Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku.
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR.
Minggu, 12 Desember 2021
Yohanes 19:16-27
Yesus Dihukum Mati; Yesus Disalibkan
Ada banyak orang kuatir tentang masa depannya namun sebagai orang percaya kita bersyukur, masa depan kita ada di dalam tangan Tuhan.
Ia punya rencana agung dalam hidup kita oleh karena itu mari kita hidup menyenangkan hatiNya dan dalam rencanaNya.
Melihat keadaan dunia saat ini dengan penderitaan di mana-mana maka tidak heran banyak orang bertanya apakah Allah masih mengendalikan segala sesuatu?
Jikalau Allah masih mengendalikan segala sesuatu, mengapa penderitaan itu dibiarkan saja.
Sebagai orang percaya, sulit untuk mengatakan bahwa Allah tidak mengendalikan segala sesuatu karena iman kita mengatakan Allah mengendalikan segala sesuatu.
Pertanyaannya adalah bagaimana saya bisa tahu dan mengenal Allah yang seperti itu?
Kedatangan Yesus 2000 tahun yang lalu dengan misi penebusan dosa memberikan penyataan kepada kita bahwa Allah yang mengendalikan sejarah.
Allah terlibat di dalam sejarah dan menjadi pemenang di dalam sejarah itu sehingga dengan demikian kita tidak perlu kuatir akan hidup kita.
Yohanes 19:16-27
16 Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
19-16b Mereka menerima Yesus.
17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
20 Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
21 Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."
22 Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Dalam peristiwa penyaliban Yesus Kristus, sebetulnya yang memiliki kuasa seharusnya Pilatus bukan?
Karena pemimpin agama sudah menyerahkannya kepada Pilatus tapi Pilatus melakukan apa yang dituntut pemimpin agama Yahudi.
Jadi sebenarnya siapa yang berkuasa? kalau Pilatus mengikuti pemimpin agama orang Yahudi maka kita katakan pemimpin agama orang Yahudilah yang berkuasa.
Pada kisah salib Yesus, kita menemukan bahwa kekuasaan itu menekan pada Pilatus bukan kepada pemimpin agama atau masyarakat Yahudi atau Yudas iskariot.
Namun kekuasaan itu ada ditangan Tuhan yang merencanakan dan mengatur penebusan dan menggenapi penebusan di dalam Kristus, Tuhan Allah berotoritas atas semua itu .
Pesan Firman Tuhan hari ini
1.Pilatus berkuasa merangkai dan menetapkan tulisan diatas kayu salib: ’’Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi” namun semua dikontrol oleh Allah untuk menggenapi rencana-Nya.
16 Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
19-16b Mereka menerima Yesus.
17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
20 Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
21 Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."
22 Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
Merupakan kebiasaan pada pemerintahan Roma bahwa terpidana mati di atas kayu salib akan dituliskan alasan dia mati di sana.
Demikian juga dengan peristiwa Yesus Kristus, Pilatus menetapkan kata-kata yang harus taruh di atasnya yaitu alasan dan siapa yang mati di sana.
Orang Yahudi tidak suka dengan kalimat yang dibikin oleh Pilatus, “Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi”, mereka lebih suka ditulis “Ia berkata, aku adalah raja”
Tetapi Pilatus tetap mengatakan apa yang tertulis tetaplah tertulis. Itulah keputusan Pilatus.
Tapi apa yang ditulis Pilatus ada dalam otoritas Allah. Mungkin Pilatus mempunyai niat yang berbeda, ia ingin melecehkan orang-orang Yahudi dengan mengatakan inilah Raja orang Yahudi mati di atas kayu salib.
Tapi pada saat yang sama Tuhan memakai itu untuk menyatakan kebenaran Allah mengenai Yesus Kristus.
Siapakah yang mati diatas kayu salib? Dia adalah Tuhan Yesus orang Nazaret, keturunan dari Maria orang Nazaret yang suaminya adalah Yusuf.
Yesus ada dalam sejarah dan Dia yang mati adalah seorang manusia untuk menggantikan umat manusia. Dia yang benar menanggung orang berdosa, sehingga orang berdosa ketika percaya dibenarkan.
Yang mati bukan orang lain tetapi Raja orang Yahudi. Pilatus bukan orang Yahudi, namun Pilatus dipakai Tuhan untuk mewartakan tentang siapakah yang mati.
Dan luar biasanya, Pilatus menulisnya di dalam 3 bahasa:
1.Bahasa Yahudi karena ada masyarakat Yahudi yang tinggal di tanah Palestina,
2.Bahasa Latin yang dipakai secara resmi dalam pemerintahan,
3.Bahasa Yunani yaitu Bahasa internasional.
Berita kematian Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi, di atas kayu salib diberitakan ke seluruh dunia dan banyak orang melihat Yesus tergantung, karena berada di pinggir kota.
Bagaimana Allah mengontrol secara luar biasa untuk mewartakan kabar baik , karya keselamatan Allah kepada dunia.
Saudara dan saya sebagai orang percaya, engkaupun dipakai untuk menjadi berkat bagi banyak orang di dunia ini.
2.Manusia tidak dapat mengahalangi digenapinya Firman Tuhan.
23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Saudara peristiwa ini peristiwa yang luar biasa bukan?
Siapa yang mengatur prajurit-prajurit tersebut untuk melakukan apa yang telah dinubuatkan Alkitab? Mereka memaku tangan dan kakiNya.
Mereka tidak percaya kepada Tuhan tapi mereka berbuat seperti yang tertulis di dalam Perjanjian Lama.
Dan ketika mereka melakukan, mereka tidak menyadari apa yang tertulis di dalam Perjanjian Lama karena mereka adalah orang Romawi yang tidak pernah membaca Perjanjian Lama.
Mereka membagi-bagi pakaian Tuhan Yesus tetapi untuk mendapatkan jubahNya mereka membuang undi.
Luar biasa bukan? Firman Allah secara detail digenapi.
Jubah yang dipakai Tuhan Yesus warnanya ungu. Jubah ungu adalah jubah imam.
Yesus Kristus mati dikayu salib sebagai imam besar yang membawa korban, bukan hewan dan ternak tetapi membawa korban diriNya sendiri,
Dia adalah Anak domba Allah. Tidak ada yang sanggup menggagalkan atau menghalangi tergenapinya Firman Allah dalam kehidupan manusia.
Itu adalah sejarah orang percaya. Mari kita membaca dan berpegang pada Firman karena setiap Firman yang keluar dari mulut Allah tidak akan kembali dengan sia-sia.
Berbahagialah orang yang bersandar kepada Firman Tuhan, dengan iman yang teguh berjalan penuh keyakinan karena Tuhanlah yang memimpin hidupnya.
Doakan dan renungkan:
*Tidak ada nubuatan tentang Tuhan Yesus yang tidak tergenapi. Dari lahirNya hingga matiNya, semua terjadi sebagaimana dinubuatkan nabi-nabi ratusan tahun sebelumnya.
*Apakah Saudara dan saya mau menjadi alat memenuhi rencana agungNya?
Tuhan dapat memakai siapa pun menjadi alat penggenap rencanaNya