Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Selasa, 23 Maret 2021
Matius 26:69-75
Petrus Menyangkal Yesus
Dalam dunia ini
banyak tanda-tanda
yang dapat kita lihat.
Tanda-tanda itu
sesuatu yang sangat
bermanfaat bagi kita,
supaya kita sadar
ada bahaya yang
dapat kita alami.
Tanda-tanda itu
dapat memberitahu
kita untuk berwaspada.
Alkitab banyak sekali
memberikan peringatan-
peringatan yang berasal
dari Tuhan untuk kita.
Peringatan-peringatan
itu lahir dari hati Tuhan
yang mencintai kita.
Namun banyak orang yang
meresponi secara tidak tepat
terhadap peringatan Tuhan.
Ada orang yang tidak peduli
akan peringatan Tuhan,
karena dia lebih senang
dengan janji-janji Tuhan.
Mungkin dia merasa
janji itu lebih baik
daripada peringatan.
Padahal janji dan
peringatan itu keluar dari
kasih Tuhan kepada kita.
Ada orang lain yang
ketika dia mendengar
peringatan Tuhan,
dia merasa peringatan itu
cocok untuk orang lain.
Dia merasa bahwa
dia sudah cukup kuat,
imannya cukup teguh,
sehingga dia merasa
tidak perlu diperingatkan.
Ini dialami oleh Simon Petrus.
Dia merasa dia cukup kuat.
Dia tidak akan pernah
menyangkal Yesus.
Dia akan ada terus
bersama - sama Yesus.
Tuhan Yesus memperingati
Petrus bahwa dia akan
menyangkal Yesus.
Matius 26:69-75
69) Sementara itu Petrus
duduk di luar di halaman.
Maka datanglah seorang
hamba perempuan kepadanya,
katanya:
"Engkau juga selalu
bersama-sama dengan Yesus,
orang Galilea itu."
70) Tetapi ia menyangkalnya
di depan semua orang,
katanya:
"Aku tidak tahu,
apa yang engkau maksud."
71) Ketika ia pergi
ke pintu gerbang,
seorang hamba lain
melihat dia dan berkata
kepada orang-orang
yang ada di situ:
"Orang ini bersama-sama
dengan Yesus,
orang Nazaret itu."
72) Dan ia menyangkalnya
pula dengan bersumpah:
"Aku tidak kenal orang itu."
73) Tidak lama kemudian
orang-orang yang ada
di situ datang kepada
Petrus dan berkata:
"Pasti engkau juga
salah seorang dari mereka,
itu nyata dari bahasamu."
74) Maka mulailah Petrus
mengutuk dan bersumpah:
"Aku tidak kenal orang itu.
" Dan pada saat itu
berkokoklah ayam.
75) Maka teringatlah Petrus
akan apa yang dikatakan
Yesus kepadanya:
"Sebelum ayam berkokok,
engkau telah menyangkal
Aku tiga kali."
Lalu ia pergi ke luar dan
menangis dengan sedihnya.
Ini adalah kelanjutan dari
yang tertulis di
Matius 26-58
Dan Petrus mengikuti Dia
dari jauh sampai ke
halaman Imam Besar,
dan setelah masuk ke dalam,
ia duduk di antara pengawal-
pengawal untuk melihat
kesudahan perkara itu
Menurut Injil Yohanes,
sebenarnya Petrus diajak
oleh Yohanes untuk melihat
bagaimana kelanjutan perkara
yang terjadi dengan Yesus.
Apa yang terjadi pada Petrus
sebenarnya di luar prediksinya.
Petrus merasa aman
berdiri di halaman,
jauh dari pembesar-pembesar,
jauh dari orang-orang berkuasa,
tapi dia hanya dapat
menyaksikan dari jauh
bagaimana perkara yang
sedang terjadi dengan Yesus.
Dalam hidup kita,
banyak sekali peristiwa
yang terjadi di luar prediksi.
Kita pikir kita sudah aman,
tapi ternyata tidak demikian.
Apa yang dapat kita pelajari
dari peristiwa yang terjadi
pada Simon Petrus ini?
1. Ketakutan di dalam kita
lebih besar daripada
ancaman yang dari luar.
Bukankah itu yang terjadi
pada Simon Petrus?
Bayangkan seorang Simon Petrus.
Ia adalah penjala ikan
yang fisiknya pasti prima.
Orang-orang pesisir harus siap
menghadapi tekanan hidup.
Ketika menghadapi badai
Ia harus mampu untuk
mengatur perahunya.
Untuk menangkap ikan
yang banyak juga diperlukan
tenaga yang besar.
Namun perhatikan ketika
seorang hamba perempuan
datang kepadanya
dan berkata:
"Engkau juga selalu
bersama-sama dengan Yesus,
orang Galilea itu."
Simon Petrus langsung berkata:
“Aku tidak tahu,
apa yang engkau maksud."
Ketakutan di dalam diri
Simon Petrus lebih besar
daripada ancaman
yang sebenarnya.
Ketakutan itulah yang
mengendalikan Petrus
sehingga dia menyangkal
kalau dia sebenarnya
mengenal Tuhan Yesus.
Kita bisa saja dihadapkan
dengan situasi yang sulit
seperti yang terjadi
pada Petrus.
Kita pikir kita sudah aman.
Tapi sebenarnya di dalam
diri kita ada ketakutan
yang sangat besar.
Ketika ketakutan itu disentuh,
maka kita dengan serta merta
dapat berbuat sesuatu yang
seharusnya tidak patut
dilakukan dalam hidup kita.
Mari kita belajar
percaya kepada Tuhan.
Alkitab berkata,
ketika aku takut,
aku ini percaya kepada-Mu.
Itulah yang ditulis oleh Mazmur.
Ketakutan hanya bisa
diatasi dengan percaya
kepada Tuhan.
Betapa ruginya kita,
jika kita sangat ketakutan,
padahal sebenarnya
tidak ada yang mengancam
hidup kita.
Bahkan kita sudah punya
Tuhan yang membela kita.
Tapi karena ketakutan,
kita kehilangan sesuatu yang
berharga dalam hidup kita.
Simon Petrus kehilangan
sesuatu yang berharga
yaitu kepercayaan dan
pengenalannya kepada
Tuhan yang selama ini dia ikuti.
Dia juga telah menyaksikan
keajaiban, berkat dan
pertolongan Tuhan.
Bahkan mertuanya telah
disembuhkan oleh Tuhan.
Ketika ketakutan datang,
marilah kita percaya
kepada Tuhan.
Maka ketakutan itu akan hilang.
2. Nasihat perkataan Tuhan
adalah baik bagi kita
agar kita selalu waspada.
Yesus sudah pernah
mengingatkan Petrus,
"Sebelum ayam berkokok,
engkau telah menyangkal
Aku tiga kali."
Tuhan Yesus memperingati
Simon Petrus untuk berwaspada.
Namun Simon Petrus
terlalu percaya diri.
Dia mengabaikan apa
yang Tuhan Yesus katakan.
Memang Petrus adalah
seorang sosok pemimpin.
Walaupun dia tidak dipilih
untuk menjadi pemimpin
diantara 12 Rasul,
tetapi karena sifatnya
yang berani,
seakan-akan dia yang
memimpin 12 rasul yang lain.
Namun seberapapun kuatnya
seorang pemimpin,
dia tidak boleh tidak waspada.
Apalagi ketika Tuhan sudah
memberikan peringatan
kepadanya.
Dalam hidup kita
ada banyak peringatan-
peringatan misalnya:
“Awas! Listrik tegangan tinggi.”
Artinya, kita harus waspada.
Kita tidak boleh menyentuh.
Jika kita tetap menyentuhnya,
maka kita akan binasa.
Atau misalnya:
“Awas! Ada anjing galak!”
Jangan sembarangan masuk
ke rumah itu jika kau
tidak mau digigit anjing.
Itulah contoh peringatan-
peringatan yang kita
temukan di dunia ini.
Ketika Tuhan memberikan
peringatan-peringatan
kepada kita,
akankah lebih baik jika
kita benar benar mewaspadai
peringatan dari Tuhan?
Peringatan Tuhan diberikan
supaya kita tidak binasa,
tidak celaka, dan tidak
kehilangan hal-hal yang
berharga dalam hidup kita.
Banyak peringatan Tuhan
yang tercatat dalam FirmanNya.
Salah satu peringatan dari
Tuhan adalah
Hidup ini adalah sebuah
kesempatan bagi kita.
Hidup ini adalah wujud dari
kasih karunia Tuhan bagi kita.
Ketika kesempatan itu lewat,
kau akan menyesal.
Kau akan kehilangan
kasih karunia Tuhan,
keselamatan Tuhan,
pengampunan Tuhan,
di dalam Yesus Kristus.
Biarlah kita selalu menjadi
orang bijaksana yang selalu
memperhatikan peringatan-
peringatan Tuhan dalam hidup kita.
3. Orang percaya berdiri teguh
atas dasar anugerah Tuhan,
bukan kepada kekuatan
dan kebenaran kita sendiri.
Simon Petrus adalah
seseorang yang percaya diri
dan seseorang yang berani.
Pasti! Karena dia adalah
seorang penjala ikan.
Petrus sudah sering
menghadapi badai.
Pastilah dia seorang
yang tidak mudah gentar.
Jika dia mudah gentar,
dia tidak akan menjala ikan.
Namun Simon Petrus belajar
satu hal dari peristiwa ini.
Dia tidak bisa mengandalkan
pengalamannya, kekuatannya
dan kebenarannya.
Terbukti dengan akhirnya
dia menyangkal Yesus
3x sebelum ayam berkokok.
Namun, Simon Petruslah
yang pada hari Pentakosta
berkotbah di depan banyak orang
dan 3.000 orang bertobat.
Darimana dia dapat
mempunyai keyakinan yang
kokoh untuk berkotbah?
Padahal dia pernah menyangkal
Yesus sampai 3x.
Simon Petrus tidak lagi berdiri
atas dasar kebenaran dan
kekuatan diri sendiri.
Dia berdiri atas
kasih karunia Tuhan yang
melimpah dalam hidupnya.
Ketika kau hidup
berdasarkan kebenaran,
kekuatan dan kelebihanmu,
engkau akan putus asa.
Semua itu tidak akan
sanggup menopangmu.
Situasi akan berubah,
kondisi juga akan berubah.
Kau tidak akan berdaya
menjalani hidupmu,
kecuali jika kau sadar
ada kasih karunia Tuhan
di dalam hidupmu.
Jika kau berdiri atas
Kasih Karunia itu,
maka kau akan berdiri
di tengah-tengah masa
yang sulit dalam hidupmu.
Kau tidak akan
mudah tergoncang
karena Tuhan adalah
perisai bagimu.
Dia adalah kota bentengmu
dan batu karangmu.
Dialah Yesus Kristus!
Sadarilah!
Hidupmu dan hidupku bukan
berdiri atas diri sendiri.
Melainkan atas dasar
kasih karunia Tuhan
dalam hidup kita.
Maka kita akan menjadi
kuat dalam menjalani
badai kehidupan kita.
Doakan dan Renungkan
•Peringatan apa yang
Tuhan berikan dalam hidupmu?
Apakah kau menyadarinya?
•Apa yang kau lakukan
ketika kau berada di situasi
yang sama dengan Petrus
ketika ia sudah terlanjur
mengabaikan peringatan Yesus?
•Mari kita terus
bersandar pada Tuhan.
Dalam segala situasi
dan keadaan,
mari menjadi orang
yang terus berdoa dan
peka terhadap perintahNya.
Mari kita terus belajar
dan bertumbuh dalam Kristus