Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 13 Desember 2021

Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 13 Desember 2021


Yohanes 19:28-30

Yesus Mati


Kita bersyukur bahwa keselamatan yang kita miliki adalah semata-mata pemberian Tuhan di dalam Yesus Kristus.


Jikalau keselamatan itu karena usaha dan segala apa yang bisa kita kerjakan, maka keselamatan itu menjadi sesuatu yang tidak pernah pasti karena kita ada banyak kekurangan dan kita tidak luput dari dosa.


Banyak orang meragukan apakah betul keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus?


Juga banyak orang meragukan apakah betul Yesus Kristus adalah Anak Allah?


Keraguan setiap orang dapat dimaklumi, namun mari kita pikirkan kembali, bagaimanakah kita dapat menyangkali bahwa Yesus Kristus telah menggenapi seluruh nubuatan di dalam Perjanjian Lama?


Bagaimanakah kita dapat menyangkali bahwa sebelum peristiwa penyaliban, kebangkitan, kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan turunnya Roh Kudus, Yesus Kristus telah mengatakan sebelumnya kepada murid-muridNya?


Murid-muridNya pada waktu itu pun tidak dapat memahami, karena itu melampaui pikiran dan ekspektasi mereka.


Yohanes 19:28-30


28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"


29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.


30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


Firman Tuhan yang kita baca hari ini adalah bagian terakhir dimana Tuhan Yesus menyelesaikan misi penebusan-Nya di atas kayu salib.


Diawali dengan kalimat, “…karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai… “


Pelaksana atau eksekutor dari penyaliban Tuhan Yesus tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan, tetapi Yesus Kristus tahu apa yang sedang Ia lakukan.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini :


1.Pengalaman Yesus Kristus menggenapi nubuatan tentang diri-Nya sendiri.


Yohanes 19:28-30


28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"


29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.


Banyak orang pada zaman Romawi telah dihukum mati di atas kayu salib karena mereka berbuat kriminal dan mereka bukan warga negara Romawi.


Namun Yesus Kristus disalib merupakan peristiwa dan Pribadi yang unik, berbeda dengan yang lain.


Tergantung di atas kayu salib merupakan satu siksaan yang tidak ada taranya, apalagi orang-orang yang tergantung di atas kayu salib harus melalui siang hari yang demikian terik.


Setelah Tuhan Yesus mengatakan beberapa kalimat, yang pada umumnya terkait dengan kepentingan orang lain, menjelang kematiannya Dia berkata, “Aku haus.”


Kehausan di atas kayu salib adalah hal yang wajar terjadi, sebab sejak penghakiman sampai Ia disalibkan, Ia tidak minum, karena itu Ia menjadi haus.


Kehausan Tuhan Yesus memberitahukan satu hal kepada kita, bahwa yang mati di atas kayu salib adalah manusia Yesus Kristus.


Mengapa yang mati di atas kayu salib adalah manusia Yesus Kristus? Karena yang menanggung dosa-dosa manusia haruslah manusia yang lain, tapi haruslah tidak berdosa.


Oleh karena itu, Kristus sebagai manusia mati di atas kayu salib.


Yang lebih indah lagi, ketika Tuhan berkata, “Aku haus”, Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Kristus turut merasakan segala kelemahan-kelemahan kita, karena Dia menjadi manusia.


Di dalam pengalaman kehausan Tuhan Yesus, pada saat yang sama, Yesus Kristus menggenapi nubuatan tentang Mesias dan memberitahukan bahwa Ia adalah Mesias.


Mazmur 69:21

(69-22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.


Penggenapan akan apa yang tertulis dalam Kitab Suci terjadi di dalam Yesus Kristus.


Di dalam pengalaman-Nya menderita di atas kayu salib, dalam kehausan-Nya, dalam apa yang terjadi, dengan persis Dia menggenapi nubuatan dalam Perjanjian Lama.


Orang-orang yang mencucukkan anggur asam ke mulut Tuhan Yesus tidak tahu apa yang mereka kerjakan, namun Kristus tahu apa yang Ia kerjakan.


Ketika kita boleh mengenal Yesus Kristus, kita mengenal dengan satu keyakinan dan kepastian bahwa Dia adalah Mesias, Juruselamat dan Anak Allah, karena Dia di dalam pengalaman-Nya menggenapi apa yang tertulis di dalam Kitab Suci.


2.Kristus telah menggenapi secara sempurna karya penebusan di atas kayu salib.


Yohanes 19:30

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


Tuhan tahu karena Tuhan yang menetapkan waktunya. Tuhan tahu apa yang Ia kerjakan.


Pada puncak penggenapan dari seluruh karya penebusan-Nya, Tuhan Yesus mengatakan satu kalimat yang sangat penting, yaitu “Sudah selesai.”


Yang berarti karya penebusan sudah sempurna, selesai.


Bukan saja sudah selesai dengan sempura, tetapi punya pengertian bahwa dari zaman ke zaman karya ini nemberikan pengaruh kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.


Kristus mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa manusia, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya, diampuni dosanya, diselamatkan hidupnya dan menerima hidup yang kekal.


Yesus berkata, “Sudah selesai”, artinya tidak perlu ditambah dengan jasa manusia, ritual agama, atau segala peraturan-peraturan, karena Kristus telah menggenapinya di atas kayu salib.


Jikalau keselamatan kita masih tergantung dengan perbuatan kita atau peraturan-peraturan yang harus kita taati, atau dengan ritual-ritual agama yang perlu kita kerjakan, maka:


Pertama, keselamatan kita tidak pernah pasti. Kedua, kita memiliki kemungkinan kecil untuk diselamatkan karena apa yang kita kerjakan tidak pernah sempurna.


Berbeda dengan keselamatan yang Yesus berikan kepada kita.


Dia berkata, “Sudah selesai”, artinya sudah sempurna tidak perlu ditambahkan apapun.


Dia sudah melakukan dan menyelesaikan karya keselamatan itu, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya pasti diselamatkan.


Oleh karena itu, keselamatan manusia bisa masuk ke sorga, hanya ada satu jalan, tidak ada jalan lain, yaitu di dalam Yesus Kristus.


Jikalau orang lain berkata bahwa ada jalan lain, jalan lain itu pasti tidak diselamatkan.


Jikalau keselamatan kita tergantung kepada manusia, maka kemungkinan diselamatkan itu tidak ada, karena semua manusia sebaik apapun, masih ada dosa dan tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga.


Keraguan orang mengenai satu-satunya jalan Yesus Kristus, kita dapat pahami, namun mari kita melihat Kitab Suci akan siapa Yesus. Mari kita mengenal Dia.


Dengan demikian kita memiliki keyakinan bahwa memang jikalau kita mau diselamatkan, hanya satu-satunya cara atau jalan, yaitu melalui Yesus Kristus, tidak ada jalan lain.


Doakan dan renungkan:


*Pernahkah Saudara mendengar orang berkata,”Kita harus berbuat kebaikan agar dapat diselamatkan”?


*Saat di salib, Yesus berkata, “Sudah selesai”, artinya tidak perlu ditambah dengan jasa manusia, ritual agama, atau segala peraturan-peraturan, karena Kristus telah menggenapinya di atas kayu salib.


“Selesai” berarti utuh terpenuhi, beres, tamat.