiwa terjadi di dunia ini membuktikan bahwa hidup manusia tidak tergantung pada materi atau kekayaan, meskipun manusia membutuhkan materi.
Kekayaan satu kali akan ditinggalkan.
Tuhan Yesus memberikan satu contoh. Ada orang yang mendapatkan penghasilan begitu banyak, lalu dia berpikir, dengan seluruh yang dia miliki, dia bisa hidup untuk dirinya sendiri.
Dia tidak perlu memikirkan orang lain dan dia tidak butuh orang lain, karena semua itu sanggup menopang hidupnya.
Tetapi dia menjadi orang buta karena dia lupa dia tidak bisa mempertahankan hidupnya hanya dengan harta, karena hidup manusia tergantung pada Tuhan.
Ketika Tuhan berkata, “Engkau harus meninggalkan dunia ini.” maka engkau tidak bisa tahan. Seluruh harta bendamu tidak ada gunanya dan engkau tidak bisa menikmatinya.
Jikalau kita tidak waspada, ketamakan akan menguasai hidup kita.
Kita selalu merasa ingin memiliki segala sesuatu tanpa peduli dengan orang lain dan kita menjadi orang yang egois.
Hati-hati dengan ketamakan karena ketamakan membuat kita tidak hidup di dalam rencana Tuhan.
Kita hidup dalam rencana sendiri dan itu menjadi kesia-siaan.
2. Kaya di hadapan Tuhan dihidupi dengan kehidupan yang mencari kerajaan Allah dahulu.
Kalau engkau hanya kaya untuk dirimu sendiri di dunia ini, atau hanya kaya secara materi, engkau tidak kaya di hadapan Tuhan. Hidupmu hanyalah hampa, karena hidup kita hanya sementara di dunia ini.
Sesungguhnya hidup kita adalah apa yang dinilai oleh Tuhan.
Sebagai orang percaya, memang engkau dan saya tidak akan binasa, karena Tuhan sudah memberi hidup yang kekal.
Namun Tuhan juga ingin hidup orang percaya adalah hidup yang menyadari bahwa dia begitu berharga dan dia memang menghidupi hidup yang berharga itu.
Jikalau kita sebagai orang percaya hanya kaya secara materi tetapi tidak kaya di hadapan Tuhan, suatu kali kita akan menyesal dalam hidup ini.
Kaya di hadapan Tuhan dimulai ketika kita menghidupi, mencari kerajaan Allah yang terutama dalam hidup kita.
Fokus hidup kita adalah kerajaan Allah. Ketika kita fokus hidup kita kepada kerajaan Allah, bukan kerajaan dunia ini, Saudara dan saya akan terus didorong oleh pekerjaan Roh Kudus dan kita menjadi kaya di hadapan Tuhan.
Ketika kita kuatir akan hal-hal di dunia ini, kita bisa pelan-pelan terjerambab kepada kehidupan yang hampa.
Oleh karena itu Tuhan Yesus katakan, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.”
Maksud Tuhan adalah janganlah kita begitu kuatir dengan hal-hal yang bersifat materi di dalam dunia ini.
Bukan berarti engkau dan saya tidak perlu bertanggung jawab untuk apa yang harus kita pertanggungjawabkan dalam hidup ini.
Tetapi maksud Tuhan adalah janganlah hatimu ditaruh di sana, yaitu kepada hal-hal yang sifatnya materi.
Engkau butuh materi, tetapi ingat, materi adalah berkat dari Tuhan. Hati kita harus kita taruh kepada Tuhan, maka hidup kita baru beres.
Jikalau tidak, hidup kita pasti tidak seimbang dengan baik.
Bukan saja tidak seimbang, hidup kita cenderung kepada perkara-perkara yang di dunia ini dan lupa bahwa perkara-perkara di dunia ini dipakai untuk kemuliaan bagi nama Tuhan.
Oleh karena itu, yang terpenting dalam hidup kita adalah fokus kepada kerajaan Allah dan kehendak-Nya.
Disitulah kita hidup boleh menjadi berkat bagi orang lain.
Doakan dan renungkan.
*Bagi orang egois, segala hal terpusat pada diri sendiri daningin memiliki segala sesuatu tanpa peduli Tuhan dan orang lain.
*Tetapi firman Allah berkata: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Hanya ada “saya” di dunia orang egois