Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Senin, 22 Maret 2021
Matius 26:57-68
Yesus di Hadapan
Mahkamah Agama
Sungguh bersyukur
kepada Tuhan untuk
hal yang dapat kita
nikmati dalam hidup.
Kita juga bersyukur
karena Tuhan adalah
Tuhan yang tahu segala
kebutuhan kita.
Marilah kita senantiasa
bersukacita dalam
menjalankan hidup kita.
Ketika kita mendengar
kata pengadilan,
yang ada dalam pikiran kita
adalah di dalam suatu
pengadilan,
orang akan mendapatkan
keadilan di dalam perkara
yang dia hadapi.
Tapi pada kenyataannya,
di tengah-tengah dunia ini
kita temukan bahwa
pengadilan tidak selalu
memberikan keadilan bagi
orang-orang yang
menghadapi perkara-
perkara yang sulit.
Hari ini kita renungkan
peristiwa Yesus diadili
di hadapan Kayafas.
Matius 26:57-68
57) Sesudah mereka
menangkap Yesus,
mereka membawaNya
menghadap Kayafas,
Imam Besar.
Di situ telah berkumpul
ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
58) Dan Petrus mengikuti Dia
dari jauh sampai ke halaman
Imam Besar,
dan setelah masuk ke dalam,
ia duduk di antara pengawal-
pengawal untuk melihat
kesudahan perkara itu.
59) Imam-imam kepala, malah
seluruh Mahkamah Agama
mencari kesaksian palsu
terhadap Yesus, supaya
Ia dapat dihukum mati,
60) tetapi mereka
tidak memperolehnya,
walaupun tampil
banyak saksi dusta.
Tetapi akhirnya
tampillah dua orang,
61) yang mengatakan:
"Orang ini berkata:
Aku dapat merubuhkan Bait Allah
dan membangunnya kembali
dalam tiga hari."
62) Lalu Imam Besar itu berdiri
dan berkata kepada-Nya:
"Tidakkah Engkau memberi
jawab atas tuduhan-tuduhan
saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
63) Tetapi Yesus tetap diam.
Lalu kata Imam Besar
itu kepada-Nya:
"Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami,
apakah Engkau Mesias,
Anak Allah, atau tidak."
64) Jawab Yesus:
"Engkau telah mengatakannya.
Akan tetapi,
Aku berkata kepadamu,
mulai sekarang kamu akan
melihat Anak Manusia
duduk di sebelah kanan
Yang Mahakuasa dan
datang di atas awan-
awan di langit."
65) Maka Imam Besar itu
mengoyakkan pakaiannya
dan berkata:
"Ia menghujat Allah.
Untuk apa kita perlu saksi lagi?
Sekarang telah kamu
dengar hujat-Nya.
66) Bagaimana pendapat kamu?"
Mereka menjawab dan berkata:
"Ia harus dihukum mati!"
67) Lalu mereka meludahi
muka-Nya dan meninju-Nya;
orang-orang lain memukul Dia,
68) dan berkata:
"Cobalah katakan kepada kami,
hai Mesias,
siapakah yang memukul Engkau?"
Para pemimpin agama
yang menangkap Yesus,
membawa Tuhan Yesus
menghadap Imam Besar
Kayafas untuk diadili.
Namun ketika kita membaca
bagian dari Firman Tuhan ini,
kita tahu bahwa
mereka sebenarnya bukan
sedang mencari kebenaran.
Sebab mereka sebetulnya
sudah berniat untuk menjatuhkan
hukuman mati kepada Yesus.
Sebuah pengadilan yang
tidak mencari kebenaran,
tetapi telah mengambil keputusan
sebelum pengadilan itu dimulai.
Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini
1. Awasi niat hati kita,
karena niat hati kita akan
berusaha membenarkan
dirinya sendiri.
Sebuah pengadilan seharusnya
menelusuri secara obyektif
suatu kasus dan kebenarannya.
Lalu pengadilan memutuskan
berdasarkan kebenaran.
Namun di bagian
Firman Tuhan ini,
pengadilan tersebut
tidak berfungsi seperti
yang seharusnya.
Meskipun ini merupakan
pengadilan agama,
mereka mempunyai
niat hati yang jahat.
Mereka bukan mencari saksi
yang menyatakan kebenaran,
mereka malah berusaha
mencari saksi dusta untuk
memuluskan niat hati mereka.
Mari kita menjaga hati
dari niat hati yang jahat.
Karena niat hati kitalah
yang akan memaksa
untuk MEMBENARKAN hal-
hal yang kita perbuat.
Padahal sebenarnya
perbuatan kita TIDAK BENAR.
Ada kalanya kita mengerti
bahwa perbuatan yang
kita lakukan itu tidak benar.
Namun ketika kita tidak
menjaga niat hati kita,
kita akan cenderung
tidak mengerjakan
hal hal yang kita pahami.
Sebaliknya, apa yang
kita inginkanlah yang
biasanya kita kerjakan.
Sehingga kita menjadi
orang yang tidak tulus,
dan hidup dalam kejahatan.
Setiap hari ,
Marilah kita melihat
bagaimana hati kita
di hadapan Tuhan?
Biarlah Tuhan yang
menyucikan hati kita,
supaya kita hanya ingin
melakukan apa yang Tuhan
kehendaki dalam hidup kita.
2. Kita harus belajar
memahami Firman Tuhan,
bukan sekedar mengutipnya
tanpa pengertian yang benar.
Saksi-saksi dusta mengutip
perkataan Tuhan,
bahwa Ia akan merubuhkan
Bait Allah dan membangunnya
kembali dalam tiga hari.
Mereka sebenarnya tidak mengerti
apa yang Tuhan Yesus maksud.
Bahwa Yesus akan bangkit
dari antara orang mati.
Perkataan-perkataan mereka
sepertinya benar,
tapi mempunyai
pesan yang salah.
Bahkan sifat pesan tersebut
menjadi provokasi supaya
memicu kemarahan Imam Besar.
Mari kita sebagai orang Kristen
memahami Firman Tuhan
dengan seutuhnya dan
mengerti maksud sebenarnya
dari Firman Tuhan itu.
Janganlah kita mengutip
hanya bagian Firman Tuhan,
lalu menyenanginya,
tetapi ternyata kita
salah memahami
pesan Firman Tuhan itu.
Ada kalanya kita memakai
Firman Tuhan yang sesuai
dengan preferensi kita dan
untuk kepentingan diri kita.
Padahal Tuhan tidak
bermaksud seperti itu.
Jikalau kita berbuat demikian,
maka kita sedang membawa
hidup kita semakin menjauh
dari kehendak Tuhan.
Ketika kita sedang
mempelajari Firman Tuhan,
Mari kita belajar seutuhnya.
Kita merendahkan diri
dan belajar apa maksud
dari bagian Firman Tuhan itu.
Supaya kita dapat semakin
mengenal Dia dan memahami
maksud hati Tuhan.
Bukan untuk kepentingan kita,
melainkan supaya kita
mengerti kehendak Dia.
3. Tuhan Yesus meneguhkan
bahwa Ia adalah Mesias,
Anak Allah.
Kayafas bertanya
kepada Tuhan Yesus,
"Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami,
apakah Engkau Mesias,
Anak Allah, atau tidak."
Ada banyak hal yang
tidak dijawab oleh Yesus.
Tapi ketika pertanyaan
mengenai identitas
Yesus Kristus dipertanyakan,
maka Yesus menjawab,
"Engkau telah mengatakannya.
Akan tetapi,
Aku berkata kepadamu,
mulai sekarang kamu akan
melihat Anak Manusia duduk
di sebelah kanan Yang Mahakuasa
dan datang di atas
awan-awan di langit."
Tuhan Yesus mengkonfirmasi
siapakah Dia sebenarnya
dengan apa adanya.
Bahkan Yesus lebih
menekankan lagi bahwa
Dialah yang akan dimuliakan.
Dialah Allah yang Ilahi.
Maka tidak heran jika
Kayafas lalu mengoyak
pakaiannya dan mengatakan
bahwa Yesus menghujat Allah.
Tuhan Yesus telah mengkonfirmasi
apa yang benar tentang diriNya
supaya kita tahu bahwa
Dia adalah Mesias.
Dia yang telah diurapi Tuhan
dan yang dijanjikan
di dalam Perjanjian Lama.
Dia datang untuk
membebaskan kita
dari belenggu dosa.
Siapakah Mesias?
Mesias adalah Anak Allah.
Memang Dia datang
menjadi manusia,
tetapi sesungguhnya Dia itu
adalah Allah itu sendiri.
Inilah yang Yesus katakan.
Inilah kesadaran Yesus
bahwa memang
DiriNya adalah Mesias,
Sang Anak Allah.
Oleh sebab itu,
para pengajar agama ingin
menjatuhkan hukuman mati
kepada Tuhan Yesus.
Sudahkah kau mengenal
siapakah Yesus di dalam
hidup Saudara?
Yesus bukan sekedar nabi,
bukan sekedar guru yang baik.
Dia adalah Mesias,
Dia adalah Juruselamat,
Dia yang diutus oleh Tuhan
untuk membebaskan kita
dari belenggu dosa.
Dia adalah Anak Allah itu sendiri.
Berbahagialah kita
yang boleh mengenal
siapa Yesus sebenarnya.
Mata kita dapat terbuka
dan dapat mengenal Dia,
bukan karena kemampuan kita.
Melainkan karena Roh Kudus
yang menolong kita.
Doakan dan Renungkan
•Bagaimana cara untuk
menjaga hati agar
kita dapat mengkontrol diri
dan tidak melakukan hal hal
yang tidak dikehendaki Yesus?
•Bagaimana cara agar
kita peka untuk mengenali
kebenaran dari sepenggal
tafsiran Alkitab?
•Mari kita terus meneliti hati
dan introspeksi diri.
Berdoa dan minta Tuhan
untuk mencelikan
mata hati kita,
agar kita selalu sadar
untuk menjalani hidup
yang menyenangkan Tuhan.
Mari kita terus belajar
dan bertumbuh dalam Kristus