Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR.
Jumat, 14 Januari 2022
Lukas5:27-32
Lewi Pemungut Cukai Mengikut Yesus
Kita bersyukur Tuhan melihat kita berdasarkan belas kasihanNya dan anugrahNya.
Dengan demikian kita menjadi orang-orang yang bernilai dan mempunyai pengharapan, kita tidak bisa menghalangi orang menilai kita.
Namun penilaian yang kita miliki bukan tergantung atas penilaian kita tapi dari Tuhan yang mencintai kita.
Di dunia ini hidup manusia sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang mengenal dia.
Pengenalan orang lain terhadap seseorang sering kali menentukan sikap dan penghargaan orang lain terhadap orang tersebut.
Dimana jabatan, pendidikan, apa yang miliki dan apa yang di perbuat dalam hidup ini mempengaruhi pengenalan orang terhadap orang lain.
Pengenalan dan penilaian yang baik menentukan penghargaan orang lain kepada orang tsb.
Bagaimana sebenarnya Tuhan menilai dan memandang kita?
Lukas 5:27-32
27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Lewi nama lainnya Matius adalah seorang pemungut cukai yang sedang bekerja dikantor cukai.
Meskipun Matius seorang Yahudi namun pekerjaannya sebagai pemugut cukai maka dia dikategorikan sebagai orang berdosa bagi orang Yahudi, setidaknya bagi pemimpin agama ketika ia sedang bekerja.
Yesus melihat dia dan mengambil Matius untuk mengikutiNya. Heran sekali kenapa Yesus mengambil pemungut cukai untuk mengikuti Dia.
Bukankah kehadiran pemungut cukai di kelompok Tuhan Yesus akan banyak menyulitkanNya dalam melayani masyarakat orang Yahudi yang pada masa itu menganggap pemungut cukai adalah orang berdosa.
Pesan Firman Tuhan hari ini:
1.Panggilan Tuhan Yesus adalah panggilan anugrah untuk mengikut Dia.
27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Alkitab menceritakan bahwa kemudian ketika Yesus pergi keluar, Ia melihat seorang pemungut cukai, lalu disebut namanya yang bernama Lewi.
Ketika Tuhan memilih Lewi menjadi pengikutNya, Yesus memilih dengan kesadaran penuh dan tahu bahwa dia seorang pemungut cukai.
Artinya Yesus bukan salah pilih atau tidak sengaja memilihnya tetapi Alkitab berkata ia melihat seorang pemungut cukai.
Apakah Tuhan Yesus memilih Matius karena ada jasa sesuatu? Tidak demikian, melainkan Yesus melihat pemungut cukai.
Ketika makan bersama pemungut cukai, orang-orang berkata, mengapa Tuhan Yesus makan minum dengan pemungut cukai dan orang berdosa.
Inilah yang Yesus katakana,”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar tetapi orang berdosa.”
Tuhan mencari orang berdosa, panggilan Tuhan Yesus kepada Matius adalah panggilan semata-mata anugerah bukan karena jasa tetapi Tuhan tahu bahwa dia orang berdosa dan Tuhan memanggil dia menjadi muridNya.
Ketika Tuhan melihat kita, Dia bukan sekedar melihat kelebihan kita, jasa kita, keelokan kekuatan tetapi justru Dia melihat betapa kita orang berdosa, penuh kelemahan, sering memberontak kepada Tuhan. bahkan mungkin diantara kita diberikan stikma oleh masyarakat atau teman-teman sebagai orang yang tidak patut. Tapi kabar baiknya adalah Yesus melihat orang yang berdosa dan Dia memanggilnya untuk dijadikan muridNya.
Ini adalah anugerah Tuhan maka ia merespon untuk berkata,”Ya Tuhan, saya ikut Engkau”, pertanyaannya adalah Tuhan memanggil Saudara untuk ikut Yesus, bagaimana respon Saudara?
2.Anugrah Tuhan membangkitkan sukacita untuk hidup melayani Dia.
28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Ketika Lewi mendengar panggilan Tuhan, dia melihat panggilan itu adalah anugerah.
Karena dia merasakan bagaimana pandangan orang-orang Yahudi terhadap dirinya yang termasuk pemimpin agama tetapi Yesus tidak bersikap seperti mereka, Yesus justru mengajak dia memanggil dia untuk mengikut Yesus.
Respon dia sangat bersuka cita, diekspresikan dengan mengadakan suatu perjamuan besar untuk Tuhan Yesus.
Murid yang lain juga mengundang pemungut cukai makan bersama. Dalam budaya orang Yahudi hal ini menggambarkan sikap sukacita. Sukacita besar adalah ketika kita bisa melihat anugerah Tuhan.
Orang yang merasa dirinya benar, lebih baik, lebih hebat daripada orang lain, tidak perlu pertolongan orang, akan kehilangan sukacita yang sesungguhnya.
Orang yang melihat anugrah Tuhan adalah orang-orang yang tahu dia tidak mampu, tidak layak, orang berdosa, patut dimuraki Allah.
Disitulah dia melihat betapa cemerlangnya kasih Allah. Dia bersukacita, rela meninggalkan segala sesuatu demi Yesus Kristus dan dia rela melayani Tuhan dalam hidupnya.
Sukacita sorgawi itu mendorong seseorang menghargai hidupnya melayani dia.
Doakan dan renungkan.
*Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
*Adakah kita rela meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Tuhan?
Kadang “segala sesuatu” menjadi penghadang melayani Tuhan